Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Misteri Kematian 189 Penumpang Lion Air JT610, dan 3 Kisah Penumpang yang Luput dari Kecelakaan

3 November 2018   14:58 Diperbarui: 3 November 2018   21:36 2672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.co.id/search?q=kisah+penumpang+kursi+171&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjc3-_VxLfeAhWJLY8KHVAMBlYQ_AUIDygC&biw=1366&bih=577#imgrc=wE8SHgmjfJamZM:

Sudah 6 hari setelah pesawat Lion Air JT 610 jatuh di kawasan perairan  Karawang Jawa Barat yang menghabiskan semua penunmpang sebanyak 189 Jiwa menjadi korban, petugas Basarnan terus bekerja siang dan malam untuk melakukan pencarian bangkai pesawat dan juga korban.

Kita patut mengangkat jempol bagi petugas bencana yang hasil kerja mereka luar biasa, untuk mengumpulkan semua puing-puing yang ada, bahkan mampu menemuka Kotak Hitam sebagai barang sangat berharga untuk mengungkapkan penyebab kecelakan yang sangat mengerikan ini.

Apapun penyebab dari jatuhnya pesawat ini, tidak akan mampu mengembalikan nyawa dari 189 orang penumpang. Mereka telah tewas semua, dan satupun tidak ada yang hidup yang bisa diharapkan bisa memberikan sedikit kisah dan cerita apa yang dialami. Kisahnya tetap akan tersimpan sebagai misteri kehidupan bagi sejarah kecelakaan pesawat terbang.

Walaupun banyak pertanyaan yang berkecamuk dalam pikiran banyak orang, atau paling tidak saya sendiri, ada satu tanya besar yang menjadi menarik bagi untuk direnungkan, direfleksikan dan dijadikan pedoman menapaki kehidupan selanjutnya, bagi yang masih hidup.

Tak terbayangkan kemanusiaan saya bagaimana kisah ini yang hanya dalam waktu 13 menit setelah take-off dari Bandara Sutta, 189 jiwa melayang, didalamnya ada 1 anak kecil dan 2 orang bayi, 6 orang crew pesawat termasuk pilot dan co pilot, bahkan 20 orang tenaga ASN dari Kementrian Kaungan.

Pertanyaan misteriusnya adalah apakah kematian dari 189 orang penumpang Lion Air JT 610 ini menjadi kehendak Sanga Khalik, Pemilik Kehidupan?. Mengapa Sang Khalik tidak menyisahkan satu atau dua orang penumpang untuk hidup dan menjadi saksi tentang kejadian itu agar tidak terulang kedepan? Bagaimana Sang Pemilik Kehidupan memberikan pengertian kepada orang-orang yang terpaksa menjadi janda atau duda, menjadi yatim dan/atau piatu karena suami atau istri, orangtua ayah dan/atau ibunya menjadi korban dalam 189 penumpang itu? Apa sesungguhnya menjadi rencana Tuhan bagi keluarga korban yang ditinggalkan oleh korban? Apa maksud Sang Illahi bagi dunia transportasi di Indonesia, dan bagi Lion khususnya?

3 Kisah, Tuhan Mengizinkan Kematian ?

Semua orang pasti meninggal atau mati. Karena itulah hekaket kehidupan, ada kelahiran ada juga kematian. Tidak ada orang yang lahir lalu tidak pernah mati. Orang yang lahir dan tidak pernah mati itu hanya ada didalam cerita dan kisah-kisah film saja. Artinya kematian itu merupakan keniscayaan bagi siapa saja yang hidup didunia yang fana ini.

Kematin menjadi misteri ketika kejadian kematian banyak terjadi dengan cara yang tidak normal. Seperti kejatuhan pesawat Lion Air JT 610 yang mematikan 189 orang sekaligus, seketika dalam waktu yang bersamaan. Menjadi misteri karena pada umumnya, penumpang yang meninggal itu relatif masih muda dan usia produktif di masing-masing kantor atau perusahaan tempat kerjanya, bahkan ada anak-anak dan bayi.

Kemanusiaan saya ikut bertanya mengapa harus mereka yang menjadi korban? Mengapa bukan yang lain saja?.

Pertanyaan ini terus mengganggu pikiran normal saya, ketika mulai muncul berbagai kisah dan cerita seputar korban dari pesawat ini. Paling tidak ada 3 buah kisah nyata yang menjadi dasar pertanyaan tentang misteri kematian 189 orang penumpang ini.

KIsah-1, Kisah Sony Setiawan yang merupakan salah penumpang dari pesawat Lion Air JT 610 ini, tetapi dia luput menjadi korban karena dia terlambat tiba di Bandara. Dia tiba pukul 06.20, pada hal pesawat terbang pukul 06.10. Sony bercerita dia terlambat karena terjebak kemacetan lalulintas yang luar biasa di Tol Cikampek menuju Jakarta dan Bandara. Padahal dia akan terbang dengan pesawat ini bersama dengan teman-temannya dari satu kantor.

Sesungguhnya, bagi Sony, sudah biasa naik Lion ini setiap bertugas kesana, tetapi pagi itu luar biasa macetnya tol, dan hanya dialah yang terlambat karena 6 orang teman-teman sekerjanya bisa terbang, tetapi menjadi korban. Sony yang rumahnya tinggal di Bandung, dan setiap senin menuju ke Bangka-Belitung untuk perkerjaan.

Dia terjebak macet luar biasa, dia terlambat checkin, dan dia ditinggal oleh peswatnya, dan dia tidak jadi terbang menuju tempat kerjanya sehingga dia kecewa. Tetapi tidak lama, dia menjadi bersyukur karena dia selamat dan luput dari kecelakaan maut atas kejatuhan peswat Lion Air JT 2610 yang mengantarkan 189 orang menjadi korban.

Dia tetapi terbang dengan mengganti pesawat lain sehingga tiba di Bangka Belitung dengan selamat. Dan orantuanya, keluarganya sangat terharu ketika mendengar bahwa Sony naik Sriwijaya. Sebuah tanda yang menarik, semalam sebelum berangkat dia mencetak online boarding passnya, sesuatu yang tidak biasa dilakukannya, dan dengan perasaan sangat malas mau berangkat dan merasa terlambat tiba di bandara besok.

Apakah dengan demikian, Son Setiawan tidak diizinkan oleh Tuhan menjadi korban dalam kecelakaan peswat Lion Air ini ?

Kisah-2, Kisah Saiful Rahman yang merupakan penumpang Lion Air JT610 tetapi terlambat tiba di Bandara karena terjebak macer du wilayah Cikarang Jawa Barat. Dan dia mengambil keputusan untuk naik Speedboat saja dari Dermaga Benteng Kuto Besak, Palembang menuju Pulau Bangka. Rahman yang warga Palembang ini sangat bersyukur karena luput dari kejatuhan pesawat Lion ini.

Menarik kisah Saiful ini, karena dia berangkat dari Kota Bandung dengan naik Bus Umum tengah malam, menuju ke Jakarta, bahkan didalam bus itu dia tahu ada satu orang yang juga mengejar penerbangan dengan Lio Air JT610 itu, dan bus umum yang ditumpangi terjebak macet luar biasa di Km Cikarang sehingga terlambat sampai di Bandara.

Keduanya mengaku dengan penuh keanehan bahwa puluhan tahun baru kali ini mengalami macet luar biasa di tol cikampek yang biasanya lengang sekali, akibatnya baru nyampe ke bandara pada pukul 07.00 dan mereka mendengar kabar pesawatnya jatuh. Merekpun bersyukur diluputkan dari korban kecelakaan lion air ini, oleh kemacetan selama 4 jam di tol cikarang, kendati semua penumpang bus marah-marah, menggerutu, dan kesal luar biasa karena mereka terlambat ke tempat kerja.

Betulkan Saiful dan seorang temannnya, yang lupa namanya, tidak dizinkan oleh Tuhan menjadi korban  dalam kecelakaan Lion Air JT610?

KIsah-3, Krisna Wijaya, selamat dari kecelakaan pesawat Lion Air JT610 karena 3 hari sebelum berangkat mengundurkan diri dari perusahaannya dan digantikan oleh karyawan lain bernama Arif Yustian yang menjadi korban dalam kecelakaan pesawat ini.

Krisna berkisah, 5 hari sebelum berangkat mendadak mengalami sakit, sekujur badannya panas dan pegal-pegal. Dia baru kembali dari Riau dan disana semua keluarganya pada sakit yang sama. Dan Krisna memahami sebagai pertanda tidak disetuji keberangkatannya oleh keluarganya, dan bahkan dia tidak saja tidak berangkat ke Pangkalpinang tetapi keluar dari perusahaan tempat kerjanya.

https://www.google.co.id/search?q=kisah+penumpang+kursi+171&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjc3-_VxLfeAhWJLY8KHVAMBlYQ_AUIDygC&biw=1366&bih=577#imgrc=wE8SHgmjfJamZM:
https://www.google.co.id/search?q=kisah+penumpang+kursi+171&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjc3-_VxLfeAhWJLY8KHVAMBlYQ_AUIDygC&biw=1366&bih=577#imgrc=wE8SHgmjfJamZM:
Krisna dan keluarganya bersyukur luput dari kecelakaan itu, tetapi dia sangat sedih karena rekan yang menggantikannya menjadi korban kecelakaan pesawat Lion ini. Apakah Krisna tidak diizinkan oleh Tuhan menjadi korban dan meninggal dengan kecelakaan Lion ini ?

