Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kehancuran Seseorang Terjadi Ketika Merasa Mampu Mengendalikan Waktu

29 Desember 2018   16:10 Diperbarui: 1 Januari 2019   22:31 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://ahmetkiyancicek.com/zaman-ve-zaman-yonetimi/

Orang yang menghargai waktu akan mengelola waktu dengan benar dan baik, bahkan tidak menyia-nyiakannya. Waktu baginya memiliki nilai yang tidak boleh berlalu dan lewat begitu saja.

Setiap orang yang menghargai waktu memahami bahwa setiap detik harus diisi dan dimaknai dengan benar, tepat dan segera. Waktu akan terus berlalu dan hidup harus terubah berubah menjadi lebih baik.

Hidup harus mengerjakan semua yang terbaik dan mampu dikerjakan sebagai sarana memberi makna hidup yang berkembang, bertumbuh, berbuah dan memberikan pengaruh yang baik pada lingkungan.

Orang yang menghargai waktu faham betul bahwa hidupnya tidaklah lama. Sangat mungkin hari ini menjadi kesempatan terakhirnya karena besok bisa saja tidak ada lagi.

Sikap terhadap waktu yang seperti ini dipastikan akan menyebabkan hidup yang lebih baik, dan terus bertumbuh dan berkembang dan membawa perubahan bagi lingkungannya.

Tidak demikian dengan orang yang memandang waktu itu tidak berharga dan merasa waktu yang dimiliki tidak terbatas. Dipastikan bahwa hidupnya tidak memiliki dinamika dan pertumbuhan yang baik, bahkan sangat mungkin dia akan stagnan dan mundur kebelakang.

Baginya hidup menjadi hal yang monoton tanpa warna warni, tanpa greget, tanpa target. Dan ketika gagal maka dia akan mudah berkata memang inilah nasib saya, bahkan Tuhan seakan yang membuat hidupnya menjadi menderita, miskin dan tersisih.

Tahun 2018 akan segera berakhir dan tahun baru 2019 akan dimulai. Waktu terus berjalan tanpa peduli pada siapapun dimuka planet ini. Suka atau tidak suka,siap atau belum siap, 2018 akan meninggalkan manusia, dan 2019 akan menjemput manusia.

Pesan kunci yang harus disadari sungguh sunggu oleh siapapun, bahwa apapun yang terjadi di 2018 sikapi dengan benar dan tepat sebagai sebuah fakta nyata yang dimiliki oleh setiap orang. Buka mata lebar lebar, lapangkan hatimu seluas samudera dan katakanlah bahwa itulah hidup Anda selama satu tahun, 365 hari. Apakah kesimpulan Anda tentang 2018 itu kegagalan atau keberhasilan, itulah sebuah soal lain.

Nasehat bijaknya adalah Anda sangat tidak disarankan untuk menyesali waktu yang lewat karena waktu itu sama sekali tidak peduli sama kondisi Anda. 

Apapun yang dicapai selama setahun 2018 merupakan cerminan utama yang menjelaskan dengan sejelas jelasnya tentang pemahaman Anda tentang arti dan makna waktu dalam hidupmu. Bila pemahaman itu di 2018 tidak benar dan baik, maka pilihannya ada 2 saja, yaitu mau berubah atau mau meneruskan kebiasaan 2018 ke 2019? keputusan ada ditangan setiap orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun