Pendekatan Novum Organum dapat ditarik sebagai pembelajaran inkulturasi berbagai agama menuju toleransi humanisme yang kita, di Indonesia, sekarang sangat membutuhkannya.
Tentu kajian ilmiah lebih mendalam diperlukan.
Artikel pendek ini tercetus dari tayangan sekedar pengisi waktu menjelang Warta Berita, pukul 23 malam hari Jumat 31 Mei yang lalu, yang berlanut pada teringatnya kembali akan masa pembahruan di abad ke 14 -15 "renaissance".
Ternyata mempelajarinya sepintas tersebut sampai pada arahan humanisme, yang dewasa ini juga sangat berarti dalam melanjutkan kehidupan berbudaya di tanah air kita.
Artikel ini di tulis khusus oleh sahabat baik saya, Ludwig Suparmo -- pelaku pembelajaran praktis dalam Manajemen Krisis Komunikasi, Isu, Risiko dan Kepatuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H