Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Situasi Stagnan, Lakukanlah Ini!

28 Oktober 2018   21:07 Diperbarui: 29 Oktober 2018   08:34 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah Anda pernah mengalami situasi yang serba stagnan? Ya, situasi serba macet, mandek, terhenti total. Dan seakan dunia tidak berputar lagi! Bahkan mungkin dunia sekitarmu seakan gelap-gulita tanpa seberkas sinar sama sekali. Lingkungan yang dihadapi seakan terhenti sama sekali, dan tinggal Anda sendirian yang seakan masih saja hidup.

Ketika Anda MASIH HIDUP, situasi stagnan sangat mungkin dialami. Bahkan tak hanya sekali, tetapi bisa berkali-kali, dengan situasi yang berbeda-beda, dengan masalah yang tidak sama.

Segala sesuatu yang Anda pikirkan seakan tidak ada maknanya. Setiap jalan yang Anda lewati seakan buntu saja. Bahkan tembok besar seakan mengelilingi Anda, dan Anda merasa sendirian saja dalam kebuntuan hidup.

Bila sedang mengalami dan menghadapi situasi yang serba stagan demikian, bagaimana sikap hidup Anda, apa yang Anda lakukan? Bagaimana bisa keluar dari situasi yang seakan dunia dan hidup berhenti saja?

Bila salah bersikap, keliru dalam bertindak maka sangat mungkin, yang dihadapi adalah kepanikan dan keputus-asaan, dan merasakan hidupnya berakhir seketika. Ini sangat manusia dialami oleh siapa saja. Ketika kesadaran kemanusiaan sampai pada titik klimaks, maka yang muncul adalah kesadaran spiritual. Kesadaran bahwa hidup ini masih ada dimensi spiritual yang dimiliki, dan itulah yang disebut dengan "kesadaran iman". Sebuah kesadaran yang memperlihatkan pengakuan yang jujur bahwa ada Tuhan yang masih memiliki hidup dan kehidupan sebagai pemberi jiwa dan nafas kehidupan.

Dalam keadaan stagnan, maka kesadaran imaniahlah yang berbicara. Ketika segala hal berjalan lancar, iman Anda terisi penuh. Tapi kemudian Anda mulai menggerutu, mengeluh, dan marah. Anda bahkan merasa jika seolah-olah hidup tiba-tiba berhenti.

Anda mungkin bertanya-tanya apa yang salah. Mengapa hidup saya mendadak stagnan dan tidak bergerak. Mengapa saya menjadi mendadak tidak berfungsi menyelesaikan soal yang muncul? Apabila hidup Anda ibarat sebuah perjalanan, maka beberapa pertanyaan dasarnya adalah "apakah Anda telah mengisi bahan bakar Anda?", "seberapa penuh tangki bahan bakar hidup Anda?", "adakah bahan bakar Anda mencukupi untuk perjalanan Anda?"

Seorang Rasul berpesan agar "Anda harus selalu penuh dengan Roh", "dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati"

Siapapun Anda, apapun profesi Anda, dan dimanapun Anda berada. Tangki BBM Anda harus selalu terisi penuh. Kalau tidak maka perjalanan Anda akan terhenti. BBM spiritual dan rohaniah Anda harus selalu penuh terisi saat perjalanan berlangsung. Tanpa BBM Spiritual, maka keadaan stagnan sangat mungkin akan mengahntui terus hidup Anda.

 Oleh karena itu, mintalah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa spiritual itu maka kamu akan diberikan.

http://www.picturequotes.com/a-life-without-change-is-not-a-life-it-is-a-stagnant-pool-quote-495810
http://www.picturequotes.com/a-life-without-change-is-not-a-life-it-is-a-stagnant-pool-quote-495810
YUP. 28/10/2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun