Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Penanganan Kerusuhan 22 Mei 2019, Terkesan Kecolongan dan Terlambat

23 Mei 2019   08:23 Diperbarui: 23 Mei 2019   08:42 4967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.cnnindonesia.com

Tetapi kejadian penyerbuan dan pembakaran sejumlah kendaraan di depan kantor brimob, serta pembakaran mobil petugas keamanan di jalan wilayah Slipi, serta cara para oknum yang muncul dengan tiba-tiba di sejumlah spot nampak seperti tidak diketahui dengan tepat oleh pihak keamanan dan kepolisian.

Pembakaran sejumlah bus petugas di daerah Slipi tanpa seorang petugaspun yang berjaga karena sedang berada di wilayah Thamrin dan sekitarnya, harus diakui seperti kecolongan, sehingga tidak bisa dicegah yang menyebabkan kerugian dan menyulut emosi lapangan.

Menurut Gubernur DKI Jakarta, korban ada yang berjumlah 6 orang ada di rumah sakit di Jakarta seperti diberitakan oleh suara.com

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengabarkan bahwa sudah ada 6 korban meninggal dunia akibat kerusuhan dalam aksi tolak hasil Pemilu 2019 yang terjadi, Selasa (21/5/2019). Sebanyak 6 korban meninggal dunia itu tersebar di 4 rumah sakit di Jakarta. 

"Jadi kira-kira ada 200 orang luka-luka per pukul 09.00 WIB ini, dan ada sekitar enam orang tercatat meninggal," kata Anies saat meninjau RS Tarakan, Cideng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).

Himbauan Prabowo yang Telat

Aksi demo 22 Mei ini tidak bisa dipungkiri sebagai bagian dari agenda besar dari kubu Capres 02 yang sudah berkali-kali mendeklarasikan tentang sikap untuk menolak hasil pemilu KPU, dan akan mengadakan aksi saat KPU mengumumkan hasil rekapitulasi nasional.

Ini menjadi alasan yang sangat utama mengapa lalu massa melakukan demo, walaupun agak terkecoh dengan KPU mengumumkan lebih awal satu hari dari jadual awal.

Kemudian setelah terjadi bentrok dan kerusuhan di depan kantor Bawaslu serta jatuhnya korban jiwa dan luka-luka dari massa demo, kemudian Prabowo-Sandi baru mengeluarkan sikap atas pernyataan sikap bahwa kubu Capres 02 akan menempuh jalur hukum ke MK menggugat hasil Pilpres yang sudah diumumkan KPU.

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190522235551-20-397621/prabowo-subianto-serukan-pendukungnya-pulang-dan-istirahat
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190522235551-20-397621/prabowo-subianto-serukan-pendukungnya-pulang-dan-istirahat
Dan karenanya juga Prabowo menghimbau agar semua pendukungnya menghormati hukum dan tidak melakukan kekerasan di dalam melakukan aksi, seperti diberitakan oleh tribum.com:

"Saudara-saudara sekalian saya ingatkan perjuangan kita harus damai. Perjuangan kita harus bebas dari kekerasan," kata Prabowo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun