III. Perlu Pembumian Pancasila
Situasi yang akan dihadapi oleh Indonesia sebagai negara yang akan menjadi besar dan diperhitungkan dalam peta global, secara khusus bidang ekonomi, maka tidak ada jalan lain selain agar Pancasila sebagai dasar negara harus terus direlevansikan dengan dinamika dan perubahan yang dihadapi oleh bangsa ini dari tahun ke tahun. Dan Pancasila tidak bisa lagi hanya sebagai panjangan saja.
Nasehat yang sangat baik dari Yudi Latif menarik untuk dipertimbangkan secara seksama. Dia mengatakan bahwa:
"Apabila Pancasila dikehendaki ketahanan kemanjurannya, ia harus dibumikan secara efektif dalam tiga ranah peradaban: ranah tata nilai, tata kelola, dan tata sejahtera; bersamaan dengan penguatan Pancasila pada tiga dimensi ideologi: keyakinan, pengetahuan, dan tindakan.
Selain persoalan ruang lingkup pembumian di tiga ranah peradaban, kemanjuran pembudayaan Pancasila juga memerlukan proses aktualisasi tiga dimensi ideologi: keyakinan, pengetahuan, dan tindakan.
Sangat menarik dan sekaligus juga menantang, khususnya bagi pemerintahan yang akan menjalankan roda pengelolaan negara ini lima tahun kedepan. Nampaknya tidak bisa lagi dipisahkan pemahaman dan implementasi Pancasila itu sebagai single issues saja, tetapi dia akan menyatu dengan secara totalitas dalam dinamika kehidupan bangsa ini.
Katakanlah bahwa Pancasila itu sebagai "Buku Suci"nya republik yang semua orang harus faham benar tentang isinya dan menjadi acuan dan pedoman untuk mengontrol setiap pergerakan di tengah-tengah masyarakat. Bukan saja pihak eksekutif, tetapi juga legislatif, yudikatif, bahkan semua stakeholders di republik ini.
Pancasila akan benar-benar menjadi alat perekat bagi anak bangsa untuk membuat Indonesia ini berada dalam satu langkah dengan satu tujuan demi kemajuan dan kehebatan bangsa ini diantara negara-negara yang ada di jagad ini.
Yupiter Gulo, 2 Juni 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI