Harusnya tidaklah terlalu sulit memahami dan memberikan arti dan makna Natal itu. Harusnya setiap umat bisa bereflkesi tentangnya sesuai dengan pengalaman hidup dan perjumpaan spiritual yang dialami dari hari ke sehari.
Namun begitu, paling tidak makna natal ini dapat ditelaah dan renungkan dari tiga sisi atau 3 dimensi waktu, yaitu waktu dulu/yang lalu, waktu sekarang, dan waktu kedepan.
Pertama, Dimensi Masa Lalu.
Dicatat bahwa 2000 tahun silam dirayakan Natal saat pertama kedatangan Yesus untuk pertama kali di sebuah kota yang disebut Betlehem itu. Sebuah peristiwa yang terjadi sebagai pemenuhan nubuatan dan janji Sang Allah kepada manusia tentang kedatangan Sang Juru Selamat.
Dimaknai sebagai dasar yang kuat bagi keyakinan dan iman percaya umat hingga sekarang dan selamanya.
Kedua, Dimensi Masa Sekarang.
Dimensi waktu kini dan disini, menjadi sangat relevan bagi umat zaman sekarang ketika merayakan Natal dan membuka kado natal itu. Maknanya bukan lagi menunggu kedatangan Yesus untuk lahir seperti 2000 taon silam. Tetapi merayakan natal sekarang ini berarti mengamini dan meyakini bahwa Tuhan dalam diri Yesus Kristus hadir bersama kita saat ini.
Yesus selalu menyertai dan bersama setiap umat yang mempercayainya dalam setiap langkahnya, dalam setiap tarikan nafasnya, dalam setiap pergumulannya, dalam setiap kesulitan maupun sukacitanya.
Saat umantnya berdoa, saat kita mengikuti ibadah dalam gereja maupun dalam persekutuan persekutuan Yesus hadir bersama kita. Memperingati dan merayakan Natal berarti mengokohkan makna tentang kehadiran Yesus disepanjang perjalanan hidup yang dijalani setahun yang akan datang.
Bila ini yang dimiliki oleh setiap umat, maka hidup menjadi penuh makna, walaupun berjalan dalam berbagai hambatan, pergumulan dan kesulitan. Pun dalam kegembiraan, keberhasilan.
Ketiga, Dimensi Masa Depan.