Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

7 Panduan agar Strategi Bisnis Berhasil

29 Juni 2019   16:00 Diperbarui: 30 Juni 2019   04:39 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang yang berbisnins berpendapat bahwa seorang BDM harus innovative, dapat menemukan cara baru, karena itulah disebut development. Namun dari pengalaman dan pembelajaran buku-buku manajemen saya menemukan 7 (tujuh) cara sukses mejalankan tugas BDM.

Kenali 7 (tujuh) acuan agar strategi BDM dapat lebih mudah/lebih berhasil:

  1. Selalu jeli melihat/menemukan kesempatan usaha baru. Dengan bekal pengetahuan Manajemen Produktivitas Diri, seorang BDM tidak menyiakan waktu kerja.  Juga berpatok pada passion, gairah kerja rajin, dengan berbagai searching dan sosialisasi (berkumpul bersama komunitas berbagai bisnis interest); dapat me-eksplorasi 2 atau 3 potential new clients contacts. Melalui scanning asosiasi pengusaha atau industri, melalui menghadiri workshop/seminar yang berguna (harus memilah event yang bermanfaat); proses demikian umum dikenal sebagai berusaha memiliki net working.
  2. Tidak perlu gossiping dan omong doang, apa lagi membuang waktu dengan banyak ngomong-ngomong, bercanda ria. Waktu produktif digunakan untuk memilih dengan siapa berhadapan, mengerti siapa mereka, dan yang paling penting menggali informasi dengan bertanya singkat mendengarkan lebih lama dan mencatat untuk usulan bisnis baru. Menjadi favourite vendor jika kita siap mendengarkan dan meningkatkan daya mendengarkan pada permasalahan atau kebutuhan yang diperlukan oleh pihak lain.
  3. Fokus pada kebutuhan klien/calon klien. Gali kebutuhan klien, dengarkan dengan penuh perhatian kebutuhannya. Dari mendengar dengan cermat, terbetik produk/jasa yang dapat kita sesuaikan dengan apa yang diceritakan oleh klien. Dengan mencermati apa yang dikatan klien atau calon klien terdengar isu yang disampaikannya yang dapat kita customize, sesuaikan dengan tawaran kita. Jika seseorang calon klien merasa kebutuhannya tidak mungkin terpenuhi dia akan tidak tertarik pada pembicaraan; tidak akan dia pilih untuk dijadidakan business partner.
  4. Tempatkan diri sebagai partner yang penting. Klien dan calon klien senang diperlakukan sebagai seorang yang penting. Maka harus sadar mengutamakan penempatan agar kita diakui dalam lingkungan bisnis; misalnya karena kita suka membagi pengetahuan, suka sharing topic yang trendy dengan opini membangun. Tampilkan diri dalam Website, Blog dan Media Sosial dengan apik dan berkarakter. Sharing ilmu bisnis dan manjemen, tanpa kita sadar kita sendiri membangun ketajaman menganalisa dan memberi opini solusi. Lebih baik lagi dapat ikut menjadi penyumbang artikel di laman terkenal, misasalnya di Kompasiana.com. Acuan ini akan menjadikan pribadi kita dikenal.
  5. Pentingkan nilai kualitatif daripada kuantitatif. Inilah pentingnya seorang BDM juga memberi masukkan dan aktif interen industri agar memberi data competitor atau lebih baik lagi usulan untuk perbaikan bahkan peningkatan kualitatif produk/jasa perusahaan yang harus ditampilkan pada calon klien. Jangan berpijak dari selling approach, tidak untuk menjual, namun memenuhi kebutuhan klien/calon klien, membantu mempermudah proses bisnis klien, menunjukkan dan membuktikan kualitas produk/jasa yang unggul. Pentingkan lebih dahulu kualitas baik tanpa menjelekkan produk/jasa kompetitor, kemukakan kualitas denagn contoh bukti pernyataan tertulis atau dari testimoni yang telah menggunakannya. Kualitas unggul, kuantitas muncul! Order pertama belum besar, re-order atau kesepakatan mengambil lebih banyak lagi: muncul!
  6. Motto: Kepuasan Pelanggan! Dahulu dikenal istilah bisnis manajemen: Customer Satisfaction, ada juga Customer Excellence, sekarang lebih tepat mengetahui Customer Relationship Management. Intinya membina relasi kepuasan pelanggan berkelanjutan.
  7. Apa kontribusi saya? Meskipun nomor 7 merupakan acuan terakhir menjalankan strategi pengembangan bisnis manajemen, sesungguhnya ini merupakan pertanyaan utama setiap hari kita mulai bekerja. Kotribusi interen untuk kemajuan company/industry dimana kita berkarya dan kontribusi pengembangan untuk company/industry pelanggan.

Marilah berstrategi mengembangkan diri pribadi untuk menjalani strategi sebagai  Business Development Manager (BDM). Sebab sesungguhnya berlatih berstrategi itu tidak saja hanya untuk pengembangan perusahaan yang dikelola tetapi juga sangat relevan dengan pengembangan diri agar selalu update dengan dinamika dan perubahan yang terus menerus terjadi.

Tanpa usaha untuk terus berlatih berstrategi, maka karir bisa saja stagan nan mandeg, dan kalah dalam kompetisi memperebutkan peluang yang ada di setiap waktu.

Catatan, Sahabat baik saya Ludwig Suparmo, spesiali Komunikasi bisnis strategi yang mengirimkan artikel keren ini sebagai refleksi dari pengalaman menjadi konsultan dan pelatih selama 30an tahu. 

Yupiter Gulo, 29 Juni 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun