Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Bukan Tanggungjawabmu, tetapi Menjadi Masalah Anda, Jangan Golput!

15 Februari 2019   21:06 Diperbarui: 16 Februari 2019   04:28 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Atau contoh besar lainnya, adalah bukan tanggungjawab Anda untuk merundingkan perjanjian damai atas nama negara Anda, itu betul! Tetapi ingat, ketika perang meletus antara negara tersebut, maka Anda akan ikut bertarung didalamnya.

Jadi, betul Anda tidak bertanggungawab, tetapi itu tetap ikut menjadi masalah Anda. Karena akibatnya berdampat kepada hidup Anda, dan sangat mungkin akhirnya menjadi tanggungjawab Anda.

Menarik sekali, bahwa hidup ini seakan-akan semua hal tiba-tiba menghampiri kita, tanpa diminta, dan memang tidak ikut bertanggungjawab. Tetapi saat Anda tidak memperdulikan hal-hal itu, maka hidup Anda akan menjadi terganggu. Hal ini bisa dialami oleh setiap orang dalam interaksi sosial yang sangat tinggi dan intens. Baik di rumah, dengan tetangga dan dengan komunitas yang besar.

Pemilu tanggungjawab siapa ?

Yang paling bertanggungjawab untuk menyelenggarakan pemilu adalah pemerintah melalui KPU dan Bawaslu, dan lembaga-lembaga terkait yang diberi tugas itu. Merekalah yang betul-betul bertanggungjawab, dan bekerja keras untuk mensukseskan pemilu yang demokrastis.

Anda dan saya, dan masyarakat pemilih lainnya secara langsung tidak bertanggunggjawab terhadap penyelenggaraan pemilu itu sendiri. Masyarakat hanya memutuskan untuk pergi memilih pada tanggal 17 April 2019.

Pemilih yang memilih untuk menjadi golput pada umumnya memiliki alasan-alasan yang sangat tidak mendasar, yaitu (i). Karena tidak terdaftar atau tidak mendapat kartu pemilih atau kartu undangan pemilih belum sampai," (2). Karena ada urusan lain yang mendesak atau lebih memilih kerja mencari uang. (3) Secara sadar atau dengan sengaja tidak menggunakan hak pilihnya karena menilai partai peserta pemilu, caleg atau pasangan capres yang ada tidak ada yang sesuai dengan pilihan mereka. (4). Karena menilai pemilu tidak ada gunanya, taka da hubungannya dengan kesejahteraannnya.

Alasan-alasan ini sangatlah lumrah, tetapi sesungguhnya tidak mendasar untuk menjadi golput. Karena, melalui pilpres dan pileg akan menjadi penentu masa depan bangsa ini akan lebih baik atau lebih jelek dan buruk.

Melalui pemilu, akan dipilih pemimpin-pemimpin bangsa dan negera ini selama 5 tahun kedepan. Ketika yang terpilih adalah mereka yang jelek dan buruk, maka dipastikan masa depan bangsa ini juga akan ikut terpuruk adanya.

Akibat dari terpilihnya presiden dan legislatif, akan menjadi masalah bagi semua masyarakat Indonesia. Bisa saja akan mengalami kesulitan dalam banyak hal untuk menjalankan tugas dan peran masing-masing untuk berbangsa dan bernegara.

Apabila yang terpilih adalah yang terbaik, dan bekerja memimpin demi memajukan kehidupan bangsa dan negera ini, maka seluruh masyarakat akan mendapatkan dampak positifnya. Paling tidak, ada ketenangan dan kedamaian untuk menjadi warga negara. Bisa bekerja sehari hari dengan maksimal dan penuh keceriaan. Bisa berdampingan antara semua masyarakat yang kaya akan kemajemukan hidup sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun