Siapa bilang bahwa menjadi pemimpin itu gampang? Kalau sekedar menjadi pemimpin tentu banyak orang kepengen menjadi pemimpin. Tapi, menjadi pemimpin yang benar-benar pemimpin tidaklah mudah menemukannya. Dan semakin tinggi level posisi seorang pemimpin semakin sulitlah mencarinya.
Kalau dahulu mencari pemimpin tidaklah sulit, bahkan orang-orang dari golongan biasa-biasa saja bisa menjadi pemimpin yang berhasil.
Namun, sekarang tidaklah demikian. Tidak saja sulit menemukan orang mampu, tetapi juga tidak begitu mudah bagi seseorang untuk menerima tanggungjawab sebagai pemimpin.
Perubahan yang terjadi saat ini meenjadi penyebab mengapa tidak mudah untuk menjadi seorang pemimpin. Perubahan yang terjadi secara luar biasa, sangat dinamis, penuh dengan turbulensi, guncangan, bahkan ancaman dari mana mana menyebabkan sulit menemukan pemimpin yang mampu dan hebat.
Manjalani era sekarang yang diwarani oleh revolusi industri 4.0, gejolak disrupsi yang sulit diterka arahnya, teknologi digital yang melabrak semua aturan-atuaran main kehidupan, teknologi informasi berbasis internet dan online mem-by passing semua proses, dan prosedur tanpa fisik dan memporak porandakan mekanisme manajemen pengambilan keputusan, revolusi perbankan dan keuangan yang menihilkan proses administrasi fisik.
Kata kuncinya adalah perubahan, perubahan dan perubahan. Change, change and change. Dan karenanya hanya seorang pemimpin yang mampu mengelola perubahanlah yang bisa memimpin generasi dan peradaban perubahan kini dan seterusnya.
Perubahan menuntut setiap orang termasuk pemimpin untuk "terus belajar, dan belajar terus". Belajar terus dan terus belajar artinya siapapun pemimpin harus memiliki sensitifitas yang tinggi untuk mengantisipasi semua arah perubahan yang terjadi.
Kalau seorang pemimpin tak mampu melakukannya maka dia akan tertinggal dan ditinggalkan, dan perannya sebagai pemimpin menjadi tak berfungsi.
Edgar Shein, pakar Budaya Organisasi, dalam bukunya Organizational Culture and Leadership (2017), menyebutnya sebagai The Learning Leader and Learning Culture.
Seorang pemimpin harus menjadi pembelajar, ya, menjadi Pemimpin Pembelajar, dan Pembangun Budaya Belajar dalam perubahan.
Dalam konteks yang demikian, Edgar Shein mengidentifikasikan ada 10 karakteristik dan ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang Pemimpin untuk mampu memahami kebutuhan masa depan dan untuk menerapkan perubahan yang diperlukan agar dapat bertahan hidup.