Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengaku Profesional tetapi Tidak Paham tentang Profesionalisme

2 November 2018   15:40 Diperbarui: 3 November 2018   10:58 3237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://usbcraft.com/artikel/kami-menolak-suap-dan-markup/

Seorang profesional menjalankan kehidupannnya dengan standard keahlian yang tinggi yang didapatkannya melalui proses pendidikan dan latihan yang sertai dan dilandasi oleh spirit moral yang sangat kuat dan tinggi tercermin dalam seluruh perilakunya tanpa bisa diintervensi begitu saja. 

Ini menjelaskan dan mencerminkan bahwa seorang profesional selalu bertindak objektif yang tidak dipengaruhi oleh keinginan subyektif apalagi dengan sentimen-sentimen yang tidak perlu dan tidak berguna seperti benci, dendam, malas atau mengeluh, dan menunda-nunda.

Nampaknya, pengertian profesional ini sangat ideal, bahwa seorang profesional menjadi role model bagi orang lain yang bekerja secara sangat mandiri dan selalu fokus dan berhasil mewujudkan tujunnya tanpa kepentingan sentiment-sentimen yang tidak perlu.

Itu sebabnya, menjadi seorang profesional tidaklah mudah. Bisa saja seseorang sangat ahli dalam bidangnya, tetapi moral, etika dan valuenya tidak ada. Sama halnya dengan orang pinter tetapi moralnya "bejat" sama saja itu merusak sehingga kepintarannnya tidak berguna adanya.

Agar bisa menjadi seorang profesional maka paling tidak ada 3 aspek utama yang harus dimiliki dan dikembangkannya, yaitu:

1. Memiliki keterampilan atau skill, setiap orang harus memiliki sebuah bidang yang ditekuninya sepanjang hidupnya. Inilah yang disebut sebagai pilihan profesi pada bidang atau area pekerjaan yang akan dipilihnya. Sebagai contoh, seorang politikus yang memilih bidang politik sebagai bidang yang ditekuninya. Atau seorang dokter gigi memilih bidang kedokteran gigi sebagai bidang atau area yang ditekuninya.

http://rs-jih.co.id
http://rs-jih.co.id
2. Memiliki pengetahuan atau knowledge. Setiap pilihan bidang pekerjaan atau profesi pasti ada pengetahuan dasar yang harus dikuasai dengan baik. Berbagai hal yang terkait bidang keilmuannya harus dikuasai oleh seorang profesional. 

Sebab, mustahil menjadi profesional bila tidak faham apa-apa tentang bidang yang ditekuninia. Seorang profesional bidang kedokteran tetapi dia sendiri tidak pernah belajar tentang ilmu kedokteran, maka dipastikan dia tidak akan mampu menjalankan bidang ini dengan benar dan baik.

3. Memiliki sikap atau attitude yang benar. Sikap ini lebih banyak menunjuk pada aspek etika dan moral yang harus dimiliki dan diterapkan dengan setia dan konsisten dalam bidang pekerjaan yang dipilih sebagai bidang profesinya.

Kode Etik Profesional 

Ketiga aspek utama yaitu memiliki skill, knowledge dan attitude oleh seorang yang dianggap atau disebut profesional. Tidak sulit menilai seseorang apakah dia profesional atau tidak dalam menjalankan tugasnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun