Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Ketika Prabowo Menghadapi Kecolongan Demi Kecolongan

6 Juni 2019   22:20 Diperbarui: 7 Juni 2019   08:11 2658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://makassar.tribunnews.com/2019/03/05/prabowo-subianto-diam-saja-disebut-jenderal-kardus-oleh-andi-arief-malah-gini-ke-anak-buah-sby

Bagi seorang Prabowo Subianto menjadi seorang Presiden merupakan mimpi dan tentu saja obsesi yang nampak tidak bisa dibendung, sehingga setiap peluang yang ada akan dimanfaatkan secara optimal dengan berbagai strategi yang ada.

Mungkin hanya Prabowo satu-satunya di Indonesia yang paling banya menjadi Capres dibandingkan dengan Capres lainnya. Dengan Pilpres 2019, maka Prabowo telah menjadi Capres 4 kali sacara berturut-turut, dan hasilnya masih belum berhasil.

Pertama, ketika mengikuti konven calon presiden yang diadakan oleh Partai Golkar, dia dikalahkan oleh Wiranto; kedua, pada saat berpasangan dengan Megawati sebagai Cawapres, hasilnya adalah gagal; ketiga, pada tahun 2014 sebagai Capres berpasangan dengan Harta Rajasa, hasilnya juga kalah dengan pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla. Keempat, yang terakhir 17 April 2019 sebagai Capres 02 berpasangan dengan Sandiaga Uno sebagai Cawapres berkompetisi  dengan pasangan Capres 01,  Jokowi dan Ma'aruf Amin, dan hasilnya sementara kalah dengan selisih sekitar 16 jutaan suara atau sekitar 11%

Artikel terkait, Baca : Mengapa Prabowo "Ngotot" Mau Menjadi Presiden RI?

Dengan pengalaman menjadi Capres dan Cawapres, harusnya beliau memiliki pengalaman yang lebih banyak untuk bisa memenangkan kontestasi pada Pilpres kali yang keempat tahun ini. Tetapi, nampaknya pengalaman itu nyaris tidak maksimal.

Mengikuti dinamika proses Pilpres 2019, publik bisa menyaksikan secara gamblang setiap tahapan yang dilalui oleh masing-masing pasangan Capres, sejak sebelum menjadi Capres, yaitu masih bakal capres, hingga pengumuman hasil peroleh suara oleh KPU dan bahkan hingga saat ini, terlihat Prabowo menghadapi sejumlah kecolongan.

Betul, nampak ada begitu banyak hal yang menjadi kecolongan yang dihadapi, baik terjadi dengan sendirinya maupun dirancang kecolongan itu. Sehingga posisinya dari hari ke hari semakin terpuruk.

Apa saja kecolongan yang dihadapi oleh Prabowo? Sesungguhnya, publik sudah bisa membaca apa yang terjadi karena informasi begitu deras mengalir dari waktu ke waktu, dan nyaris tidak ada yang tersembunyi.

Harus diakui bahwa kecolongan yang dialami oleh Prabowo menjadi lesson learn yang sangat mahal bagi generasi muda maupun yang mau berkontestasi dalam ruang politik di negeri ini. Bukan persoalan hujat menghujat atau suka atau tidak suka, tetapi mengukur kedewasaan publik dalam berdemokrasi.

Berikut adalah sejumlah kecolongan yang menonjol dialami oleh Prabowo dan juga kubu BPNnya, antara lain:

Pertama, kecolongan  yang paling mutahir adalah konperensi pers yang dilakukan oleh Prabowo segera setelah kedatangannya di rumah keluarga Sby di Cikeas untuk menyampaikan permohonan maaf dan duka atas meninggalnya Ibu Ani Yudhoyono. Apakah keseleo lidah atau tidak, tetapi telah menuai pro kontra atas pernyataan tentang sikap dukungan politik Ibu Ani kepada Prabowo dalam Pilpres 2014 dan 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun