Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Money

Ledakan di Mal Taman Anggrek, Minimnya Kesadaran Risiko Pengelola Gedung

22 Februari 2019   19:04 Diperbarui: 22 Februari 2019   19:18 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/19/02/20/pn7ric377-ada-ledakan-manajemen-mal-taman-anggrek-minta-maaf

Ledakan di Mall

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Haryadi mengatakan akan memanggil manajemen Mal Taman Anggrek terkait adanya ledakan pada Rabu pagi 20 Februari 2019. Polisi akan memeriksa pemeliharaan gedung serta kemungkinan adanya kelalaian dari pengelola.

"Apabila ada kelalaian, tidak melaksanakan SOP (prosedur standar) dan ada delik, ya kami akan periksa," kata Hengki di lokasi pusat belanja itu, Rabu 20 Februari 2019.

Ledakan di Mal Taman Anggrek terjadi pada Pukul 10.30 WIB. Ledakan tepatnya berasal dari food court di lantai empat pusat belanja yang berada di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, itu. Sebanyak enam orang luka-luka serta 12 konter dan 2 ruko rusak akibat ledakan tersebut.

Hengki memastikan ledakan tidak berasal dari bom. Tim Gegana juga disebutkannya tidak menemukan adanya bahan peledak.

Analisis itu berasal dari keterangan satu saksi mendengar suara desis dalam proses menuju ledakan. Keterangan saksi itu kemudian dikolaborasi dengan hasil penyelidikan tim Gegana.

IDN Times - Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono mengatakan polisi masih menyelidiki ledakan pipa gas yang terjadi di food court Mal Taman Anggrek (MTA), Jakarta Barat, Rabu (20/2). Akibat insiden itu, sejumlah orang dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Untuk mendalami peristiwa tersebut, sejumlah saksi tengah dimintai keterangannya oleh pihak kepolisian. "Kejadian di Mal Taman Anggrek dari penyidik Polres Jakarta Barat sudah memeriksa 5 saksi," ujar Argo kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Kamis (21/2).

Manajemen MTA sebelumnya telah memastikan, ledakan yang terjadi di area food court lantai empat Mal itu berasal dari pipa gas.

"Ledakan pipa gas yang terjadi pada 20 Februari 2019 pukul 10.30 WIB yang berlokasi di lantai 4 Mal Taman Anggrek disebabkan oleh salah satu tenant food court yang berada dalam proses pengerjaan," demikian disampaikan pihak manajemen Mal Taman Anggrek dalam keterangan tertulis. 

Karena penanganan kejadian masih berlangsung, manajemen MTA belum dapat memberikan keterangan terkait berapa jumlah kerugian akibat ledakan ini. Namun, mereka memastikan akan mengabarkan hasilnya setelah selesai penangananan. "Untuk saat ini  masih dalam penanganan. Kami akan kabari jika ada informasi lebih lanjut," ujar Manager Promosi dan Periklanan MTA, ketika dihubungi. Pihak MTA menyatakan bahwa kini mal itu telah berfungsi normal. Kini, pihak MTA telah menangani kejadian tersebut dan mal telah berfungsi normal. "Saat ini kondisi sudah terkendali," kata managemen MTA.

Demikian berita terkini. Sebelumnya itu tahun lalu  terjadi kebocoran pipa air yang menyebabkan "banjir" di salah satu lantai mall besar tidak jauh dari lokasi MTA. Beberapa tahun lalu juga terjadi "kecelakaan" lift jatuh di mall yang terkoneksi dengan salah satu hotel internasional. 

Pernah juga lift jatuh di Mall di daerah Kebayoran Baru, juga ada lift jatuh digedung perkantoran. Kebakaran pabrik di kawasan industri, pernah terjadi di Jakarta Timur/Bekasi yang menjadi berita "besar". Belum lagi sorotan media karena kebakaran resto kecil di salah satu bagian kedatanagn/keberangkatan penumpang pesawat di Bandara Sukarno-Hatta, diberitakan oleh pers luar negeri. 

https://metro.sindonews.com/read/1373523/170/kebakaran-gedung-ap-ii-pengelola-bandara-soetta-sangkal-ada-ledakan-1548404697
https://metro.sindonews.com/read/1373523/170/kebakaran-gedung-ap-ii-pengelola-bandara-soetta-sangkal-ada-ledakan-1548404697
Siapa yang ingin terjadinya "musibah" demikian? Tidak seorangpun, tidak ada Perusahaan, atau manajemen yang mengharapkan terjadinya mausibah demikian. Karena itu perlu sekali pengertian dan pengeterapkan K3L, tidak hanya pada waktu pembangunan suatu konstruksi diperlukann pengetahuan ilmu K3L. 

Kesiapan melalui simulasi fisik untuk mitgasi kecelakaan dilatih dan diwajibkan dilaksanakan setiap industri, instansi dan perusahaan; apalagi di mall, bandara dan tempat keramaian yang disebut sebagai "public areas". 

Dalam  hal ini perlu diacungkan jempol pada instansi Kereta Api dan Komuter Indonesia yang siap menempatkan ahli kehumasan dalam Divisi Komunikasi disetiap DAOP (Daerah Operasi) stasiun-stasiun di semua kota besar dan di seluruh nusantara. Manajer Humas cepat memberikan informasi secara professional bila terjadi kecelakaan kereta atau musibah di stasiun.  

PenerapanK3  

Pelaksanaan K3 Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, serta bebas pencemaran lingkungan menuju peningkatan produktivitas, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

Perusahaan dengan serius wajib memperhatikan dan bertanggung jawab pada bidang K3L dengan dasar-dasar sebagai berikut:

  1. Menetapkan, mengevaluasi dan memperbaiki secara terus menerus sistem manajemen K3L.
  2. Selalu memenuhi semua peraturan pemerintah maupun kebijakan tentang K3L.
  3. Menyusun program K3L dan target tahunan untuk mendorong peningkatan kinerja K3L, efisiensi produksi dan nilai investor.
  4. Mengatur semua kegiatan operasional untuk mencegah polusi dan meminimalkan dampak pada lingkungan maupun resiko kesehatan dan keselamatan kerja.
  5. Menjamin kesadaran segenap karyawan tentang peranannya dalam pengontrolan K3L melalui pelatihan/simulasi dan pertemuan-pertemuan karyawan.

Tujuan ditetapkannya kebijakan di atas, agar menjadi prinsip dasar dan sebagai arahan dalam segala aktivitas dalam lingkungan kerja.

https://maximaprotektama.wordpress.com/category/utamakan-k3-utamakan-selamat/
https://maximaprotektama.wordpress.com/category/utamakan-k3-utamakan-selamat/
Jika kita ikuti berita-berita "musibah" ditempat-tempat umum (baca yang baru saja terjadi tanggal 20 Februari, 2019) yang menghadap pejabat kepolisian dan jurnalis ditugaskan staf manajemen, lebih jellas di MTA disebutkan adalah Manajer Promosi dan Periklanan. 

Maaf, seorang manajer mungkin seorang staf berpengalaman dan berilmu, namun jika mengacu pada profesionalisme, tugas manajer promosi tentunya mempromosikan, "menjual" melalui berbagai cara termasuk melalui iklan "space" milik mall atau gedung perkantoran atau tempat publik lainnya. 

Tugas utamanya adalah ikut mempromosikan dan membantu tercapainya target mendapatkan tenant/penyewa yang mau menyewa luas ruang yang disediakan, sesuai harga dan kondisi yang diatur oleh  gedung penyewa, tentu termasuk pelayanan customer excellence agar loyal dan membawa keuntunggan bagi mall, gedung yang didirikkan oleh investor, pemilik, dan  dikelola pucuk pimpinan. 

Pengertian lain tugas manajer promosi dan periklanan adalah untuk mengundang partisipasi sponsor dan hadirnya  pengunjung/orangyang mau dating berbelanja, shoppers,   menikmati fasilitas mall.

Sangat disesalkan bahwa masih banyak pucuk pimpinan masih belum professional menempatkan ahli kehumasan, Public Relations, dengan menugaskan staf atau manajer gedung dari divisi Human Resources, atau manajer enjinering, juga tenant manager, atau manager marketing, seperti di mall MTA staf dari bagian promosi dan periklanan  dihadapkan untuk menjawab pihak berwajib termasuk wartawan.

Risiko Korban Jiwa

Kejadian kecelakaan yang menewaskan pengemudi ketika mobilnya jatuh dari gedung parker bertingkat di salah satu mall dikawasan Permata Hijau; yang harus menghadapi pihak berwajib dan jurnalis adalah seorang  tenant manager.  

Mohon perhatian bagi pemilik gedung, direksi dan pucuk pimpinan, kerancuan di banyak perusahaan Indonesia masih terjadi, dengan pemikiran jika seorang manajer (dari bagian/divisi kepegawaian -- yang berpengalamaan  menangani "karyawan dan manusia", demikian pula anggapan manajer marketing dan periklanan yang berhubungan dengan "pasar", dan tenant manager yang berhubungan dengan pelanggan penyewa gedung,    juga karena berhubungan dengan struktur bangunan maka dari divisi enjiniring) dapat kepercayaan dari pucuk pimpinan "dialah" yang layak "maju" mengahdapi "musibah". 

Cara berpikir pemilik gedung dan tempat publik serta direksi yang belum mengetahui tersedianya tenaga ahli untuk mengadapi dan siap memberikan informasi yang benar dan profesional sudah banyak tersedia yang disebut dengan Public Relations Professionals, P R Officers, atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Humas (Hubungan Masyarakat), sarjana  dan master (S2) lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi yang terampil mengahdapi musibah industri atau  kecelakaan apapun di gedung,  terampil dan profesional membantu pihak kepolisian bekerja sama dengan divisi komunikasi, juga bagian penyidikan/penyelidikan; terlebih lagi menyampaikan press release, yang sangat disayangkan "ketidak tahuan" MTA maka yang diterbitkan bukan Press Release tetapi Statement menjelaskan "musibah ledakan". 

Agar musibah ledakan, kebakaran atau kecelakaan apapun tidak menjadi parah sebagai krisis maka perlu mengadakan  press conference sebagai keharusan kepada media massa dan agar masyarakat/publik mengetahui peristiwa musibah itu secara benar. 

Sering pemilik perusahaan/gedung, investor yang belum paham, juga pucuk pimpinan/direksi yang masih berpikir kapitalistis, merasa tidak perlu merekrut apalagi membentuk Divisi Komunikasi (Bagian Humas) atau Public Relations. Lebih banyak kerugian dan citra/reputasi perusahaan/industri/gedung dipertaruhkan bila suatu musibah yang terjadi dalam atau berkenaan dengan industri dan gedung atau instansi perusahaan  tidak ditangani secara profesional. 

Artikel aktual ini merupakan kiriman dari sahabat baik, Ludwig Suparmo: Lead Trainer: Crisis, Issue, and Risk Management; Conflict Management, Behavior Based Safety Management, Compliance Management and No Stress Management.

YupG, 22/02/2019      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun