Sedang secara eksteren bekerja sama dengan ahli hukum perusahaan agar tetap kondusif dalam batas "green light", agar bagian legal dapat mempertahankan company's good name in the legal system.
Sedang dalam area "red light" dalam menghadapi risiko negatif atas tuntutan pekerja dan bila terjadi media invistigatif dimana para ahli hukum akan berkelit dan tidak dapat menjawab jurnalis, tugas ini merupakan tanggung jawab insan Public Relations.Â
 Dengan Sistem Komunikasi Manajemen maka cara lain yang sangat penting dilakukan perusahaan menjalin komunikasi yang baik di antara anggota-anggota dalam organisasi/perusahaan agar tercipta iklim kerja yang kondusif adalah dengan rasa bangga berkarya untk perusahaan yang mempunyai citra yang baik.
Citra perusahaan dibentuk melalui image building. Image, atau citra, lebih mudah dilihat sebagai suatu visualisasi, gambar. Karena itu dalam rumpun studi ilmu komunikasi juga dibentuk jurusan komunikasi visual. Ilmu komunikasi visual mendorong ahli komunikasi berkreasi menjadi kreatif, dalam hal ini, bagaimaa menggambarkan nilai-nilai  perusahaan dalam visualisasi nyata, yaitu bentuk dan warna aspirasi perusahaan yang disebut logo type dan berkembang menjadi brand atau bahasa Indonesia "merek".
Brand image menjadi sangat penting dalam sistem komunikasi manajemen seperti yang ditulis oleh Joep Cornelissen dalam bukunya Corporate Communications -- Theory and Practice (2004: 24):
'Key to have corporate communication strategy is the notion of corporate identity: Â the basic profile that organization wants to project to all of its important stakeholder groups and how it aims to be known by these various groups in terms of the corporate images and reputations that they hold."
Seperti kita ketahui stakeholders dalam pengertian umum adalah "pemangku kepentingan", baik interen maupun eksteren. Berarti baik manajemen dan karyawan sendiri maupun semua pihak yang berkaitan dengan kepentingan jalanya perusahaan dengan baik.
Demikian pula sudah sejak tahun 1994 Grahamme R. Dowling menulis satu Bab khusus mengenai pembentukkan corporate identity dan corporate image yang dinakannya "Managing and Changing Corporate Images: It Can Be Done." (1994; 185).
 Dalam menyampaikan identitas, simbol, logo dan nama perusahaan/instansi diperlukan hubungan baik dengan media. Baik media tidak bergerak yang membuat dan memasang papan nama di gedung ataupun sebagai bill-board iklan di luar ruang, juga semua barang cetakan berbentuk simbol dan logo, kop surat, papan pengumuman ataupun jenis lain penempelan logo dan nama perusahaan harus dikerjakan dengan saksama agar citra dapat terbentuk secara apik.
Media Relations yangdikenal dalam Public Relations adalah usaha kehumasan yang tidak membayar "ongkos pasang" di media, baik media cetak, juga media elektronik (dan sekarang diramaikan dengan media digital melalui sosial media).
Mengapa dikatakan tidak membayar; itu dikerjakan secara professional oleh insan Public Relations. Penanganannya biasanya  melalui konferensi pers; tetapi juga banyak cara lain melalui kegiatan berbagai event (ajang) baik dalam bentuk promosi (ini tentu harus diperhitungkan biayanya) maupun merupakan bagian dari ajang tanggung jawab sosial dan pengembangan komunitas (Corporate Social Responsibility dan Community Development) dimana kegiatan demikian menunjukkan citra baik dari pengusaha, perusahaan atau instansi.