Diberitakan oleh kompas.com, bahwa Paus dari vatikan Roma menyambut gembira tentang langkah Trump ini yang disebutnya sebagai "dialog kebudayaan"
Dari Vatikan, pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus memuji pertemuan tersebut karena dianggap sebagai contoh baik sebuah dialog kebudayaan. Dalam pernyataan di sela Doa Angelus di Basilika Santo Petrus, Paus Fransiskus mengatakan pertemuan itu bisa membuat langkah berikutnya dalam dialog perdamaian. "Tak hanya di Semenanjung Korea saja. Namun juga di seluruh dunia," terang paus asal Argentina itu.
Teater Politik dan Propaganda
Sungguh sangat menarik bagi kita sedikit mengulas apa itu "Political Theater"Â dan apa yang dimaksud "propaganda" dari pandangan ilmu Komunikasi.
Political Theater atau sandiwara politik sudah dikenal pada zaman Yunani kuno ketika topik-topik sosial politik dimainkan dalam sandiwara sebagai pertunjukkan mengkritik nilai budaya dan isu masyarakat kontroversial.
Dewasa ini juga ada yang berpendapat bahwa sandiwara politik sengaja dimainkan atau dipertunjukkan sebagai eksplorasi menggugah reaksi masyarakat akan suatu kejadian kontroversial tertentu.
Terutama merupakan unggahan media karena mengetahui para pemirsa atau pembacanya dalam waktu atau wilayah tertentu ingin mengikuti lebih intens perkembangan dunia politik.
Pada tahun 440-an sebelum Masehi di Yunani seorang ahli drama bernama Aristophanes mempertunjukan suatu drama satire (nyeleneh) yang menyinggung budaya Yunani dalam perdebatan di parlemen melawan pemerintahan yang dianggap bermewah-mewah.
Kemudian, sejarah ini dibukukan oleh penulis Alfred Bates dengan judul: The Drama -- Its History, Literature and Influence on Civilization (1906). Di Negara seperti AS, drama politik dapat dipentaskan sebagai parodi bahkan di buat pertunjukkan talk show atau stand-up comedy.
Sedang Propaganda diartikan sebagai, kata umum yang kita kenal sebagai komunikasi satu arah untuk mempengaruhi pihak tertentu. Asal kata bahasa Latin: "propagate" dengan arti "untuk memisahkan" atau membelah opini ke suatu belahan baru.