Lihat bahwa sebenarnya, pertanyaan pertama dapat dianggap sebagai pertanyaan agresif, apakah itu yang Anda maksudkan atau tidak.
Sementara itu, untuk pertanyaan yang kedua adalah rasa ingin tahu dan dorongan yang jauh lebih baik untuk memulai percakapan dan dialog yang setara antara Anda sebagai leader atau CEO dengan karyawan Anda.
Jika Anda benar-benar bingung mengapa karyawan melakukan sesuatu, Anda selalu dapat bertanya, "Dapatkah Anda membantu saya memahami mengapa headphone Anda menyala saat Anda bekerja?"
Ingat dan pahami dengan sungguh-sungguh bahwa "sebuah pertanyaan dapat menjadi awal dari percakapan yang lebih dalam dan merupakan bagian yang sangat baik dalam diskusi kinerja dengan tim kerja."
Itu mengundang orang yang Anda ajak bicara untuk berpartisipasi dan berbagi umpan balik mereka dalam sebuah tim kerja. Untuk Generasi Millennials dan Gen Z, ini sangat penting, karena mereka menaggapi jauh lebih baik untuk diskusi umpan balik daripada kritik langsung.
Sebagai seorang CEO atau pimpinan dalam sebuah kelompok atau single fighter dalam sebuah perusahaan, itu tidak jadi masalah dalam mengelola karyawan lintas generasi. Dengan menggunakan 4 prinsip sederhana di atas nampaknya tidak akan muncul gejolak apalagi masalah yang kritis bagi kemajuan organisasi atau perusahaan.
Yupiter Gulo, 23 Mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H