Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tantangan Pendidikan Indonesia untuk Membangun SDM Premium

13 Juli 2019   04:10 Diperbarui: 13 Juli 2019   08:01 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Badan ekonomi kreatif nasional yang selama ini menggarap, mendorong dan mengembangkan habis-habisan berbagai usaha rintisan atau star-up business menjadi bentuk konkrit dari upaya membangun SDM Premium. Wilayah ini yang menghasilkan ribuan usaha baru, hingga mencapai level Unicorn Indonesia yang sangat tangguh.

Peranan dari lembaga pendidikan, untuk semua level akan memiliki peran dan tanggungjawab besar dalam mewujudkan pembentukan sumber daya manusia berkualitas premium yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri. Memang, kemudian yang menjadi pertanyaan kritis adalah seberapa siapa lembaga-lembaga pendidikan untuk mengerjakannya lima tahun kedepan?

Walaupun tidak sangat berlebihan, akan tetapi bagian APBN yang menjadi porsi wilayah pendidikan akan memadai untuk menjadi penggerak upaya menghasilkan manusia-manusia Indonesia yang berkualitas premium.

Periode Premium
Strategi dan pendekatan pembangunan Indonesia yang di pilih oleh Jokowi selama periode pertama merupakan terobosan bahkan revolusioner  jika di banding dengan semua presiden sebelumnya, yaitu membangun Indonesia dari pinggir, dari pulau-pulau terluar dan bukan lagi dari tengah atau dari Jawa, apalagi yang disebut jawa-centris sama sekali bukan gaya seorang Presiden Jokowi.

Strategi ini merupakan terobosan yang memberi dampak besar bagi pembangunan Indonesia. Sebab, selama ini, pertumbuhan dan kemajuan pembanguan lebih banyak di nikmati oleh wilayah tengah Indonesia, Jawa dan kota-kota besar lainnya.  Sementara wilayah pinggir, pulau-pulau terluar, praktis menjadi kantong-kantong keterbelakangan, miskin dan jauh dari pemerataan hasil pembangunan yang berarti.

Perhatian membangun Indonesia dari pinggir sungguh nyata selama 5 tahun pertama, dan wajah negeri ini menjadi berubah sangat drastis. Amati misalnya, daerah-daerah perbatasan dengan negara tetangga, daerah-daerah terisolir dan tak terjangkau menjadi terbuka terang benderang.

Dipastikan strategi dan pendekatan ini akan berlanjut pada periode kedua kepemimpinan Jokowi dengan Ma'aruf Amin. Dan karenanya ini menjadi periode premium dan sekaligus sebagai peluang emas bagi daerah, wilayah atau kabupaten-kabupaten yang berada pada garis pulau pulau terluar, seperti antara lain kepulauan Nias, kepulauan Mentawai, wilayah NTB dan NTT, terus ke Papua, sejumlah wilayah pulau di Ambon, hingga Sangihe Talaud dan Morotai, dan seterusnya.

Oleh karena wilayah-wilayah yang termasuk pulau-pulau terluar akan menjadi perhatian signifikan pembangunan yang akan dikerjakan 5 tahun kedepan, maka ini menjadi peluang emas daerah ini untuk dimanfaatkan secara optimal.

Peluang Emas
Mewujudkan mimpi Presiden Jokowi untuk membangun sumber daya manusia Indonesia yang memiliki kualifikasi premium akan mengikat semua program yang akan di lakukan 5 tahun ke depan.

Di rangkum dari berbagai sumber pemberitaan di media daring, ada sejumlah program yang sudah di janjikan oleh Presiden Jokowi pada periode kedua, antara lain :

  1. Komitmen anggaran bidang pendidikan sebesar 20% dari APBN setiap tahun akan menjadi komitmen kunci yang sangat penting untuk membangun sumber daya manusia di Indonesia.
  2. Dalam rangka meningkatkan kualitas perguruan tinggi di Indonesia, akan di lakukan dengan terus mengembangkan dana abadi pendidikan dan penelitian, yang hingga saat ini telah mencapai angka Rp 66 triliun, dan ditargetkan akan mencapai 100 triliun rupiah  dalam waktu 5 tahun kedepan, hingga tahun 2024.
  3. Secara khusus akan tersedia dana abadi bagi perguruan tinggi yang terbaik  di Indonesia yang masuk dalam kategori peringkat dunia, pada tahun 2020 dana 10 triliun rupiah sudah tersedia.
  4. Jaminan pendidikan dan KIP-Kuliah. Ini merupakan salah satu program unggulan Jokowi pada periode pertama dan akan diteruskan pada periode kedua sebagai jaminan pendidikan anak Indonesia melalui Kartu Indonesia Pintar, yang sudah 18,7 juta siswa terjangkau manfaatnya. Antara lain, ada sekitar 1 juta mahasiswa dari keluarga miskin mendapat beasiswa."Kartu Indonesia Pintar yang sekarang hanya sampai di SMA, akan kita jadikan sampai kuliah. Artinya, Kartu Indonesia Pintar Kuliah ini akan membantu biaya pendidikan. Membantu biaya Pendidikan dari anak usia dini hingga kuliah dengan kartu ini" - Jokowi
  5. Mempermudah usaha bagi generasi muda. Dengan jumlah sekitar 80 jutaan anak-anak muda yang termasuk dalam generasi milenial, perlu di fasilitas kemudahan usaha generasi ini, dengan mendorong unicorn baru tercipta. Ada program digital scholarship untuk 1000 orang di tahun 2018. Dan satu tahun kedepan di 2020 akan ditargetkan 20.000 akan mendapatkan beasiswa khusus.
  6. Fasilitas kartu pra-kerja. Fasilitas bagi pencari kerja agar bisa memiliki kesempatan mengikuti pelatihan vokasi yang bisa langsung mendapatkan pekerjaan. Sebuah fasilitas yang mendorong setiap orang untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
  7. Akses internet cepat. Sebuah mimpi yang sangat menantang, yaitu bagaimana agar semua rakyat Indonesia bisa memiliki akses internet yang cepat, sebagai implementasi dari demokrasi teknologi agar negeri ini tidak ketinggalan jauh dengan negara lainnya. Karenanya sudah program Satelit Nusantara Satu. Akan menjadi instrumen membangun dan mengembangkan bisnis berbasis aplikasi, internet dan teknologi informasi dan komunikasi.

Dengan sejumlah fakta dan janji Jokowi untuk menjalankan periode kedua sebagai orang nomor satu di negara yang kaya dengan keragaman ini, seharusnya setiap wilayah, daerah, kabupaten di seluruh Indonesia, tidak ada alasan untuk tidak maju dan berkembang. Artinya, kesempatan sudah ada, peluang sudah di buka, dan harus di ambil, dikerjakan, di kawal agar mimpi Indonesia maju bisa diwujudkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun