Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Haruskah Prabowo Kecewa?

28 Juni 2019   08:12 Diperbarui: 28 Juni 2019   09:27 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://nasional.kompas.com/read/2019/06/27/22561721/respons-prabowo-ditanya-soal-pertemuannya-dengan-jokowi-pascaputusan-mk

Amar putusan, Mengadili menyatakan:  dalam pokok permohonan menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya!

Itulah kata-kata terakhir dan singkat sekali dari Ketua Mahkamah Konstitusi RI memutuskan gugatan Prabowo Subianto atas hasil Pilpres 2019 di dalam sidang MK terbuka yang di saksikan oleh ratusan juta pasang mata rakyat Indonesia. Dan dengan demikian mengakhiri seluruh proses Pilpres yang sudah berjalan 10 bulan yang penuh hiruk pikuk, ketegangan psikologis seluruh rakyat Indonesia.

...walaupun kami mengerti bahwa keputusan tersebut sangat mengecewakan bagi kami...

Itulah antara lain kata-kata yang diungkapkan oleh Prabowo Subianto beberapa menit setelah Sidang MK ditutup, melalui konferensi pers dan disaksikan oleh seluruh pemirsa televisi di seluruh Indonesia dan tentu membentuk persepsi, sikap, opini dan reaksi yang pasti beragam ditengah-tengah masyarakat.

"Walaupun kami mengerti bahwa keputusan tersebut sangat mengecewakan bagi kami dan para pendukung Prabowo-Sandi, namun sesuai kesepakatan kami akan tetap patuh dan mengikuti jalur konstitusi kita, yaitu Undang-Undang Dasar 1945 dan sistem perundang-undangan yang berlaku di negara kita," lanjutnya.

Bahkan sampai pagi ini, pernyataan kekecewaan Prabowo menjadi isu yang sangat hangat di bicarakan, bahkan siaran BBC Indonesia yang rutin memberitakan pada pukul 05.00 pagi ini, memulai membahas tentang ungkapan kekecewaan seorang Prabowo dan implikasi lebih lanjut.

Mengapa seorang Prabowo harus kecewa dengan hasil keputusan MK yang menolak semua pokok gugatan hasil perhitungan suara oleh KPU?

Secara manusiawi kekecewaan itu sesuatu yang biasa, begitu juta Prabowo pasti sangat kecewa karena cita-cita, harapan dan mimpi menjadi Presiden ke 8 Republik Indonesia tidak tercapai. 

Perjuangan yang dilakukan selama 10 bulan luar biasa berat antara dengan beragam kesulitan, masalah, rintangan dan tentu saja biaya yang tidak sedikit. Dan inilah kali ke -- 4 mencalonkan diri menjadi RI-1, dan gagal lagi. Sebagai manusia, pasti kekecewaan itu hadir.

Pertanyaan yang lebih mendasar adalah "apa makna kekecewaan Prabowo atas keputusan MK?. Ini menjadi perlu dimengerti karena memiliki implikasi lebih lanjut dalam dunia perpolitikan negeri ini.

Menyaksikan konperensi pers yang dipertontonkan dan Prabowo membaca teks pernyataan yang disampaikan, itu artinya semua statement itu telah di rancang secara khusus, dan pasti memiliki pesan-pesan politik yang sangat penting bagi publik.

Satu, kekecewaan seorang Capres Prabowo juga merupakan kekecewaan bagi semua tim pendukung dan bagi perjuangan dalam Pilpres 2019. Bagian ini tentu wajar saja sebagai konsekuensi sebuah perjuangan yang sangat melelahkan habis-habisan.

Dua, bahwa semua pendukung yang selama ini sudah menyatu dalam perjuangan politik, akan menjadi sumberdaya yang luar biasa untuk perjuangan politik kedepan bagi kemajuan bangsa dan negara ini. 

Dan karenanya, perlu sebuah sikap yang sama dalam menanggapi hasil keputusan MK. Bagian ini juga wajar-wajar saja sebagai agenda di masa yang akan datang. Sebab, jumlah suara sekitar 68 jutaan atau 44,50% bukan main-main.

Ketiga, secara psikologis pernyataan kekecewaan sesungguhnya cerminan dari sikap seseorang yang tidak menerima sebuah kenyataan yang ada. Artinya, tidak rela kalah, dan merasa benar adanya. Artinya pula bahwa Prabowo dan timnya merasa sudah benar dalam menggugat hasil Pilpres di dalam sidang. Artinya, ada kebenaran yang sangat diyakini tetapi orang lain tidak mau mengerti, sehingga merasa kecewa.

Keempat, kekecewaan ini menjadi awal agenda politik yang baru kedepan, misalnya mempersiapkan Pilpres 2024, atau Pilkada-pilkada lainnya diseluruh Indonesia. Perjuangan belum selesai dan akan diteruskan.  

Pesan ini benar adanya, karena pernyataan Prabowo juga menggaris bawahin akan berkonsultasi dengan tim hukumnya untuk langkah-langkah hukum dan konstitusi selanjutnya.

Beberapa teman melalui GWA bertanya kepada saya, apakah seorang Prabowo harus kecewa seperti itu?

Pertanyaan yang sangat menggoda. Dan saya harus berterus terang, bahwa harusnya Prabowo tidak perlu kecewa, apalagi kekecewaan itu diungkapkan didepan publik seluruh Indonesia yang memutuskan memilih siapa sebagai Presiden bagi RI.

Ada 3 alasan mengapa Prabowo tidak harus kecewa di depan publik:

  1. Sebagai Calon Presiden RI, dan itulah seorang Calon Pemimpin Nomor 1 di Negara RI yang besar ini. Harus memiliki jiwa  kepemimpinan yang tangguh dan kokoh  dan tidak boleh memperlihatkan didepan umum sikap lemah seperti kecewa itu.
  2. Mengatakan kekecewaan di depan umum hanya akan memperlihatkan bahwa dia tidak gentleman rupanya. Hipotesa publik menjadi terbukti, misalnya "hanya siap menang tetapi tidak siap kalah". Harusnya statement yang gentleman adalah mengucapkan selamat kepada Capres 01, yang sesungguhnya ditunggu oleh publik.
  3. Sebagai calon Presiden harusnya membangun opini yang bisa menyatukan seluruh potensi rakyat negeri ini, dan bukan hanya pada kubu yang mendukung dirinya sendiri. Ini sangat menjadi concern dari publik. Dan tentu saja akan menjadi hambatan bagi  dia dimasa yang akan datang. Apalagi bila masih merencanakan untuk berlaga pada Pilpres 5 tahun kedepan.

YupG. 28 Juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun