Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Data sebagai Bahasa Komunikasi, Menghindari Terjadinya Kekacauan Sosial

21 Mei 2019   09:41 Diperbarui: 21 Mei 2019   13:42 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.skupstina.me/index.php/en/predsjednik/item/1298-with-continuation-of-the-intensive-communication-to-the-application-of-the-best-european-electoral-practices

Diperlukan kematangan untuk membentuk rational system sehingga evidence, bukti yang digunakan dalam memperkokoh pesan menjadi kuat dan tidak mengaburkan.

Bagaimana jika masyarakat menghubungkan  data dengan tuntutan? Dalam hal demikian ada pernyataan yang menjadi umum yang disebut warrant.

The Warrant: Merupakan pernyataan umum yang menghubungkan data dengan tuntutan (claim). Warrant dapat diartikan sebagai keabsahan, kebenaran yang dicapai berdasarkan data dan argumen, sebagai "garansi" sebab-akibat.

Menurut Toulmin standard pengukurun data dan keabsahan dalam berbagai argumentasi berbeda-beda tergantung analisis audience dan receiver. Juga tergantung demographic characteristics (sifat kebiasaan asal dan tempat tinggal penerima pesan).

Dimengerti bahwa pengorganisasian argumentasi kedalam pesan, yaitu bagaimana mengorganisasikan argumen alasan-alasan, menjadikan pesan yang persuasif dianjurkan untuk dibentuk melalui pola logika.

Pola logika dapat diterapkan dari dua sudut, pola deduktif dan pola induktif. Pola deduktif: memformulasikan pernyataan umum menjadi konklusi baru. Pola induktif: dengan mengumpulkan satu seri observasi yang spesifik dijadikan pernyataan / observasi umum.

Pendekatan persuasif sebaiknya lebih ditujukan untuk stimulasi bukan untuk langsung meyakinkan. Inilah yang disebut pendekatan motivasional yang akan menghubungkan  tujuan atau niat pesan dengan daya pemicu tingkah laku berbuat pada manusia. 

Mengkonstruksi pesan persuasif dengan berbagai motif merupakan sasaran penting melalui pendekatan memotivasi penerima pesan atau khalayak yang disebut motivational appeal.

Uraian  Stephen Toulmin berdasarkan: assertian claim, data, warrant and motivational appeal sesungguhnya mendukung faham Friedman yang dikaji lebih dalam oleh Samovar, bahwa "own history, out of someone's language and cultural heritage" bila dikomunikasikan dengan apik dan tepat, yaitu melalui rational appeal akan dapat diterima oleh lapisan masyarakat yang pluralis.

Referensi:  Samovar, Larry A; Prorter, Richard E. and McDaniel, Edwin R. (2007). Communication Between Cultures. Thomson Wadsworth, Australia, Brasil... United Kingdom, United States

Artikel khusus yang dibuat dan dikirimkan oleh Ludwig Suparmo: Strategic Communication Specialist; Lead Trainer Crisis Management 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun