Misteri Kinerja
Sama-sama menjalankan sebuah bisnis atau usaha dalam lingkungan pasar yang sama, dengan produk yang hampir sama dan dengan ukuran bisnis yang juga hampir sama. Tetapi hasil yang dicapai sangat berbeda antara satu pengusaha dengan pengusaha lainnya.
Bila dikelompokkan dari sisi capaian mereka dapat dilihat dalam 3 kategori, yaitu bisnis sukses, bisnis yang sedang saja dan bisnis yang sukses luar biasa.
Mengapa bisa berbeda? Padahal, mereka hampir menguasai teknologi produk dan bisnis yang hampir sama. Dimana letak perbedaan para pebisnis dalam memenangkan persaingan yang murni?
Perbedaan hasil yang dicapai menjadi sebuah misteri yang selalu dicari tahu oleh banyak orang, bukan saja dari sisi si pengusahanya, tetapi juga para peneliti dan akademisi. Dan berdasarkan kajian yang ada, berbagai pemikiran, bahkan strategi dan teori ditawarkan untuk menjadi yang terbaik dalam mengelola bisnis yang cemerlang.
Cemerlang dalam berbisnis dipahami sebagai bukan sekedar kepintaran otak saja, bahkan bukan juga karena memiliki akses istimewa. Tetapi hal ini menyangkut tentang tatanan perilaku dan sikap yang mendalam untuk menumbuhkan capaian keberhasilan tertinggi.
Lewis Schiff dalam sebuah artikelnya (2014) dan penelitian yang dilakukannya, membuka tabir mengapa para pengusaha itu berbeda capaian dalam mengelola bisnisnya. Dan sekaligus menawarkan tips atau strategi sederhana namun efefktif agar bisnis yang dikelola menjadi yang terbaik alias mencapai sukses yang luar biasa.
Tips sederhana tentang perilaku pebisnis hebat yang dimaksudkan itu disebutnya sebagai Learn, Earn, Assistance, dan Persistence atau dikenal sebagai LEAP.
Learn (Belajar)
Belajar atau learn menunjukkan tuntutan yang harus dipenuhi oleh para pebisnis agar tidak sekedar eksis saja, tetapi menjadi yang terbaik dalam bidang bisnis yang dikelola.
Mengelola bisnis tanpa belajar sama saja dengan menjalankan perusahaan menuju pada kebangkrutan. Berbisnis tanpa belajar, sama saja bunuh diri dan hancur berkeping-keping. Jadi, kalau mau tetap sukses, fondasi dasarnya adalah sikap dan kebiasaan untuk belajar dan faham apa yang dibutuhkan untuk belajar.
Belajar dimaksudkan sebagai jawaban atas pertanyaan sederhana ini, temukan apa yang menjadi kesejatian diri Anda, kemampuan terbaik Anda.
"Tahukah Anda apa yang bisa Anda kerjakan dengan luar biasa baik yang dapat menghasilkan uang untuk Anda?"
Luar biasa baik berarti didalam melakukan suatu hal tertentu, Anda akan menjadi seorang yang luar biasa jauh lebih baik ketimbang orang lain bahkan semua orang lain yang melakukannya.
Pesannya adalah bahwa orang-orang yang sukses berbisnis merupakan orang-orang yang faham betul apa kemampuan yang dimilikinya dengan sangat baik. Dan hasil-hasil penelitian memperlihatkan bahwa orang-orang yang sangat berhasil dan kaya dalam bisnis adalah mereka yang semakin sedikit hal yang masuk dalam kompetensi yang dimiliki dengan sangat baik.
"Orang-orang yang sangat sukses lebh fokus pada sedikit sekali hal yang mampu menghasilkan uang masuk bagi mereka".
Bagaimana agar menjadi orang sukses seperti itu? Jawabannya sederhana saja yaitu, fokuskanlah pada keahlian yang Anda miliki dan terbaik, serta usahakan untuk mengurangi waktu menangani banyak permasalahan.
Sebab, kenyataan menunjukkan bahwa, permasalahan yang ada menghabiskan waktu dan hari-hari kita hingga 90%, bahkan bagi siapapun tidak pernah akan kurang dari 40 atau 30%. Sehingga, pertanyaannya adalah apa yang Anda kerjakan pada sisa waktu yang dimiliki? Jawabnya adalah lakukan apa yang bisa Anda menjadi terbaik dalam mengerjakan atau keahlian terbaik Anda. Dari sinilahlah kekayaan dan kecemerlangan bisnis bersumber!
Earn (Menghasilkan)
Earn atau menghasilkan menjadi kata kunci yang harus menjadi acuan dan refensi dasar setiap Anda melangkah dalam mengelola dan menjalankan bisnis Anda. Betul, Anda harus menghasilkan uang, karena uang pada dasarnya merupakan darah yang mendorong bisnis tetap berjalan di rel yang benar. Tanpa menghasilkan uang, sama saja tidak ada gunanya menjalankan bisnis Anda.
Tetapi pertanyaannya adalah bagaimana Anda bisa menghasilkan uang? Jawabannya memang sungguh menarik, sebab akan memperlihatkan siapa sesungguhnya yang memiliki mentalitas seorang pebisnis, pedagang, atau sekedar menjadi employee saja.
Hasil-hasil penelitian memperlihatkan bahwa sekitar 76% orang-orang mendapatkan uang dari bekerja, bekerja dan bekerja. Bandingkan dengan data lain yang memperlihatkan bahwa para miliader dan kelas menengah, hanya 17% yang mengandalkan pekerjaannya untuk mendapatkan uang saja. Dan untuk kelas yang lebih tinggi, mereka menghasilkan uang sama sekali bukan dari pekerjaan atau menjadi employee saja. Sebab, pekerjaan sama sekali tidak membantu Anda untuk menciptakan kekayaan dan uang secara signifikan.
Pesannya adalah Anda harus membawa diri Anda ke dalam sebuah posisi dimana Anda mengelola dan menjalankan perusahaan, namun tanpa harus terjebak dalam mengelola pekerjaan itu sendiri,
Ini berbicara tentang tangga-tangga yang tersedia yang mengasilkan uang atau kekayaan. Ada level yang musti difahami oleh siapapun karena bisa berlakuk secara universal.
Level bawah dalam menghasilkan kekayaan atau uang, apabila Anda hanya sekedar menjual waktu dengan hitungan perjam, per hari, per minggu ataupun per bulan. Ataupun apabila Anda terlibat secara langsung dalam pekerjaan Anda.
Usahkan agar Anda jangan berada di level bawah karena sangat menyakitkan. Naiklah pada level yang lebih tinggi, yaitu level project pricing, atau disebut juga sebagai penetapan harga Anda berdasarkan proyek.
Pada level project princing ini Anda akan dibayar bukan berdasarkan nilai perjam yang Anda miliki. Alih-alih Anda dibayar perjam , jika Anda dibayar sekitar Rp. 5 juta untuk melakukan sesuatu, dan Anda menghabiskan Rp 4 juta untuk menyelesaikan pekerjaan itu, maka simpanlah yang Rp. 1 juta itu untuk diri Anda sendiri, dan fahamilah bahwa itu yang disebut dengan Project Pricing.
Sedangkan yang disebut sebagai percentage pricing atau penetapan harga berdasarkan persentase, itu akan terjadi pada saat Anda mendapat bayaran sedikit, sebuah persentase, dari tindakan tersebut. Ini tentu lebih baik, dan dikenal dengan "skalabilitas".
Sedikit itu relative, sebab apabila nilai dari proyek yang dikerjakan memiliki nilai absolute yang besar, maka persentase yang sedikit itu sesungguhnya tidaklah kecil tetap bear. Sebutkan misalnya, 0,5% dari nilai proyek Rp. 5 miliar jumlahnya mencapai Rp. 250 juta.
Level yang tertinggi dalam menghasilkan uang atau kekayaan adalah ketika Anda menjadi pemilik dari sebuah bisnis itu sendiri, karena semua yang terbaik akan menjadi milik Anda, yaitu arus kas dan modal sendiri, kemudian neraca keuangan , sehingga semua berjalan mengalir ke rekening Anda.
Menjadi pemilik bisnis, dan bukan menjadi seorang pemain saja atau pelaku, dan Anda harus menciptakan model usaha yang bisa diperbesar atau yang memiliki skalabilitas yang longgar sehingga mampu mengisi dinamika pasar yang terbuka setiap saat.
Assistence (Bantuan)
Assistensi atau dukungan dan bantuan merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan sebuah usaha. Apapun usaha yang dikelola dan oleh siapapun dan dimanapun serta kapanpun, Anda butuh bantuan dari orang-orang lain. Bukan satu orang atau 5 orang saja, tetapi Anda butuh banyak orang.
Inilah kata kunci yang baru dalam sistensi itu, yaitu jaringan atau networking yang harus dibangun dan dikembangkan secara terus menerus tanpa lelah. Sebab sangat mungkin ketika jejaring ini lemah, maka bisnis akan lemah dan menurun juga. Dan ini tidak sehat bagi sebuah bisnis.
Sangat disarankan dan menjadi sangat vital untuk mengenal orang-orang yang banyak mengenal orang-orang, dan yang akan siap selalu menolong Anda dan juga Anda selalu siap menolong mereka.
Kata kunci dalam membangun jejaring bisnis adalah "orang-orang yang sungguh-sungguh mengenal dan Ana kenal mereka". Anda tak bisa membangun hubungan yang baik dengan 10 orang, 100 orang atau bahkan 1000 orang sekalipun. Tidak ada maknanya pada masing-masing pihak.
Yang dibutuhkan adalah bila Anda memiliki hubungan yang bermakna dan baik dengan 5 orang saja yang benar-benar memahami bisnis Anda, dan mereka masing-masing memiliki 5 orang dalam hidup mereka, maka jumlahnya sudah 25 orang.
Dan apabila 25 orang ini, memiliki masing-masing 5 orang maka jumlahnya sudah mencapai 125 orang. Dan seterusnya. Pointnya adalah bahwa hubungan yang terjadi "Signfikan --berarti", dalam pemahaman, saling memahami bisnis dan saling menolong.
Kekuatan jejaring ini mempunyai daya dobrak yang luar biasa untuk menghasilkan keuntungan. Walaupun tak mudah membangunnya, tetapi ketika mampu memiliki network yang subtantif dengan mereka, maka kesempatan meraih kesuksesan sangat mungkin terjadi.
Kesuksesan pada dasarnya sama dengan keberuntungan. Dan keberuntungan bersama adalah menjadi tuntuan bagi sebuah bisnis yang cemerlang untuk jangka waktu yang panjang nan langgeng.
Di dalam sebuah jejaring yang kuat, maka bukanlah karena memiliki pendidikan tinggi dan ketrampilan hebat, tetapi terciptanya lingkungan yang kondusif antara jejaring menjadi sumber kekuatan membuat bisnis tetap cemerlang.
Hasil-hasil penelitian yang banyak dilakukan, memperlihatkann bahwa orang-orang kaya yang sukses, selalu berusaha membangun linkungan yang terbaik dalam bisnisnya, dan dengan lingkungan yang terbaik itu, mampu mengasilkan uang buat bisnis mereka.
Jejaring yang sangat bagus dan kuat adalah bukan orang-orang yang saling menegnal tetapi orang-orang yang saling membutuhkan satu dengan yang lain. Tidak jadi masalah, bahwa Anda termasuk yang terendah diantara mereka, tetapi Anda berada dalam lingkungan bisnis yang baik yang membuat cemerlangnya usaha yang Anda kelola. Inilah yang disebut dengan jejaring yang hebat dalam bisnis.
Persistence (Ketekunan)
Seorang pengelola bisnis yang hebat adalah mereka yang memiliki ketekunan yang luar biasa terhadap bidang usaha yang ditekuninya. Saking tekunnya, semua hal tidak ada yang luput dari perhatian, ingatan dan proses pengambilan keputusannya.
Persistence atau ketekunan memiliki makna magis dalam mencapai keberhasilan. Cermati orang-orang yang sukses dibidangnya, dan lihat bagaimana ketekunan mereka dalam mengelola bisnisnya. Tidak ada yang luput dari perhatiannya bahkan ketika ada badai mengganggupun mereka selalu siap untuk mengadapinya. Mereka faham betul kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dalam segala medan situasi yang sulit maupun yang mudah.
Fahamilah bahwa bahkan jika Anda fokus pada bidang keahlian terbaik yang Anda miliki, menjalankan dan membangun bisnis dengan bidang kompetensi Anda dan menemukan jejaring yang bernilai sangat tinggi, keadaan tidak selalu berjalan mulus dan sempurna pada aawalnya. Namun dituntut Anda tetap terus berjalan maju, jangan berhenti, untuk mengetahui bagaimana caranya menjadi pebisnis yang cemerlang dan sukses.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa bagi orang-orang yang sudah sukses, mengahadapi kemunduran bahkan kegagalan sekalipun, selalu berusa untuk merubah situasi menjadi lebih baik, tanpa terus menyerah kepada kemunduran yang ada, menjadi keberhasilan.
Penelitian lain memperlihatkan bahwa sekitar 54% pengusaha-pengusaha kelas menengah cenderung menyerah ketika mengalami kegagalan dan kemunduran. Semua pengetahuan dan pengalaman serta ketrampilan dibuang begitu saja dengan sia-sia belaka.
Pesannya adalah saat Anda gagal, maka harus mencaba dengan cara yang baru, dan dengan aktif berbagi pengalaman serta merayakan kegagalan itu untuk bangkit menjadi sukses.
Lean, earn, assistance and persisitence merupakan cara sedergana tetapi tidak mudah untuk melakukannya menjadi kebiasaan atau habit dalam mengelola bisnis dari hari ke hari. Fungsikan semua aspek-aspek itu maka hasilnya akan Anda saksikan menjadi cemerlang !
Yupiter Gulo, 8 Maret 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H