Daft mengidentidikasi dan mencatat beberapa ciri utama dari seorang yang menggunakan gaya Machiavellian dalam memimpin dan yang meliputi hal-hal berikut:
1. They are always on guard for risks and threats to their power
Pemimpin bergaya Machiavellian berasumsi bahwa orang pada dasarnya berubah-ubah, serakah, dan penipu, sehingga pemimpin waspada terhadap kesetiaan yang bergeser dan tidak menggunakan manipulasi untuk mencapai tujuan.
2. They don't mind being feared
Pemimpin bergaya Machiavellian mengingatkan bahwa berusaha menjadi pemimpin yang paling disukai bisa menjadi bumerang saat masa sulit yang menuntut tindakan keras.
3. They will use deception if necessary
Pemimpin bergaya Machiavillian tidak memiliki masalah dalam mempertahankan atau menggunakan kekuasaan dengan cara menipu untuk menjamin keamanan organisasi.
4. They use rewards and punishments to shape behaviour
Pemimpin bergaya Machiavellian tidak keberatan mengeksploitasi ketakutan dan keinginan orang agar bisa mengikuti aturan dan melakukan apa yang diperlukan untuk kebaikan secara keseluruhan.
Kata kunci dalam memahami jiwa dan substansi dari Gaya kepemimpinan Machiavelis adalah menghalalkan segala cara demi mewujudkan keinginan pribadi seorang pemimpin. Dengan demikian, dia akan memperlakukan semua pengikutnya dengan cara yang sangat tidak manusia, kejam dan memaksakan dengan segala cara.
Dia mampu melakukan itu karena asumsi yang dibangun tentang pengikutnya, misalnya berasumsi bahwa dengan mengeksploitasi ketakutan dari pengikutnya maka itu memberikan jaminan baginya bahwa apapu yang diperintahkannya akan diikuti dan dilakukan oleh pengikutnya.