Pesan Misterius

Pertanyaan misteriusnya adalah mengapa hanya ketiga dan keempat orang ini yang diluputkan oleh Tuhan dan tidak menjadi korban? Dan mengapa Tuhan mengizinkan 189 orang menjadi korban yang sangat kejam dalam kecelakaan maut peswat Lion Air JT610? Mengapa?

Kematian itu misterius? Pada umumnya orang menganggap kematian itu misterius, karena sesungguhnya tidak orang yang mau mati, apalagi mau mati cepat-cepat saja. Orang yang sudah tua saja tidak ingin mau mati cepat-cepat. Penyair pejuang Indonesia Chairil Anwar mengatakan "aku mau hidup 1000 tahun". Karena orang cenderung tidak mau mau, maka ketika kematian tiba maka orang menjadi tidak rasional dan selalu mencari penyebab yang memuaskan dan sesuai keimginannya.

Padahal sesungguhnya, kematian itu tidaklah mendadak mendadak banget. Bahkan biasanya selalu ada tanda-tanda sebelum kejadian itu terjadi dan betul-betul terjadi. Inilah yang disebut dengan pesan misterius kematian yang misterius itu. Namun, biasanya orang tidak faham, dan bahkan mengabaikannya sama sekali. Baru setelah kejadiannya hadir semua baru sadar bahwa ada tanda-tanda, ada pesan-pesan dari orang yang akan meninggal itu.

Adalah perempuan bernama Lutfinani Eka Putri, suaminya bernama Deryl Fida Febrianto yang beusia 22 tahun menjadi korban dari kecelakaan Lion Air Jt610 ini. Baru dua minggu menikah dan harus berpisah karena suaminya bekerja di sebuah kapal pesiar. Sebelum boarding suaminya mengirimkan sejumlah pesan bahkan fotonya di bandara maupun foto-foto mereka berdua. Pesan-pesan yang dikirimin oleh Deryl sungguh misterius sebagai pesan terakhir akan perpisahan mereka seumur hidup.

Bahkan Deryl sempat berselfie dan mengirimkannya kepada istrinya, dalam foto itu dia terlihat bersandar di ke badana pesawat dan mengenakan masker berwarna hijau. Inilah pesan misterius terakhir Deryl yang harusnya segera memulai pekerjaan barunya disebuah kapal pesiar, dan akan terus dikenang dengan kesedihan yang mendalam oleh istrinya Putri.

Sesungguhnya, hidup manusia didunia ini penuh dengan pesan-pesan misterius yang sangat sering bahkan nyaris tidak digubris dan diperhatikan dan diantisipasi oleh manusia itu sendiri. Setelah kejadian tiba, manusia baru sadar sedar-sadarnya tapi semuanya sudah sangat terlambat, akhirnya menuai dan menikmati kekecewaan seumur hidup. Penyesalan dan kekecewaan selalu datang belakang setelah nasi sudah jadi bubur.

Tuhan selalu berbicara kepada saetiap manusia, kepada saetiap anak-anak yang dikasihNYA, karena Tuhan tidak menginginkan kecelakaan itu terjadi dalam hidup manusia. Tetapi manusia selalu lalai mengelola pesan yang Tuhan kirimkan itu.

Gambar besarnya bisa dimaknai bahwa ketika pesawat Lion Air JT610 jatuh dengan korban 189 orang diizinkan oleh Tuhan terjadi, maka pesan misteriusnya adalah kepada kita semua untuk berbenah diri, refleksi kembali dan menggunakan semua hikamat dan moral yang Tuhan sudah berikan buat bangsa dan negara ini.

https://regional.kompas.com/read/2018/10/31/16231571/shalat-gaib-dan-doa-bersama-upaya-agar-evakuasi-korban-lion-air-berjalan
https://regional.kompas.com/read/2018/10/31/16231571/shalat-gaib-dan-doa-bersama-upaya-agar-evakuasi-korban-lion-air-berjalan
Semuanya harus berhikmat, tidak saja perusahaan pengelola Lion Air, tetapi juga semua pengelola Perusahaan Penerbangan, Pemerintahan juga harus berhikmat untuk menegakkan semua ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang menjamin keselamatan manusia. Juga semua masyarakat harus berhikmat dan memiliki kesadaran resiko bencana yang setiap saat bisa terjadi.

Kalau semua manusia sudah berhikmat maka Tuhan akan memberkati semua perjuangan manusia dibumi ini magar menjadi damai, indah dan memiliki harmonisasi dengan alam dan Tuhan sendiri.

Yupiter Gulo, 3 Novemerb 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun