Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pantaskah Rapper Rich Brian Menjadi Panutan Remaja Indonesia?

19 Juli 2019   09:22 Diperbarui: 19 Juli 2019   10:29 2251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan Triawan Munaf sebagai Kepala Badan Ekonomi Kreatif, sangat mengapresiasi prestasi Rich Brian yang bisa saja menjadi inspirasi, motivator, dan role model yang bisa didorong bagi generasi remaja dan pemuda Indonesia pada periode Jokowi 2019-204.

Nah, dengan tweet dari Dino ini yang memberikan penilaian "miring" tentang Rich Brian. Respons ini seakan-akan "menampar" istana yang memberikan apresiasi ke Rich Brian. Dengan lain kata, kok bisa istana kecolongan mengundang Rich Brian ketemu Presiden Jokowi, padahal orang ini suka ngomong yang jorok di media sosialnya.

Atau mungkinkah ada rencana besar untuk rapper Rich Brian dalam Kabinet Kerja Jokowi jilid II, yang bisa saja batal karena adanya penilaian dari Dino Patti Djalal ini?

Kepantasan Menjadi Panutan
Sebagai pendidik yang sehari-hari bertemu dan berinteraksi secara intensif dengan banyak mahasiswa, dan sudah menjalani profesi ini 35 tahun, dan menjadi ayah dari 3 orang anak, maka saya harus mengatakan bahwa menjadi seorang panutan, teladan, bahkan role model tidak bisa hanya dengan sebuah prestasi tanpa sikap, tutur kata bahkan kepribadian yang baik.

Sungguh sangat sulit untuk mengatakan Rich Brian sebagai panutan, tetapi berbicara hal yang jorok di media sosial yang sangat terbuka untuk dibaca oleh seluruh dunia maya. Ungkapan-ungkapan yang tidak membangun harkat wanita misalnya seperti ditulis oleh Dino, merendahkan orang lain, itu bukan menjadi panutan, malah hanya akan merusak orang lain.

Ini sungguh bertentangan dengan prestasi dunia yang dicapai dengan tutur kata yang tidak menjadi cerminan dari reputasi yang dicapai. Apalagi dalam lingkup budaya Indonesia yang sarat dengan "nilai-nilai ketimuran".

Tidak terbayangkan kalau seorang murid di dalam kelas berbicara jorok, porno, dan merendahkan orang lain, wanita pula. Seorang guru pasti akan bertindak dan tidak akan membiarkan sikap dan perilaku yang jorok itu ada di dalam kelas.

Membiarkan saja hal itu tanpa tindakan, berarti memberikan pembenaran dan secara tidak langsung membuka ruang lebar agar murid lain boleh melakukan hal yang sama.

Kalau itu yang terjadi, maka kekuatiran seorang Dino Patti Djalal sebagai ayah dari anak-anak putri yang dimiliki bisa dipahami. Generasi muda dan remaja sebagai penerus masa depan bangsa dan negara, jadi apa? Di sana akan ada kerusakan moral, integritas, sopan santun dan sebagainya.

Dan karena itu, saya yakin tidak ada satu orang tua yang menghendaki anak-anaknya akan menjadi pribadi-pribadi yang sukanya bicara jorok dan merendahkan orang lain. Orang tua akan melakukan perlawanan agar perilaku semacam itu tidak mempengaruhi perkembangan anak.

Apresiasi Prestasi
Prestasi seperti yang dicapai oleh Rich Brian, sebagai seorang rapper yang diperhitungkan di luar negeri patut diapresiasi. Dan kisah perjalanan karir mencapai puncak tertinggi itu juga menjadi kebanggaan siapa saja, terutama Indonesia sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun