KIsah-1, Kisah Sony Setiawan yang merupakan salah penumpang dari pesawat Lion Air JT 610 ini, tetapi dia luput menjadi korban karena dia terlambat tiba di Bandara. Dia tiba pukul 06.20, pada hal pesawat terbang pukul 06.10. Sony bercerita dia terlambat karena terjebak kemacetan lalulintas yang luar biasa di Tol Cikampek menuju Jakarta dan Bandara. Padahal dia akan terbang dengan pesawat ini bersama dengan teman-temannya dari satu kantor.
Sesungguhnya, bagi Sony, sudah biasa naik Lion ini setiap bertugas kesana, tetapi pagi itu luar biasa macetnya tol, dan hanya dialah yang terlambat karena 6 orang teman-teman sekerjanya bisa terbang, tetapi menjadi korban. Sony yang rumahnya tinggal di Bandung, dan setiap senin menuju ke Bangka-Belitung untuk perkerjaan.
Dia terjebak macet luar biasa, dia terlambat checkin, dan dia ditinggal oleh peswatnya, dan dia tidak jadi terbang menuju tempat kerjanya sehingga dia kecewa. Tetapi tidak lama, dia menjadi bersyukur karena dia selamat dan luput dari kecelakaan maut atas kejatuhan peswat Lion Air JT 2610 yang mengantarkan 189 orang menjadi korban.
Dia tetapi terbang dengan mengganti pesawat lain sehingga tiba di Bangka Belitung dengan selamat. Dan orantuanya, keluarganya sangat terharu ketika mendengar bahwa Sony naik Sriwijaya. Sebuah tanda yang menarik, semalam sebelum berangkat dia mencetak online boarding passnya, sesuatu yang tidak biasa dilakukannya, dan dengan perasaan sangat malas mau berangkat dan merasa terlambat tiba di bandara besok.
Apakah dengan demikian, Son Setiawan tidak diizinkan oleh Tuhan menjadi korban dalam kecelakaan peswat Lion Air ini ?
Kisah-2, Kisah Saiful Rahman yang merupakan penumpang Lion Air JT610 tetapi terlambat tiba di Bandara karena terjebak macer du wilayah Cikarang Jawa Barat. Dan dia mengambil keputusan untuk naik Speedboat saja dari Dermaga Benteng Kuto Besak, Palembang menuju Pulau Bangka. Rahman yang warga Palembang ini sangat bersyukur karena luput dari kejatuhan pesawat Lion ini.
Menarik kisah Saiful ini, karena dia berangkat dari Kota Bandung dengan naik Bus Umum tengah malam, menuju ke Jakarta, bahkan didalam bus itu dia tahu ada satu orang yang juga mengejar penerbangan dengan Lio Air JT610 itu, dan bus umum yang ditumpangi terjebak macet luar biasa di Km Cikarang sehingga terlambat sampai di Bandara.
Keduanya mengaku dengan penuh keanehan bahwa puluhan tahun baru kali ini mengalami macet luar biasa di tol cikampek yang biasanya lengang sekali, akibatnya baru nyampe ke bandara pada pukul 07.00 dan mereka mendengar kabar pesawatnya jatuh. Merekpun bersyukur diluputkan dari korban kecelakaan lion air ini, oleh kemacetan selama 4 jam di tol cikarang, kendati semua penumpang bus marah-marah, menggerutu, dan kesal luar biasa karena mereka terlambat ke tempat kerja.
Betulkan Saiful dan seorang temannnya, yang lupa namanya, tidak dizinkan oleh Tuhan menjadi korban  dalam kecelakaan Lion Air JT610?
KIsah-3, Krisna Wijaya, selamat dari kecelakaan pesawat Lion Air JT610 karena 3 hari sebelum berangkat mengundurkan diri dari perusahaannya dan digantikan oleh karyawan lain bernama Arif Yustian yang menjadi korban dalam kecelakaan pesawat ini.
Krisna berkisah, 5 hari sebelum berangkat mendadak mengalami sakit, sekujur badannya panas dan pegal-pegal. Dia baru kembali dari Riau dan disana semua keluarganya pada sakit yang sama. Dan Krisna memahami sebagai pertanda tidak disetuji keberangkatannya oleh keluarganya, dan bahkan dia tidak saja tidak berangkat ke Pangkalpinang tetapi keluar dari perusahaan tempat kerjanya.