Beberapa hal bisa disebutkan sebagai kajian perenungan saja :
- Warisan pembangunan selama masa Orde Baru merupakan sebuah sistem yang sudah mengakar sehingga tidak begitu mudahnya mengubahnya. Butuh waktu yang cukup untuk mengubah mindset semua stakeholders agar benar-benar memberikan support bagi perjuangan KKP Menteri Susi mengedalikan perikanan dan laut Indonesia.
- Perbedaan persepsi dalam kebijakan. Sejak awal Susi menenggelamkan kapal-kapal itu dengan meledakkan dengan tujuan menciptakan efek jera. Sekarang hanya ditenggelamkan saja dengan proses tersendiri. Bahkan sempat diprotes untuk tidak ditenggelamkan tetapi dilelang. tetapi menurut Susi ini tidak baik karena mereka menganggap Indonesia kurang tegas untuk menjaga kedaulatan Indonesia.
- Harus diakui bahwa banyak para ahli, bahkan akademisi yang menganggap remeh Menteri Susi Pudjiastui, hanya karena latar belakang pendidikan dan akademik-nya yang belum tamat SMA. Ada semacam stigma yang sudah sangat kuat tentang Menteri ini tidak bisa dan tak mampu.
- Di banyak kalangan masih banyak yang meragukan perubahan hasil dibidang perikanan dan kelautan yang dikelola oleh menteri Susi. Walaupun ada banyak fakta dan data yang memperlihatkan kemajuan yang dicapainya. Data-data ini bisa disearch melalui google.
- Harus diakui bahwa sektor perikanan dan kelautan selama ini bukan termasuk yang dianggap terlalu penting, sehingga tenaga-tenaga sumberdaya manusia yang handal untuk ini juga masih sangat terbatas. Sementara wilayah kelautan Indonesia masih sangat luas dan potensial.
Menarik melihat bagaimana Menteri Susi tidak pernah lelah dan jera untuk terus menjaga dan memelihara lautan Indonesia ini agar tidak menjadi area penjarahan ikan oleh kapal-kapal ilegal dari negara-negara lain.
Saya masih ingat, setiap pulang kampung di kepulauan Nias bagian barat, dan sering saya mendengar cerita penjaga pantai tentang kapal-kapal nelayan asing yang mencuri ikan di sebelah lautan hindia pulau ini. Dan mereka tidak bisa ngapa-ngapain, apalagi mengejar, karena memang tidak memiliki kemampuan untuk itu.
Tidak punya kapal, teknologi komunikasi tidak ada, sumberdaya orang tidak ada. Jadi begitulah terus menerus dicuri ikan di laut sana.
Sekarang bagaimana, memang mereka tidak ada perubahan yang berarti dari kemampuan, teknologi dan sumber daya manusia, tetapi sudah lama tidak melihat kapal-kapal pencuri itu, karena mereka takut ditenggelamkan oleh Menteri Susi!
Yupiter Gulo, 6 Mei 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H