Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ketika KPK Tidak Tebang Pilih, Romipun Terjaring OTT

15 Maret 2019   18:26 Diperbarui: 18 Maret 2019   11:20 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terjaringnya Romi dalam OTT KPK di Jawa Timur sungguh mengagetkan publik di Indonesia, dan menjadi berita yang mewarnai hampir semua pemberitaan, khsusunya warga-net, melalui berbagai media sosial seakan berlomba untuk membagikan berita penangkapan Ketua Umum PPP ini.

Walaupun masih belum ada konferensi pers oleh Pimpinan KPK, yang diperkirakan akan dilakukan Jumat mala mini atau besok pagi hari Sabtu, tetapi pihak KPK telah mengakui OTT ini.

"Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo membenarkan Ketua Umum PPP Romahurmuziy terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT), Jumat (15/3/2019). Agus belum mengungkap ia ditangkap bersama siapa saja dan terkait kasus apa."

Baca : Bertolak ke Jakarta, Romahurmuziy Kenakan Masker dan Didampingi Pria Berlencana

Kejadian ini menjadi menarik perhatian publik bukan saja karena Romi sebagai Ketua Umum PPP yang juga partai pendukung Capres 01, tetapi juga karena situasi politik yang sedang menuju puncak "panasnya" menjelang 17 April 2019 saat Pemilu diadakan.

Paling tidak ada beberapa hal yang bisa diangkat mengapa penagkapan Romi ini menjadi menarik minat publik untuk diikuti terus, yaitu :

  • KPK tidak tebang pilih.

Stigma terhadap KPK bahwa tebang pilih dalam melakukan operasi-operasinya terbantahkan kembali kali ini. Karena sesungguhnya opini publik menunjukkan bahwa Romi sebagai Ketua Umum partai pendukung Capres 01 yang nota bene Presiden Petahana, tidak akan tersentuh oleh KPK.

Sejak awal KPK terus mengingatkan bahwa operasi yang dilakukan sama sekali tidak tebang pilih. Siapa saja yang melakukan tindakan Korupsi dengan bukti-bukti yang memadai pasti akan dijaring dengan cara profesional mereka.

Harusnya publik memahami ini, ketika  mantan Menteri Sosial yang juga Mantan Sekjen Partai Golkar, dan yang juga partai koalisi pemerintahan, tetap di jaring oleh KPK.

Untuk itu, wajib diancungkan "JEMPOL" buat KPK atas prestasi gemilang ini penagkapan Romi ini. Congratulation buat KPK. Semoga menjadi menjadi sumber energi dan semangat untuk terus memberantas korupsi di negeri ini.

  • Presiden Jokowi tidak kompromi dengan korupsi.

Tekad Presiden Jokowi untuk memberantas penyakit kronis bangsa ini, korupsi, tidak bisa diragukan lagi. Kendati orang terdekatnyapun tidak akan ditolerir bila terbukti melakukan kejahatan korupsi ini. Tentu saja ini menjadi berita baik bagi publik Indonesia tentang integritas memberantas korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun