Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Strategi BW "yang Mematikan" dalam Sidang MK

19 Juni 2019   11:09 Diperbarui: 19 Juni 2019   11:26 2355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://fokusjabar.com

Sidang kedua Mahkamah Konstitusi tentang Perselisihan Hasil Pilpres yang digugat oleh kubu Prabowo-Sandi mulai panas, tegang dan saling menyerang antara kuasa hukum kedua kubu. Walaupun agendanya mendengarkan tanggapan dari kuasa hukum termohon yaitu KPU dan juga kuasa hukum pihak terkait yaitu kubu Capres 01, namun situasi persidangan didominasi oleh tim kuasa hukum Capres 02, yaitu BW dan timnya.

Bambang Widjojanto sebagai komandan dari tim kuasa hukum kubu BPN Prabowo-Sandi mempertontonkan habis-habisan sebagai seorang yang sangat kenyang dengan pengalaman gugat menggugat di ruang sidang MK, dan datang dengan strategi baru yang mematikan. Dan kali ini BW berhasil mendinamisir situasi ketegangan sidang kedua Mahkamah Konstitusi Selasa 18 Juni 2019.

Strategi Mematikan dari BW

Strategi baru ini muncul ketika ada kesempatan rencana untuk menghadirkan saksi-saksi yang dimiliki BW dan timnya pada persidangan MK berikutnya untuk didengar dan menjadi bagian dari gugatan PHPU yang diajukan dan dibacakan pada Jumat 14 Juni 2019 yang lalu.

Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh BW untuk melancarkan strateginya tentang tuntutan pada MK berkaitan dengan saksi-saksi mereka yang akan hadir untuk dijamin keamanannya.

Ada saksi kubu Prabowo-Sandi yang termasuk aparat penegak hukum di negeri ini yang merasa terancam, dan hanya mau hadir sebagai sakai di persidangan kalau MK yang akan memanggilnya atau diperintahkan oleh MK, seperti yang diberitakan oleh kumparan.com

"Ada kebutuhan saksi dari aparat atau penegak hukum yang kami hubungi yang jadi potensial saksi kami. Tapi dia memerintahkan kepada kami untuk dipanggil MK," ucap BW di gedung MK, Jakarta, Selasa (18/6).
BW mengatakan ada surat yang sudah disiapkan agar MK mengundang penegak hukum tersebut secara langsung, bukan karena dihadirkan oleh tim Prabowo-Sandi. "Kalau ada perintah MK untuk bisa hadir, maka dia akan hadir," tuturnya.

Bahkan untuk lebih meyakinkan hakim MK dalam persidangan itu BW juga meminta hakim MK agar membuat surat permintaan perlindungan saksi kepada LPSK, karena saksi-saksi yang akan dihadirkan mendapat ancaman dari sejumlah pihak. Seperti yang di lancir dari situs kumparan.com

"Apakah kami diperkenankan untuk membuat surat dan menjelaskan siapa yang mendapat ancaman? Kalau ancaman terjadi, siapa yang tanggung jawab? Jadi kalau memang itu tuntutannya, kami akan jelaskan, tapi tak akan kami jelaskan ke publik," kata BW di Gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa (18/6).

Mengapa strategi BW tentang saksi dikaitkan dengan keamanan, lembaga perlindungan saksi termasuk mematikan, karena nampaknya BW sedang bermain-main dengan sebuah "jebakan", sebutkanlah semacam jebakan batman nya BW. Dan kalkulasi bangunan opini politiknya pasti sudah di hitung dengan sangat cermat oleh BW dan tim hukumnya. Yang bisa di analisis ada tiga dari strategi BW yang mematikan ini :

Pertama, sesungguhnya BW paham bahwa permohonannya itu "konyol" dan tidak bakal dipenuhi oleh hakim MK karena tidak sesuai dengan hukum yang berlaku, dan pasti mendapatkan reaksi yang "meledak" dari siapa saja.

Kedua, permohonan itu dipastikan tidak sungguh-sungguh, karena tidak lazim. BW dan timnya sama sekali tidak menyebutkan daftar siapa saja saksi dan saksi ahli yang akan dihadirkan, sementara sudah menarasikan adanya ancaman dari saksi-saksi yang mereka hadirkan. Publik menilai sebagai strategi bluffing oleh BW kepada MK atau bahkan kepada publik.

Ketiga, strategi ini sungguh bisa mematikan karena langsung terbentuknya opini publik yang sangat kuat. Publik bisa saja melihat kebenaran yang disampaikan oleh BW bahwa ada saksi kuncinya yang punya bukti tentang kecurangan yang digugat itu, walaupun masih tanda tanya besar.

Opini lain yang hendak dibangun adalah bahwa perjuangan BW dan tim hukumnya tidak bisa lancar karena tidak dikabulkan permohonannya oleh hakim MK. Dengan demikian, BW cs tidak disalahkan oleh publik, paling tidak pihak yang di belanya yaitu kubu Capres 02. Dan tentu saja ini namanya "safety playing game".

Hakim MK Tegas Menolak

Agak berbeda dengan sidang pertama MK yang diadakan pada Jumat 14 Juni 2019 yang lalu. Dalam sidang kedua ini, harus diakui bahwa hakim-hakim MK jauh lebih tegas dan pro aktif untuk merespon permintaan dari pihak kuasa hukum Prabowo-Sandi.

Kendati melalui perdebatan yang"sengit", hakim MK, secara bergantian menegaskan tentang permohonan pemohon, yaitu BW tentang saksi-saksi yang dihadirkan, ditolak dengan tegas oleh MK.

Yang harus digaris bawahi adalah ketegasan dari hakim MK untuk mengolah itu semua sesuai dengan aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku yang mengatur semua persidangan di MK khususnya terkait dengan PHPU Pilpres.

"Prinsipnya saksi apa pun yang diajukan adalah itu para pihak. Jadi mahkamah sekali lagi dengan dengan argumentasi itu jangan sampai ada yang merasa keberpihakan," terang Suhartoyo.

"Ada beberapa poin yang mahkamah tak bisa penuhi. Ancaman bisa datang ketika sudah pulang, kemungkinan bisa. Tapi sebatas apapun, mahkamah tak bisa memberikan perlindungan kecuali di area sidang ini. Jadi sudah tidak ada yang perlu dipersoalkan lagi," tegas Suhartoyo.

Ketegasan dari sikap hakim-hakim MK untuk merespon semua dinamika yang ada selama persidangan PHPU 2019 ini sangat di apresiasi oleh publik, dan tentu saja harus dikawal dengan baik hingga ujung persidangan berlangsung.

Tidak tertutup kemungkinan tentang sikap hakim MK yang agak tolerable sidang pertama, dimanfaatkan habis-habisan oleh tim kuasa hukum yang sedang berperkara dalam MK ini. Sebagai kuasa hukum seorang BW dan timnya, sangat lumrah untuk melakukan apa saja yang terbaik untuk memenangkan kliennya dalam perkara yang sedang dihadapi.

Strategi BW berikutnya.

Hari ini, Rabu 19 Juni 2019 akan digelar kembali sidang lanjutan kemarin dengan menghadirkan semua saksi dan bukti yang dijanjikan oleh pihak Pemohon dari kubu Prabowo Sandi.

Dari 30 orang saksi dan 5 orang saksi ahli yang akan diajukan, oleh hakim MK hanya memberikan kesempatan untuk 15 orang saksi dan 2 orang saksi ahli.

Bagian sidang hari ini pasti akan sangat menarik untuk diikuti dan dicermati. Saksi akan menjadi oknum yang akan menjadi pusat pertanyaan, pusat perhatian dari semua pengacara baik pemohon, termohon maupun terkait, oleh hakim MK dan juga oleh publik melalui media televisi.

Pertanyaan yang tentu tidak kalah menarik adalah apa strategi baru dari BW cs untuk menghadapi sidang ketiga hari ini ?

YupG. 19 Juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun