Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Nilai-nilai dan Percaya Diri, Role Model dan Inspirator

18 Juli 2019   07:58 Diperbarui: 18 Juli 2019   08:11 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/2947992/cuma-anak-perempuan-yang-telah-ditinggal-ayah-yang-paham-hal-ini

Suatu malam dalam tidur mendadak tersadar, dan mengantar saya untuk berefleksi dan menghitung hari, ternyata bahwa karena saya lahir tahun 1941, selesai sekolah Asisten Apoteker, langsung bekerja di tahun 1963, hingga tahun ini 2019 berarti saya sudah aktif bekerja selama 56 tahun. Hmm, "sungguh bersyukur, Allah memberkati, meskipun 9 tahun lalu  sempat 'takut mati' karena terdiagnosa kanker prostat."

Self confidence atau Percaya Diri (PD) untuk diselamatkan berkat doa seorang sahabat sejak sekolah dengan memohon ampun kepada Tuhan atas segala "kenakalan" dan dosa-dosa saya selama menikmati masa muda.

PD sebenarnya sudah saya contoh sejak masa kecil dari ayah yang seorang Jawa asli mengikuti paham Kejawen  "Eling -- Sadar". Penuh perjuangan dengan optimisme menghadapi Perang Kemerdekaan berbarengan dengan Perang Dunia ke II tahun 1939 -- 1945.

Setelah itu harus menyelamatkan kang mas tertua karena ancaman "perang ideologi" adanya pemberontakan Muso. Ayah dan ibu pindah dari Jawa ke Makasar, disana juga menghadapi sebagian penduduk yang belum mengerti mengenai persatuan bangsa, ayah diculik kawanan Kahar Muzakar, namun dibebaskan oleh seorang bawahan ayah, seorang Bugis.

Role Model langsung saya lihat dan ikut merasakan adalah ayah penuh PD berjuang untuk menghidupi keluarganya dan mengabdi untuk perusahaan dimana dia bekerja. Menyesuaikan diri dengan budaya Makasar-Bugis yang adalah lain dari budaya Jawa.

Role Model bila dapat kita saksikan langsung jauh lebih meresap daripada Role Model yang dapat kita baca dari buku, dan di zaman Teknologi Informatika serta pemakaian gawai digital dapat diikuti dari tayangan TV, video dan alat digital lainnya.

TV dan media, secara luas beberapa waktu menyajikan Role Model Mahatir Muhammad sebagai PM Malaysia terpilih, dalam usia 93 tahun, sehat-walafiat, jernih pemikirannya. Role Model lainnya kita harusnya tahu (ditulis "harusnya", karena maaf, bangsa kita termasuk pembaca yang paling rendah di seluruh dunia, maka mungkin banyak generasi muda tidak tahu, karena tidak pernah membaca), yaitu antara lain Winston Churchill, Mohandas Gandhi, Mother Theresa, Nelson Mandela, Oprah Winfrey dan masih banyak nama-nama lain termasuk pahlawan -- pahlawan Indonesia.

Banyak orang menjadi Role Model bagi berjuta manusia lain ...

Banyak orang menjadi inspirator bagi orang lain...

Orang-orang yang menjadi terkenal ...

Orang-orang yang sadar diri siapa mereka sebenarnya ...

Jika kita meneliti lebih detail, orang-orang yang termasuk dalam Role Model atau Inspirator bagi banyak orang, ternyata memiliki:

  1. Sadar Harga Diri - Self worth: Mereka tahu siapa diri mereka. Mereka tahu tentang kemampuan dan keunggulan mereka, dan bagaimana menyelesaikan tugas mereka. Fokus mereka tidak hanya kepada diri mereka sendiri tetapi juga untuk melayani orang lain.
  2. Menghargai keunikan diri sendiri - Respect their own uniqueness: Mereka tidak membandingkan diri mereka dengan orang lain atau kuatir mengenai hal-hal yang tidak mereka miliki. Mereka fokus pada apa yang mereka miliki.
  3. Sadar atas Misi Pribadi - Sense of Personal Mission: Dibutuhkan visi untuk dilaksanakan dan hasrat yang bergelora untuk melakukannya.
  4. Sadar Pentingnya Segera Melaksanakannya - Sense of urgency: Mereka sangat termotivasi untuk melakukan apa yang mereka lakukan seolaholah tidak akan ada hari esok.
  5. Sadar harus Konsisten - Sense of Consistency: Mereka konsisten untuk menyelesaikan misi mereka dan mengabaikan setiap ide baru atau kesempatan untuk merubah komitmen
  6. Sadar harus Tenang - Sense of Calmness: Mereka tetap teguh walaupun mereka kadang kala kehilangan segala sesuatu 3 Mereka sangat termotivasi untuk melakukan apa yang mereka lakukan seolah-olah tidak akan ada hari esok.
  7. Sadar harus Konsisten - Sense of Consistency: Mereka konsisten untuk menyelesaikan misi mereka dan mengabaikan setiap ide baru atau kesempatan untuk merubah komitmen
  8. Sadar harus Tenang - Sense of Calmness: Mereka tetap teguh walaupun mereka kadang kala kehilangan segala sesuatu

Values atau nilai-nilai kebaikan adalah apa yang kita simpan di dalam hati kita, yang memberikan kita motivasi dan alasan untuk melakukan apa yang penting didalam hidup ini.

Value juga adalah apa yang kita yakini / percayai sebagai sesuatu yang berharga, bernilai dan penting dalam hidup kita.

  • Value sebagian besar adalah secara sadar.
  • Nilai adalah: Saringan, diekspresikan sebagai haga nominal, disintesiskan.
  • Nilai menentukan: Motivasi terdepan, setelah evaluasi fakta

Artikel reflektif ini di tulis langsung seorang sahabat baik, Ludwig Suparmo, sebagai sebuah sisi miring nan terjal kilas balik masa lalu dan optimisme untuk terus bersikap percaya diri dalam hidup ini untuk membagi ilmu dan pengalaman  dalam program-program "Pelatih Manajemen Krisis, Isu, dan Risiko; Manajemen Konflik dan Manajemen Kepatuhan, juga Manajemen Tidak Stres. Secara khusus, tTermotivasi menjadikan tulisan atas tugas dari Master NLP dan Trainer Public Speaking Ongky Hojanto. 

Yupiter Gulo,  18 Juli 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun