Keluarga itu Kekuatan suatu Bangsa
Keluarga merupakan unit sangat penting dalam sebuah komunitas bahkan dalam sebuah negara. Ketahanan dan kehebatan suatu negara sangat tergantung dari ketahanan dan kehebatan keluarga-keluarga yang dimilikinya.
Semakin kuat dan hebat keluarga-keluarga yang ada maka negara itu juga akan semakin kuat dan maju. Pesan bijak juga berkata bahwa kalau mau menghancurkan suatu bangsa dan negara, hancurkanlah keluarga-keluarga yang dimilikinya maka bangsa itu akan hancur dengan sendirinya.
Keluarga itu merupakan unit yang terkecil dalam suatu komintas berbangsa dan bernegara, yang didalamnya terdiri dari Ayah, Ibu dan Anak dan disebut keluarga inti. Merekalah yang menjadi "inti sari" dari sebuah komunitas berbangsa dan bernegara. Membangun suatu bangsa pada dasarnya membangun keluarga-keluarga sebagai basis kehidupan yang dijaga, dikembangkan dan ditumbuhkan.
Sesungguhnya, kehidupan itu ada didalam keluarga itu sendiri. Yang terjalin antara semua anggota keluarga, ayah, ibu dan anak-anaknya. Mereka saling memberikan bobot makna kehidupan yang dijalani.
Anak akan merasa hidupnya berarti karena ada orangtuanya, demikian juga orangtua merasa memiliki makna hidup karena ada atau demi anak-anak dan keluarganya.
Mengelola kelurga berarti menjaga keharmonisan dinamika, perkembangan dan pertumbuhan keluarga kearah yang lebih baik, lebih sejahtera dan lebih kuat dalam segala aspek kehidupan.
Mengelola keluarga berarti menyiapkan semua anggota keluarganya untuk mampu menghadapi perubahan dan dinamika lingkungan dan kemajuan yang terjadi dan dihadapi.
Makna Keluarga
Tidak ada orang yang mau sendirian dalam menjalani kehidupannya. Dia harus mencari dan memiliki keluarga, karena seluruh makna perjalanan hidup itu hanya berarti dalam konteks keluarga itu.
Seseorang yang tidak memiliki keluarga, hidupnya akan terasa hampa dan tidak sempurna dan akan terus merasa tidak nyaman bahkan merasa ada ketimpangan.
Begitulah dalam dan luasnya makna sebuah keluarga itu yang harus disadari dan difahami oleh setiap orang untuk mengelolanya dengan baik dan optimal.Â
Mari melihat poin-poin kunci makna keluarga yang pada umumnya orang fahami dan kelola dengan baik, antara lain:
- Indahnya Keluarga - "Kita mungkin tidak memiliki semuanya bersama, tapi bersama kita memiliki semuanya". Kebersamaan menjadi kunci indahnya keluarga, karena formulasi 1+1 adalah lebih besar dari 2, menjelaskan bahwa dalam keluarga terjadi sinergisitas antara anggota-anggota. Didalam kebersamaan keluarga mereka bisa memiliki semua, karena saling mengisi antara satu dengan yang lain. Yang lemah ditopang oleh kuat, dan yang kuat akan memberdayakan yang lemah. Kelebihan yang satu akan melengkapi dan menutupi kekurangan anggota keluarga yang lain. Inilah menjadi alasan mengapa kelurga itu menjadi sangat kuat dan hebat.
- Keluarga memberi dua aspek utama, yaitu ada akar, dan yang lain ada sayap. Yang mau dijelaskan adalah bahwa sesungguhnya keluarga itu seperti cabang yang ada di pohon, dimana semua anggotanya akan bertumbuh dan bertumbuh terus namun dalam arah yang berbeda. Betul, setiap anggota keluarga akan terus meningkat dan berkembang dijalur yang berbeda-beda, tetapi ingat karena mereka memiliki akar yang sama dan hanya satu saja.
- Desmod Tutu pernah mengatakan bahwa "Anda tidak memilih keluarga Anda, mereka adalah pemberian Tuhan bagi Anda, seperti Anda bagi mereka ". Keluarga itu pemberian Tuhan kepada setiap orang, dan karenanya Anda tidak dalam kapasitas membenci apalagi mau menolak, itu tidak bisa. Makna ini menjelaskan bahwa ada begitu banyak keluarga hancur karena tidak memiliki sikap menerima dengan tulus keluarganya, hanya karena merasa tidak sehebat keluarga yang lain. Inilah contoh sikap yang salah dalam mengelola makna keluarga itu, membandingkan dengan keluarga yang lain. Keluarga harus dikembangkan dan ditumbuhkan segala potensi dan talenta yang dimiliki dalam strategi sinergisitas yang efektif dari waktu ke waktu.
- Keluarga itu merupakan lingkaran kekuatan. Ini sebagai konsekuensi makna bahwa keluarga itu merupakan pemberian Tuhan maka keluarga itu dibangun dan didirikan berdasarkan iman, bergabung dalam cinta, dipelihara oleh Tuhan, bersama untuk selamanya sampai kematian yang akan memisahkan. Sebuah keluarga adalah dunia kecil yang diciptakan oleh cinta. Keluarga berarti tidak ada yang tertinggal atau dilupakan sebagai konsekuensi dari saling menopang dan mendukung. Memang keluarga bukanlah hal yang penting, tetapi keluarga Itu segalanya.
- Keluarga itu merupakan salah satu mahakarya alam, sebagai sebuah pohon yang sangat kuat mengakar. Karena pohon tanpa akar jatuh, demikian juga orang yang tidak memiliki keluarga yang berakar akan jatuh. Pada level tertentu lalu dimaknai bahwa sebetulnya "hadiah terbesar dan terindah dari semuanya adalah sebuah keluarga.
Musuh Utama Keluarga
Sangat tidak sulit untuk melihat dan mendaftarkan begitu banyak musuh dalam sebuah keluarga, baik yang datang dari dalam keluarga itu sendiri dan terutama yang datang dan berpengaruh dari luar keluarga.
Pemahamannya sangat sederhana, yaitu musuh keluarga-keluarga itu yang mempengaruhi langsung sinergisitas yang ada dalam keluarga sehingga keluarga itu menjadi lemah bahkan terpuruk dan menjadi goyah bahkan hancur. Musuh keluarga akan berusaha merusak hubungan antara anggota keluarga sebagai inti dan kunci dalam kekuatan kelaurga.
Tanda-tanda keluarga yang lemah dan menuju kepada kehancuran adalah renggang hubungan antara satu sama lain. Tidak saling memperhatikan, tidak saling menopang, dan tidak saling mengingatkan ketika ada musuh datang. Karena inti keluarga adalah terletak pada hubungan antara mereka maka musuh, katakanlah iblis dan setan akan merusak hubungan itu.
Tanda-tanda sederhana lainnya adalah komunikasi yang terjadi dalam keluarga. Komunikasi merupakan instrument utama dalam keluarga untuk memperlihatkan saling menopang, memperhatikan, mendukung dan mengingatkan.
Ketika komunikasi lemah dan nyaris putus, maka keluarga itu sudah hancur adanya, kalau belum bubar ya..itu tinggal kulitnya saja tanpa isi.
Era kemajuan teknologi dan informasi saat ini yang sudah serba digital telah merusak banyak keluarga didunia sehingga keluarga menjadi lemah dan tidak kuat lagi. Rapuh karena setiap orang terjebak dalam perangkap kemajuan teknologi dan kemajuan informasi.
Setiap hari, setiap anggota keluarga sibuk dengan duniannya sendiri dengan gadget yang nyaris tidak pernah lepas dari kehidupannya. Gagdet telah mengambil alih pengendalian hampir seluruh waktu dan perhatian setiap anggota keluarga.
Bahaya kemajuan teknologi dan informasi ini sudah sejak lama diingatkan oleh Tokoh Futurologi John Naisbit dalam bukunya Mega Trend, dan ramalannya telah menjadi kenyataan kini di bumi negeri ini.
Musuh terbesar saat ini kemajuan teknologi dan informasi yang telah merapuh-kerongkongkan setiap keluarga sebagai unit terkecil dalam sebuah bangsa dan negara.
Family atau Quality Time: Cara Merawat Keluarga
Menghadapi musuh keluarga-keluarg pada era digital ini, tidak ada pilihan lain selain kewaspadaan setiap keluarga untuk merawat keluarganya dengan baik, terus menerus dan beperang melawan kemajuan teknologi dan informasi. Kalau tidak maka keluarganya tinggal cerita, anggota keluarga akan tercerai berai dengan tragis karena gilasan kemajuan digital dan teknologi informasi.
Famili time atau quality time menjadi jawaban kunci untuk merawat keluarga dari berbagai gempuran kemajuan dan efek teknologi dan informasi yang menyerang sepanjang waktu 24 jam. Setiap keluarga harus sadar dan menyiapkan waktu yang memadai untuk kepentingan itu. Ada beberapa manfaat dari family time atau quality time, antara lain :
1. Membangun dan meningkatkan keakraban antara anggota keluarga dengan saling berinteraksi secara alamaniah dari waktu kewaktu.
2. Sesungguhnya dengan berkumpul dengan keluarga maka stress anggota keluarga akan hilang. Ini sebagai cara yang efektif dan mengobati ketegangan yang muncul akibat kesibukan atau menumpuknya pekerjaan di kantor.
3. Antara anggota keluarga bisa melakukan sharing atau berbagi dalam banyak hal. Paling tidak saling menceritakan keluh kesah, sukacita atau kegembiraan dan menjadi pendengar antar anggota keluarga. Cara ini akan menumbuhkan budaya saling terbuka dalam keluarga sebagai modal sangat penting dalam mencapai sinergisitas yang tinggi.
4. Waktu bersama dengan keluarga sangat baik untuk memperkenalkan sesuatu yang baru bagi anggota keluarga, apakah hobby memasak, merangkai bunga, buku-buku yang baru atau bahkan main bersama sama.
5. Menumbuhkan sikap saling memperhatikan antar anggota keluarga. Anak-anak bisa semakin memahami bahwa orangtuanya sungguh sangat memperhatikan dan mencitai mereka. Ini modal motivasi dan kebanggaan yang harus dimiliki oleh anak anak yang bertumbuh dengan baik.
Melakukan dan menyediakan acara yang bekualitas dalam sebuah keluarga tidak selalu harus mahal dan ditempat yang mewah.
Di sebuah taman dibelakang rumah pun bisa dilakukan, atau ditengah taman kota misalnya, maupun di sebuah pantai. Walaupun demikian, semuanya harus dirancang dan disiapkan dengan baik sesuai dengan target yang bisa dicapai. Anak-anak bisa dilibatkan untuk proses dari awal hingga selesai.
Yupiter Gulo, November 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H