Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tidak Ada Hukum yang Membebaskan

9 Februari 2019   15:47 Diperbarui: 9 Februari 2019   16:14 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seberapa banyak hukum yang Anda fahami dalam menjalani hidup keseharian dari waktu ke waktu. Atau mungkinkah ada orang yang belum faham bahwa hidup ini sesungguhnya berjalan dibawah kendali hukum, disadari atau tidak disadari?

Artinya pula bahwa, sebenanarnya tidak satu orangpun di muka bumi ini yang bebas dari kendali hukum. Walaupun ada kecenderungan orang-orang hendak membebaskan diri dari kendali hukum yang mengaturnya.

Anda bisa membayangkan, apa jadinya kehidupan manusia dibawah kolong langit ini bila tidak ada hukum yang mengatur. Pasti kekacuan yang akan terjadi, dan disana tidak ada lagi kedamaian dan ketenteraman yang menjadi mimpi setiap orang dalam hidup ini. Yaitu merasakan hidup yang damai, tenang dan menyenangkan.

Para akademisi hukum merumuskan kegunaan dari adanya hukum ditengah-tengah masyarakat ada 6 macam yaitu:

  1. Sebagai alat pengatur tata tertib hubungan masyarakat
  2. Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir dan batin
  3. Sebagai sarana penggerak pembangunan
  4. Sebagai penentuan alokasi wewenang
  5. Sebagai alat penyelesaian sengketa.
  6. Sebagai alat memelihara kemampuan masyarakat menyesuaikan diri

Tentu saja keenam manfaat diatas lebih banyak diarahkan pada hukum yang secara legal diatur, dilaksanakan, diawasi dan dikembangkan terus dalam mengatur sebuah komunitas bahkan sebuah negara.

Tetapi, sesungguhnya yang lebih banyak lagi adalah bentuk hukum lainnya yang sebagian besar hidup manusia itu diatur dan dikendalikan oleh berbagai bentuk hukum yang tak tertulis tetapi difahami, diamine dan diikuti oleh siapapun. Kalau tidak maka hidupnya akan menjadi susah dan bisa saja akibatnya lebih berat lagi, yaitu kematian.

Mari melakukan penjelajahan berbagai bentuk hukum yang sungguh-sungguh mengendalikan hidup ini setiap saat.

Fahami dan sadarilah bahwa ada sejumlah hukum yang mengatur segala sesuatu yang kita lakukan dalam hidup. Dan hukum-hukum itu dengan setia diikuti dan dipedomani oleh setiap orang agar mampu bertahan dalam berbagai gejolak hidup yang terus berubah dan berkembang.

1. Ada hukum gravitasi yang ditemukan Newton yang pada dasarnya mengatakan bahwa benda apapun yang memiliki sifat jatuh dari atas ke bawah. Dengan kata lain, apa yang di atas pasti akan turun ke bawah. Ini hukum grafitasi yang sangat mendasar dan telah sumber inspirasi untuk membangun semangat orang untuk tetap bertumbuh dan maju dalam segala hal.

Tidak selamanya apa yang diatas dia tetap berada diatas, tetapi suatu saat dia akan turun kebawah. Hidup yang dianggap sukses dan berada dipuncak sesungguhnya itu sangat relative, karena suatu kali kedepan akan turun kebawah dan digantikan oleh orang lain yang jauh lebih sukses.

Ketika Anda sampai kepuncak gunung yang didaki tentu sangat membanggakan, tetapi itu hanya seketika saja, karena setelahnya Anda harus turun kembali menuju landasan pendakian. Karena sesungguhnya, diatas puncak gunung itu tidak merasakan sukacita abadi, karena sendirian saja disana.

2. Ada hukum termodinamika, yang intinya mengatakan bahwa segalanya akan rusak dimakan waktu. Apa yang ada sekarang sesungguhnya tidak abadi adanya, dan karenanya akan rusak, busuk dan hilang dari keberadaannya.

Hukum ketiga Termodinamika. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.

Hukum ini mengendalikan dan mengarahkan manusia untuk tidak mempertahankan barang dunia yang fana karena suatu saat akan hilang dari kenyataan hidup. Apapun dia harta benda yang sifatnya fana pasti akan berlalu.

Pesan yang sangat kuat untuk hukum ini menjelaskan bahwa hidup yang benar itu yang tidak mengikatkan diri apalagi memenjarakan hidupnya hanya demi harta yang fana dan tidak abadi.

Sebaliknya, carilah barang yang abadi yang tidak akan hilang ditelan oleh waktu dan kemajuan teknologi apapun, maka hidup akan memiliki makna dan kegunaan yang tak sia-sia adanya.

Meminjam istilah John Naisbit dalam bukunya Mind Set ! (2006) memesankan bahwa jangan terjebak pada hal-hal yang berubah, tetapi cari dan pegang serta pertahankanlah hal-hal yang tidak berubah. Dan didalam bukunya yang sangat best seller itu, Naisbit mengemukakan ada 11 hal yang tidak berubah yang kalau dikelola dengan sungguh-sungguh maka hidup akan menemukan makna terdalam, mendasarnya.

3. Ada Hukum Murphy, yang mengatakan bahwa jika ada yang sesuatu yang berpotensi salah, maka hal itu akan menjadi salah - biasanya di waktu yang tidak menguntungkan tepatnya akan menjadi salah.

Pesan dari hukum ini menjelaskan bahwa hidup manusia penuh dengan risiko, yaitu suatu keadaan yang dimasa yang akan datang akan berpotensi untuk salah atau juga benar. Segala kegiatan yang dilakukan akan berpeluang tidak sampai ke tujuan atau tepat sasaran.

Dalam banyak situasi, manusia sering sekali berada di jalan yang tidak tepat, waktu yang tidak tepat dan tentu saja hasilnya juga tidak tepat. Semuanya menjadi salah.

Hukum Murphy mengingatkan bahwa risiko penyimpangan perjalanan hidup yang tidak sesuai dengan harapan akan selalu mengiringi hidup manusia. Kekuatiran menjadi indikasi kuat tentang hukum ini begitu merasuk mengendalikan langkah-langkah hidup manusia.

Menjawab kekuatiran manusia dengan hukum ini, mendorong manusia untuk terus melakukan analisa risiko dimasa yang akan datang. Paling tidak untuk mengurangi risiko yang mungkin akan terjadi.

Berbagai keterampilan, pengetahuan, metode, cara dan strategi dilakukan oleh orang-orang, bahkan para ahli untuk menemukannya. Banyak yang berhasil, tetapi juga banyak yang gagal dan menemui ajalnya.

4. Lalu ada hukum menabur dan menuai, berpesan dengan sangat kuat, keras dan tegas bahwa karena apa yang ditabur orang itu juga yang akan dituainya. Di dalam KItab Suci hukum ini sangat penting dan mendasar sebagai peringatan bagi manusia untuk berhati-hati didalam bertindak, lihat pesan Rasul Paulus di Jemaat Galatia!

Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.

Hukum tabur dan tuai ini berlakuk secara universal bagi siapa saja didalam hidup ini. Bahkan didalam prisnip investasipun sering menjadi referensi, bahwa apa yang seseorang investasikan dalam hidupnya maka itu juga hasil yang akan dituainya. Tidak ada makan siang gratis, sebab semuanya harus ada pengorbanan.

Walaupun demikian, banyak orang untuk tidak menaati dan melawan hukum tabur dan tuai ini. Akibatnya juga sangat  fatal karena membawa kesengsaraan dan penderitaan.

Selanjutnya Rasul Paulus mengingatkan bahwa jika Anda menabur di dalam kedagingan, maka Anda akan menuai kebinasaan. Anda mungkin berpikir bahwa tidak akan ada konsekuensi dari hal buruk yang Anda buat, tapi itu salah. Konsekuensi itu akan muncul pada akhirnya.

Tetapi Anda juga akan menuai apa yang sudah Anda tabur dalam mewujudkan rancangan Allah. Seiring berjalannya waktu, Anda akan melihat teman-teman yang sudah keluar dari jalur dan segala perbuatan yang mereka lakukan, kemudian Anda memandang hidup Anda dan berkata, "Terima kasih Tuhan, saya belum keluar dari jalan-Mu."

Sayang sekali, banyak orang lebih memilih kesenangan dan kebahagian masa kini daripada masa yang akan datang. Banyak orang lebih senang berpikir hedonis dan pragmatis ketimbang membangun kehidupan bersama yang lebih kuat dan jangka panjang.

Zaman yang serba instan, generasi yang serba mau cepat dan mengabaikan proses yang mendasar, mendorong orang yang berlomba mengejar gaya hidup instan dan terjebak dalam gaya hidup sesaat, dan pada akhirnya akan menuai penyesalan, penderitaan dan kesengsaraan.

Kini saatnya belajar untuk terus menabur, menanam, menyiram, mejaga dan merawat kehidupan yang dimiliki agar terus bertumbuh dan menjadi sumber perteduhan bagi kehidupan apapun didunia ini, dan melakukan hal-hal berikut

Sementara yang lain menabur benih keburukan, taburlah benih rohani.
Sementara yang lain mengejar kesenangan, kejarlah iman.
Sementara yang lain mengejar pesta pora, kejarlah doa.
Sementara yang lain mengejar kenikmatan seksual, kejarlah kekudusan.
Sementara yang lain mengejar dunia, kejarlah surga. 

Menaburlah dalam Roh, dan Anda akan menuai hidup yang kekal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun