Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Rupiah Perkasa, IHSG Kiclong sebagai Tanda Pemilu 2019 Aman dan Sukses

16 April 2019   16:16 Diperbarui: 17 April 2019   09:05 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada dua indikator penting untuk menilai apakah Pemilu serentak Rabu 17 April 2019 aman dan sukses atau tidak, dengan melihat pergerakan nilai rupiah terhadap dollar dan pergerakan IHSG atau  Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia atau BEI.

Sehari jelang Pilpres dan Pileg 2019, kedua indikator ini memperlihatkan keperkasaannya yang sangat solid.

Harga Saham BEI
Dilihat dari Pasar Modal menunjukkan angka-angka yang sangat menarik. Catatan dari pasar bursa efek memperlihatkan bahwa selama tahun 2019, artinya dari Januari hingga hari ini, maksudnya senin 15 April 2019, para investor asing terus melakukan pembelian saham-saham unggulan di BEI.

Data menunjukkan bahwa akumulasinya membukukan nilai bersih pembelian dana-dana asing mencapai  2,76 triliun rupiah di pasar saham Indonesia. Dan nampaknya angka ini akan terus bergerak naik.

cnbcindonesia.com
cnbcindonesia.com

Apa artinya angka ini? Ini adalah indikator dasar dari kepercayaan investor bahwa kondisi politik jelang Pemilu 2019 tidak ada yang dikhawatirkan, alias aman dan sukses.

Kalau investor lokal, dalam negeri, orang Indonesia sendiri tidak menjadi ukuran kepercayaan, tetapi investor asing menjadi sangat sensitif. Bisa saja mereka tarik dulu uangnya, dengan cara menjual semua sahamnya setelah Pemilu baru masuk lagi. Tetapi mereka tidak melakukan itu, karena keyakinan mereka bahwa Pemilu besok aman tenteram dibawah kendali Pemerintahan Joko Widodo.

Keyakinan ini tidak tanpa alasan yang kuat dan signifikan. Lihat saja proses politik yang terjadi sejak setahun yang lalu, terutama selama masa kampanye terbuka berlangsung. Kesimpulannya adalah aman sekali, bahkan pertunjukkan kampanye di GBK oleh Capres 02 dan Capres 01 menegaskan hal itu.

Bayangkan saja, ratusan ribu, bahkan jutaan barangkali, massa menuju GBK untuk acara kampanye, dan semuanya berjalan aman. Bahkan menjadi hiburan kegembiraan yang luar biasa bagi masyarakat.

Saya sendiri menghadiri salah satunya, semata-mata untuk merasakan aura dahsyat dari kerumunan massa berjubul tiada jarak, dan kesimpulannya Indonesia luar biasa. Demokrai Indonesia sangat fenomenal.

Bahwa ada ketegangan kontestasi melalui sosmed, itu sangat wajar dan semua bisa mengendalikan diri dengan mantap.

Investor asing menyaksikan dan mersakan hal itu, dan disimpulkan bahwa Indonesia aman luar biasa. Dan karenanya investasi di Bursa Efek Indonesia menjadi pilihan terbaik. Bagi mereka tidak jadi soal siapapun yang akan menang dan terpilih dalam Pilpres dan Pileg.

Kesimpulan ini menjadi sangat solid dan kuat, karena catatan sejarah juga menunjukkan itu, bahwa selama Pilpres di Indonesia sejak tahun 2004, IHSG selalu melejit naik, dan kapitalisasi perdagangan menjadi meningkat luar biasa, dan investor asing selalu mengambil kesempatan.

Berdasarkan informasi dari IDX-Channel, memperlihatkan data-data dari BEI tentang perkembangan IHSG yang kiclong dan cerah benderang :

  1. IHSG pada Pilpres 2004 melejit hingga 44,6%
  2. IHSG pada Pilpres 2009 melejit hingga  87,00%
  3. IHSG pada Pilpres 2014 melejit hingga 22,30%
  4. IHSG hingga 12 April 2019 sudah melejit 03,41% (3 bulan2019)

Bila data ini dianggap trend yang menarik, maka kesimpulan sementara bahwa hingga hari ini, karena besok bursa efek libur, maka IHSG pasti akan naik lagi, menambah angka dari 3,41%.

Nilai Rupiah Stabil
Bagaimana dengan pergerakan nilai rupiah terhadap valuta asing, terutama dollar AS?. Nampaknya juga menunjukkan keperkasaannya seperti IHSG di BEI.

Per Selasa 16 April 2019, nilai tukar rupiah terhadap US Dollar sangat stabil, yaitu sekitar angka Rp. 14.060 per US Dollar pada saat pembukaan pasar. Angka ini bergerak sekitar 14.060 ke 14.070. Fluktuasi yang sangat wajar.

Kurs tengah Bank Indonesia yang dianggap sebagai nilai kurs acuan antar bank, JISDOR, pada hari Senin 15 April 2019 berada pada angka  Rp. 14.067. Angka ini termasuk menguat sebesar 0,61% kalau dibandingkan posisi pada 18 Februari 2019.

Kesimpulannya IDR sangat perkasa, dan inilah indikator terkuat untuk mengatakan bahwa kondisi ekonimi Indonesia stabil. Tidak ada gejolak, dan tentu saja jauh dari kekacauan atau chaos ekonomi.

Ini artinya, semua variabel dalam pasar uang bekerja normal serta terkendali dengan sangat baik. Sekaligus juga menjadi indikasi bahwa situasi politik Indonesia stabil dan aman.

Indikator ini menjadi sensitif bagi situasi keamanan nasional yang terjaga dengan sangat baik oleh aparat kepolisian dan masyarakat.

Pemilu 2019 Aman dan Sukses
Dengan 2 indikator di atas, IHSG dan nilai IDR terhadap dollar yang masih perkasa dan stabil, maka masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi kekacauan dalam penyelenggaraan Pemilu serentak yang akan diadakan Rabu 17 April 2019.

Inilah berita baiknya, bahwa apa yang sudah dikerjakan oleh pihak keamanan Polri dan TNI sedang berada dalam rel yang benar, sehingga berbagai gejolak yang muncul bisa diantisipasi dengan akurat sebelum semuanya menjadi kritis dan krisis.

Seperti yang diperintahkan oleh Menkopolhukam Wiranto, bahwa semua aparat jajaran lembaga dan kementerian di bawahnya untuk bersiap menjelang pencoblosan 17 April 2019. Dia berharap tidak terjadi kecurangan dalam pencoblosan nanti.

Wiranto memerintahkan 6 hal yang paling utama untuk dilakukan semua pihak. Dalam mengamankan dan memberhasailkan Pemilu 2019 yaitu :

  1. Menciptakan ruang aman bagi para pemilih.Bberikan dan ciptakan ruang yang aman bagi para pemilih untuk dapat bergerak, berangkat dari rumah ke TPS, untuk melaksanakan pemilihan tanpa tekanan. Ini seusai dengan amanat pemilu kita.
  2. Agar membantu penyelenggaraan pemilu, para petugas, apabila ada sesuatu yang perlu dibantu atau yang kurang.
  3. Memerintahkan untuk memasang mata dan telinga. Netralisir setiap indikasi yang mengganggu Pemilu, terutama di TPS-TPS. Cari, temukan, dan atasi, sebelum mereka melaksanakan kegiatan yang mengganggu Pemilu dan pemilih.
  4. Kawal mobilisasi dan penghitungan suara secara ketat. Untuk tidak ada gangguan atau menghindari kecurangan-kecurangan yang dapat mengganggu jalannya perhitungan suara.
  5. Jaga netralitas sebagai aparat keamanan yang baik dan terpercaya.
  6. Tetap menggunakan moto yang pernah disampaikannya.

Semoga pemilu berjalan dengan aman dan damai dan penuh dengan kegembiraan sebagai wujud dari pesta kegembiraan semua masyarakat Indonesia dalam rangka menentukan pemimpin bangsa dan negera ini untuk 5 tahun kedepan.

Yupiter Gulo, 16 April 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun