Pelajaran kesembilan ini membahas rentang disipilin diri sendiri. Sering difahami sebagai kemampuan mengontrol dan mengandalikan diri sendiri setiap saat.
Ini pelajaran yang sederhana tetapi sulitnya setengah mati. Tidak banyak orang yang mampu melakukannya, tetapi yang mampu menerapkannya dipastikan akan menjadi pribadi yang kuat mencapai prestasi terbaik setiap saat. Mengapa sulit, karena disiplin diri pada dasarnya melawan dan berperang dengan dirinya sendiri. Semuanya medan peperangan itu ada dalam pikiran sendiri.
Pesan rahasianya adalah apabila Anda tidak mampu mengendalikan pikiran Anda, maka sesungguhnya Anda tidak dapat mengendalikan kebutuhan Anda. Dimulai dari pikiran itu sendiri, dan dieksekusi oleh tubuh, perilaku dan akfititas sehari-hari.
Oleh karena itu, harus berlatih untuk bisa mengendalikan pemikiran sendiri, mulai dari hal-hal yang terkecil sekalipun. Disiplin diri dimulai dengan penguasaan pemikiran sendiri. Jika Anda tidak mengendalikan pikiran Anda, Anda tidak dapat mengendalikan kebutuhan Anda. Disiplin diri membutuhkan keseimbangan emosi hati Anda dengan kemampuan berpikir Anda.
Pelajaran 10:Â Accurate ThinkingÂ
Banyak orang mengabaikan ketepatan atau keakuratan dalam berpikir. Khususnya mereka yang tidak terbiasa dengan kalkulasi matamatis tentang apa saja dalam hidup ini.
Yang hendak ditegaskan adalah bahwa hanya mungkin Anda akan bertumbuh dan berkembang secara signifikan apabila mampi menenunukkan perubahan yang dibuat, yang menjadi dampak dari akfitas utamanya. Keakuratan berpikir menjadi pemandu yang sangat baik, untuk melihat perkembangan dan perubahan yang dicapai.
Pada satu sisi kekuatan pikiran itu merupakan kekuatan yang paling berbahaya apabila salahdalam mengendalikannya. Tetapi disisi lainnya, kekuatan pikiran juga hal yang paling menguntungkan yang tersedia bagi manusia, tergantung pada bagaimana ia digunakan.
Pelajaran 11:Â Controlled AttantionÂ
Apabila seseorang mampu memfokuskan perhatian yang dimiliki untuk sebuah tugas dan tanggungjawab, maka hasilnya akan jauh lebih besar dari yang diduganya sendiri. Oleh karena itu perlu latihan serius dan terus menerus untuk bisa mengontrol perhatiannya sendiri, paling tidak, tidak menjadi menyebar dan sporadis kemana-mana.
Perhatian yang terkendali mengarah pada penguasaan dalam segala jenis usaha manusia, karena hal itu memungkinkan seseorang untuk memusatkan kekuatan pikirannya pada pencapaian tujuan yang pasti dan menjaganya agar tetap diarahkan pada tujuan yang tegas.