Mimpi atau janjinya kepada kakaknya sejak ayahnya meinggalkannya bisa segera ditepatinya dengan kerja kerasnya sehingga menjadi juara dunia di jalur lari 100 meter. Seperti di catat pengakuannya oleh viva.com:
"Dia selalu bilang ke saya, kakak tidak usah kerja-kerja lagi. Biar nanti kakak yang makan dari keringat saya. Biar kakak diam saja di rumah biar saya yang kerja".
Pintu lebar sudah sangat terbuka untuk Zohri, dan dalam usia yang masih sangat muda, sehingga mempunyai kesempatan untuk mencetak prestasi setinggi-tingginya.Â
Untuk mengubah masa depan yang lebih baik dan juga memberikan kontribusi bagi nama Indonesia berkibar di dunia olah raga internasional.
Tidak hanya itu, prestasi Zohri akan menjadi motivasi bagi generasinya Zohri, sebutlah generasi Z, para millennials untuk mencetak prestasi yang setinggi-tingginya.Â
Artinya, jalur untuk mengubah hidup menjadi lebih baik dan hebat tidak selalu hanya satu jalur saja. Dunia olahraga, dunia seni, dunia teknologi, dan lainnya menjadi wilayah yang bisa di eksplorasi oleh generasi Zohri menjadi lebih baik.
Menjadi mahasiswa bagi seorang Zohri tentu bukan mudah, karena di jalur sekolah dia relatif tidak secemerlang bidang olahraga lari yang ditekuninya. Sehingga ketika kesempatan menjadi mahasiswa diberikan kepadanya, menjadi sesuatu yang sangat berarti.
Menjadi olahragawan tentu ada batasnya, tetapi memiliki level pendidikan yang lebih baik akan menjadi kemudahan melakukan pekerjaan yang memberikan jaminan kesinamabungan hidup selanjutnya. Utamanya ketika jalur prestasi olahraga harus berhenti.
Pilihannya untuk masuk pada Jurusan olahraga menjadi sangat kompatibel dengan prestasi dunia yang sudah dicetaknya. Pengetahuan, keterampilan dan pengalamannya menjadi seorang atletik dunia pasti akan sangat berguna untuk pendidikan olahraga di sekolah-sekolah. Kompas.com memberitakan tentang kesempatan yang di raih oleh Zohri ini.
"Zohri diterima di IKIP melalui jalur khusus prestasi. Itu tanpa tes dan bebas biaya alias dapat beasiswa. Dia menyongsong cita-citanya yang ingin menjadi guru olahraga," kata Husnanidiaty.
Ia berharap, dengan bekal pendidikan di IKIP Mataram, Zohri dapat menggapai cita-citanya di masa depan. "Untuk meraih cita-cita, dia harus kerja keras dan fokus, baik di olahraga ataupun pendidikan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!