Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hati-hati dengan Rasa Takut, Hidup Anda akan Terisolir

26 Februari 2019   21:14 Diperbarui: 1 Maret 2019   08:36 1241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: akuinginsukses.com

Takut artinya Kegagalan

"Barangkali tidak ada yang lebih buruk dan berbahaya dalam hidup ini daripada rasa takut",  Jawaharlal Nehru

Ketika Anda dipenuhi dengan rasa takut dan kekhawatiran maka perilaku Anda akan ceneerung  menjadi tidak dekat dengan orang lain, dan berusaha menjaga jarak dengan siapapun. Semakin kuat ketakutan dan tinggi kekhawatiran yang dialami, maka hidup Anda akan semakin menyendiri dan bahkan mengisolir diri dari interaksi siapapun.

Menjalani hidup yang terisolir sungguh keadaan yang tidak nyaman, menyiksa dan hampa tanpa makna apa-apa. Akibat fatalnya apabila seseorang tidak mampu mengelola dan keluat dari zona kekatakutan itu adalah keputusasaan hidup, dan keputusasaan hidup sangat mudah dan dekat dengan kematian yang tragis.

Perasaan ketakutan yang berlebihan menyebabkan seseorang untuk menarik diri dari orang-orang di sekitarnya, dan membatasi diri untuk tidak berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung. 

Bahkan interakasi yang terjadi hanya sekedar basa-basi saja. Mengapa demikian? Seseorang merasa takut ditolak, khawatir akan dimanipulasi, takut dikritik, khawatir akan terluka, atau ketakutan untuk dimanfaatkan oleh orang lain. Semua ketakutan ini membuat Anda akan terputus dari kehidupan nyata yang seharusnya dihadapi dengan tegar dan semangat.

Asal Usul Rasa Takut

Sesungguhnya, rasa takut dan khawatir itu dialami oleh semua orang yang hidup secara normal, dan tidak ada yang bebas dari ketakutan dan kekhawatiran itu. Pwerbedaan setiap orang terletak pada derajat ketakutan yang dialami, dan kemampuan mengelola perasaan itu. Ada orang yang sangat berlebihan ketakutan hingga menjadi fobia, dan ada juga orang yang sebaliknya.

Secara semantic, dapat difahami bahwa bahwa takut itu merupakan suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang duimiliki oleh manusia yang terjadi sebagai tanggapannya terhadap suatu stimulus atau dorongan tertentu. Sebagai contoh, rasa sakit atau ancaman bahaya. Didalam literature psikologi, oleh sejumlah ahli psikologi menyebutkan bahwa takut itu merupakan salah satu dari emosi dasar yang dimiliki orang, selain aspek lainnya yaitu kebahagiaan, kesedihan, dan kemarahan.

Para tokoh spiritual menjelaskan bahwa sebenarnya rasa takut sudah ada sejak manusia diciptakan, dan dengan demikian manusia yang hidup itu ciri dasarnya memiliki ketakutan dan kekhawatiran hidup. Perasaan takut dan khawatir bisa membawa perubahan radikal dalam diri seseorang untuk mencapai keadaan yang lebih baik, walaupu banyak juga yang terkapar karena rasa takut yang tidak bisa dikelola.

Mari melihat kebelakang pada zamannya Adam. Disana dikisahkan, setelah Adam dan Hawa melakukan dosa atau jatuh kedalam dosa, dan kemudian Allah datang mencari mereka hingga mendapatkannya dengan penuh kecurigaan. Saat jumpa dengan Sang Allah, Adam berkata, "Aku takut, sebab itu aku bersembunyi."

Kemudian peristiwa ini kejatuhan Adam dan Hawa kedalam dosa, semenjak saat itulah, manusia cenderung dan senang bersembunyi dari dari hadapan Allah. Anda merasa takut, kita takut dan khawatir, oleh karena itu Anda bersembunyi. Betul, bahwa Anda  menyembunyikan diri Anda  yang sesungguhnya dari orang lain, dari dunia sekitar dan lingkungan Anda. Anda merasa nyaman  dengan bersembunyi dari rasa takut dan khawatir.

Mengapa bersembunyi? Sebab kita tidak membiarkan orang lain mengetahui seperti apa diri Anda sesungguhnya. Anda bersembunyi karena Anda tidak mau membiarkan sesama Anda melihat bagian terdalam diri Anda. Karena apabila Anda membiarkan orang lain mengetahui apa yang Anda sukai tetapi mereka tidak menyukainya maka dipastikan Anda merasa akan mengalami kesulitan. Dan Anda tentu tidak mau hidup yang sulit, Anda tidak  akan mau hidup sendirian.

Mengapa Anda takut memberitahu orang lain siapa dirimu sesungguhnya? Karena jika saya memberi tahu Anda siapa saya tetapi kemudian Anda tidak menyukai saya, maka saya harus menghadapi penolakan dan kekecewaan. Sementara itu, Anda dan saya tidak mau dan tidak suka dengan penolakan. Saya mau diterima oleh siapasaja dalam hidup ini. Sebab penolakan menyakitkan, terasing dan terisolir hidup yang dimiliki. Sehingga hidup menjadi tak bermakna adanya.

Ada 3 Hal Buruk Ketakutan

Oleh karena setiap orang takut ditolak, menghindari penolakan dan memaksimalkan penerimaan, maka setiap orang berusaha untuk mencari jalan keluar untuk bisa diterima. Salah satu cara yang mudah adalah menggunakan "masker", menggunakan topeng. Betul, sebab saya mau diterima maka saya memakai topeng dan berpura-pura.

Inilah hidup yang semakin parah ketika Anda mulai menjalani hidup yang penuh kepura-puraan. Setiap saat menggunakan berbagai topeng yang berbeda-beda agar penerimaan terhadap Anda bisa dicapai sesuai situasi dan kebutuhanmu.

Hidup yang berpura-pura, menggunakan berbagai topeng, hanya akan semakin membuat hidup terisolir adanya. "Menjalani hidup bukan apa adanya, tetapi ada apa-apanya." Memakai topeng hanya agar orang lain menyukai Anda. Inilah sesungguhnya puncak dari kepribadian yang semu, tanpa makna dan akan jatuh kekedalaman kehampaan yang mematikan.

Rasa ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan akan berdampak buruk dalam menjalani hidup yang baik dan tenang serta produktif. Ketakutan mengakibatkan tiga hal buruk ini di dalam hubungan Anda dengan orang lain. Perlu dicermati dan diantisipasi.

1. Ketakutan Anda membuat Anda defensif.  

Ketika Anda cenderung memiliki ketakutan untuk membukan dan mengungkapkan diri Anda, sehingga mau tidak mau membela diri. Perhatikan, pada saat-saat orang lain menunjukkan kelemahan Anda, dipastikan response yang muncul adalah Anda akan membalas dan menjadi defensif.

2. Ketakutan Anda membuat Anda jauh.

Inilah akibat fatal yang tanpa disadri ketika sikap pertahanan diri memuncak karena membela diri, maka Anda tidak mengizinkan orang lain dekat dengan Anda. Bahkan lebih jauh, pelan-pelan ataupun spontan, Anda ingin menarik diri dari interaksi dengan siapapun karena merasa tidak nyaman dan mengancam keberadaan hidup yang Anda pelihara. Berbagai cara akan dilakukan untuk atau ingin menyembunyikan emosi Anda yang sesungguhnya.

Dengan lain makna, yaitu Anda tidak mau terbuka dan jujur terhadap orang lain, terhadap lingkungan. Sebagai akibat dari defensive maka hidup Anda akan menjauh dan mengisolir dari lingkungan yang ada. Hati-hati, sebab tentu saja ini tidak baik, tidak nyaman, dan merusak kepribadian Anda.

3. Ketakutan Anda mendorong perilaku Anda menjadi mendominasi.

Ini menarik diamati, sebab kecenerungan perilaku orang yang memiliki ketakutan adalah mendomonasi dan menguasai sejauh yang dia mampu atau keluar sama sekali dari interaksi yang ada.

Setiap kali Anda mulai merasa tidak aman dan nyaman dengan lingkungan yang ada, dan ketika semakin mengancam keberadaan diri Anda, maka semakin Anda berusaha untuk mengendalikan dan mendominasi segala sesuatunya sampai Anda merasa nyaman dan aman.

Didalam perdebatan misalnya,perhatikan bahwa Anda berusaha mencoba memenangkan setiap argumentasi di dalam interaksi yang terjadi dengan orang lain. Dengan berbagai cara dan strategi akan dilakukan untuk menguasai perdebatan itu. Anda mencoba mendominasi, mengendalikan, dan merupakan indikasi yang selalu muncul menjadi gejala dari rasa takut dan kekhawatiran seseorang

Keluar dari Ketakutan

Siapapun yang hidup tidak ingin menjalani terus kehidupannya didalam kekhawatiran dan ketakutan. Apalagi ketakutan yang berlebihan. Sebab, rasa takut sama saja dengan kegagalan yang menyakitkan. Dan sesungguhnya setiap orang tidak mau mengalami kesakitan dalam hidupnya.

Ini semua benar adanya, tetapi di dalam kenyatan sungguh berbeda, karena disana masih begitu banyak orang yang menjalani hidup dibawah rasa takut dan khawatir. Akibatnya, hidup tidak memiliki makna yang penuh seperti yang diharapkan oleh sang Penciptanya.

Rasa takut dan khawatir harus hilang dari hidupmu. Caranya sederhana tetapi tidak mudah tentu. Yaitu lawan, tantang dan taklukan sendiri rasa takutmu itu!. Tidak ada orang lain yang mampu melawan rasa takut itu, kecuali diri sendiri saja. Karena sesungguhnya rasa takut itu datangnya dari dalam diri sendiri. Dan karenanya perlawanan rasa takut harus datang dari diri, jati diri seseorang.

Cara melawannya, hidupkan jati dirimu, sadari hakekat dirimu, sebagai makhluk ciptaan Sang Ilahi yang telah menanamkan dalam dirimu keberanian untuk melawan ketakutan yang ada, dengan menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri yang kuat dan semakin kuat melebihi ketakutan yang ada.

Dari mana Anda bisa mendapatkan kepercayaan diri dan keberanian untuk mengambil inisiatif dalam hal berhubungan dengan seseorang, guna menuju hubungan yang lebih dalam sehingga rasa takut bisa hilang dalam dirimu?

Jawabannya sederhana saja yaitu, di dalam diri setiap orang ada Roh Suci yang datang  Roh Allah di dalam hidup setiap Anda. Sadari dengan sungguh-sungguh hal ini, dan hidup Roh suci itu sebagai sumber hidup dan kepercayaan yang ada dalam diri setiap orang.

"Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban."  ~ Paulus di 2 Tim 1:7

Tunggu dan rasakan kekuatannnya, sebab pada saat Anda dipenuhi dengan Roh Suci dari Allah, maka dipastikan Anda menjadi lebih berani dalam hubungan Anda. Anda jadi mengasihi orang lain. Anda menikmati kebersamaan dengan mereka. Anda tidak takut pada mereka sebab Roh Allah ada dalam hidup Anda. Sebab Roh Suci itu sungguh menjadi pengasih adanya, dan kalau dia ada didalam diri Anda maka sikap dan perbuatan Anda juga akan menjadi pengasih hidup diantara relasi dengan sesama.

Pesan dan nasehat spiritual yang pas untuk ini adalah bahwa titik awal dalam menjalin relasi dengan siapa pun itu ialah dengan berhenti sejenak, ambil moment untuk berdoa, dan berkata kepada Allah, "Tuhan, beri aku keberanian untuk mengambil langkah pertama."

You gain strength, courage, and confidence by every experience in which you really stop to look fear in the face. You are able to say to yourself, 'I lived through this horror. I can take the next thing that comes along.' Eleanor Roosevelt

Yupiter Gulo, 26 Februari 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun