Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pemilu, Puasa, dan Kenaikan Isa Almasih

30 Mei 2019   07:30 Diperbarui: 1 Juni 2019   04:56 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perayaan untuk memperingati hari kenaikan Yesus Kristus ke surga pada hari ini menjadi sangat berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, dan mungkin juga untuk peringatan pada tahun-tahun berikutnya. 

Karena saat ini, di bulan Mei ini Indonesia sedang berada dalam suasana politik dengan tensi tinggi, tetapi saat yang sama juga umat muslim sedang menjalani bulan puasa yang sudah memasuki hari ke 25 sebelum Idul Fitri tiba.

Tidak bisa dipungkiri bahwa hasil Pilpres yang sudah diumumkan seminggu yang lalu oleh KPU harus berbuntut kerusuhan yang memakan korban jiwa meninggal dan  sejumlah yang luka-luka serta perusakan dan pembakaran serta berbagai isu yang membuat Indonesia berada dalam situqi yang sangat tegang dan tentu tidak nyaman dalam menjalani hari demi hari.

Indonesia harus bersyukur karena saat yang sama umat Muslim sedang menjalani ibadah puasa ketika ketegangan Pilpres ini memuncak. Saya sangat yakin, bahwa suasana bulan puasa ini ikut  mempengaruhi sangat kuat bagi kondusifnya situasi politik Pemilu serentak 2019 ini. Karena disana, umat yang sedang puasa, sedang berada dalam puncak kekuatannya untuk menahan dan mengendalikan diri agar kesucian hati, pikiran dan perilaku itu paripurna menjelang Idul Fitrie.

Saya sendiri tidak bisa membayangkan ketika kerusuhan 21, 22 dan 23 Mei yang lalu tidak dalam bulan puasa. Sangat mungkin, situasinya lebih chaos lagi. 

Inilah kenyataannya pahit yang harus ditelan oleh masyarakat Indonesia saat ini. Karena sesungguhnya, tindakan aksi kerusuhan yang nampaknya dirancang oleh kelompok tertentu sungguh sungguh menodai kesucian bulan Ramadhan penuh hikmat dan berkat itu.

Saya juga berpikir, dengan penanganan kerusuhan oleh pihak aparat Kepolisian yang sudah jauh lebih baik bahkan profesional serta masa puasa yang sedang dinikmati oleh umat muslim mendorong masa dan eskalasi aksi kerusuhan tidak terlalu lama dan luas.

Hari ini umat Kristiani di seluruh dunia dan Indonesia akan merayakan serta memperingati Hari Kenaikan Isa Almasih, Yesus Kristus yang naik ke surga setelah menyelesaikan misi dan tugas dari Allah di dunia ini, yaitu menyelamatkan manusia dari segala macam dosa dan perbuatan keji yang sudah dilakukan.

Kenaikkan Isa Almasih menjadi salah satu tonggak kunci iman percaya bagi umat Kristiani yang mengimani tentang kehidupan yang kekal setelah kematian. Rangkaian perjalanan ujian iman itu terjadi ketika Yesus mengalami pencobaan dari si iblis selama 40 hari di gurun pasir, kemudian melewati penderitaan, disiksa, di salibkan, mati dan dikuburkan sebagi simbol penderitaan yang paling berat yang sering dilewati oleh manusia.

Kebangkitan Yesus pada hari ketiga yang di peringati sebagai Hari Paskah, menjadi tongkat iman umat bahwa kematian telah di kalahkan dan ada kehidupan setelah nya. Manusia tidak perlu takut dengan kematian, karena itu sebuah tahap perjalanan iman menuju kehidupan yang kekal yaitu bersama dengan Tuhan Allah di surga pada waktunya.

Kenaikan Yesus ke Surga merupakan pemenuhan nubuatan yang sudah di janjikan oleh nabi-nabi sebelumnya bahwa setelah 40 hari dari kebangkitannya dari kematian, maka Anak Manusia, Yesus Kristus akan naik ke surga kembali kepada Bapaknya di surga.

Kenaikan Yesus ke Surga memiliki makna dan pesan yang sangat menguatkan iman percaya umat Kristiani bahwa :

1. Misi Tuhan melalui Yesus Kristus di dunia sudah selesai dan tentu saja berhasil dengan sukses. Penebusan dosa sudah dilakukan, sehingga setiap umat yang percaya kepadaNya maka akan bebas dari segala dosa dan pelanggaran dan menjadi warga kerajaan Allah sendiri. Inilah yang harus disadari dan dipahami dengan sungguh-sungguh setiap umat yang percaya dan beriman kepada Allah.

2. Kenaikan Yesus ke Surga, mempunyai misi dan tujuan berikut yaitu menyediakan tempat bagi setiap umat yang percaya kepadaNya. Disana ada tempat bagi anak-anak Allah yang akan berkumpul bersama Tuhan pada saat kedatanganNya kedua kali. Inilah janji dan harapan iman yang sungguh memberikan kekuatan kepada siapa saja, bahwa hidup yang dijalani di dunia ini tidaklah sia-sia, karena akan berakhir ke surga, ketika Yesus akan datang untuk kedua kali menjemput setiap orang yang setia dan percaya kepadaNYa.

3. Makna kenaikkan Yesus menegaskan bahwa setiap umat harus tetap kuat, walaupun tidak lagi bersama dengan Yesus. Ini tantangan karena manusia harus semakin kuat dalam iman, melakukan ajaran kasih dan mengelola hidup yang dititipkan Tuhan kepadanya. Walaupun demikian, Tuhan tidak akan membiarkan manusia sendirian, karena Tuhan selalu hadir bersama manusia melalui Roh Kudus yang akan diturunkan setelah Yesus naik ke surga.

Paling tidak ketiga makna kenaikan Isa Almasih diatas menjadi penting di renungkan oleh umat Kristiani saat ini ketika Indonesia sedang melewati ujian yang ama sangat besar, yaitu menentukan Pimpinan Negeri ini untuk 5 tahun kedepan. Dan dengan begitu, umat bertanggungjawab untuk ikut mendukung, mensupport situasi genting yang sedang dihadapi saat ini.

Yang bisa dilakukan umat Kristiani saat peringatan ini tidak saja hanya berdoa saja di gereja dan dirumah-rumah ibadah. Itu sangat jauh dari cukup untuk mengawal bangsa ini mampu melewati ujian Pesta Demokrasi.

Tetapi juga menjadi pelaku ajaran kasih yang sudah Yesus ajarkan selama hidulnya 33 tahun dan 3 tahun masa pengajarannya ketika dia hadir di dunia ini. Ada banyak yang bisa dilakukan untuk mengasihi sesama, menjadi bagian dari solusi dan bukan bagian dari persoalan bangsa. Apalagi menjadi aktor pembuat onar dan kerusuhan, itu sangat tidak dibolehkan oleh ajaran kasih Kristus.

Aktif untuk membawa suasana damai, mulai dari diri sendiri, lingkungan keluarga, lingkungan tetangga, tempat kerja, di perjalanan dan dimana saja. Sudah terbukti bahwa ajaran kasih dan kebaikan akan menjadi viral kesemua orang tanpa memandang siapa saja orangnya.

Saya sedang membayangkan ketika hal ini dilakukan, kemudian pada saat yang sama umat muslim sedang menjalani bulan suci Ramadhan dan siap siap menyambut kemenangan saat Idul Fitri, maka republik ini akan menjadi surga yang damai, sukacita dan penuh kegembiraan.

Dan tentu saja si jahat, siteror, si perusuh, si pengganggu, si pembom, si perusak, si pembakar dan penjarah dan semua kuasa iblis dan setan akan takut serta lari terbirit-birit karena umat di Indonesia sedang bersukacita dalam keragaman yang luar biasa.

Selamat Kenaikan Yesus Kristus, Selamat Menjalani Ibadah Puasa, Selamat Menyongsong Idul Fitri. Selamat dan Damai buat Indonesiaku.

Yupiter Gulo, 30 Mei 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun