Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Konferensi Nasional ke-4 PKM dan CSR, Hadir Peduli Korban Gempa di Lombok

25 Oktober 2018   09:07 Diperbarui: 27 Oktober 2018   09:29 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Dua bulan setelah dihantam dan diporak porandakan oleh Gempa Bumi, bumi Lombok seakan lumpuh dan sepi dari kunjungan wisatawan yang biasanya tidak pernah sepi dikunjungi oleh ribuan pengunjung dari dalam maupun dari manca negera. Telebih wisata pantainya menjadi tempat favorit para pelancang dari seluruh dunia.

Sangat bisa dimengerti, karena gempa Lombok, tidak saja bangunan yang hancur tetapi juga menelan korban jiwa lebih dari 600 orang, menyebabkan trauma bagi siapa saja yang mengalaminya, terutama turis yang sempat terjebak dalam situasi gempa pada waktu itu.

Suasana itulah yang juga saya alami ketika dua hari yang lalu, Selasa 23 Oktober 2018 mendarat di Lombok bersama dengan sejumlah teman untuk mengahadiri Konferensi Nasional yang akan diadakan selama 3 hari di Universitas Mataram Lombok. Cuaca yang sangat terik, merupakan puncak panas yang terjadi di tanah bumi Rinjani ini, semakin menambah kesan kuat tentang sepinya kunjungan wisata di Lombok.

Jala-jalan yang sangat bagus dan rapi terasa lengang saja, sehingga kendaraan bisa melaju dengan kencang bagai jalan tol. Rumput dan pohon terasa kering dan rontok bagaikan tanpa penghuni dilingkungannya. Ya, pada umumnya orang menunda keinginannya untuk ke Lombok sementara situasi gempa bumi belum betul-betul aman.

Namun demikian, selama satu minggu ini suasana kota Mataram agak beda dan terasa ramai dengan kehadiran sekitar 300an para akademisi dari sekitar 50-an perguruan dari dari seluruh Indonesia untuk menghadiri Konferensi Nasional tentang Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility selama tiga hari penuh, yaitu 23 sd 25 Oktober 2018. Dan membahas sekitar 309 judul makalah sebagai hasil riset dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh para akademisi di lembaga masing-masing.

Lombok Sangat Aman

Mewakili Pemerintah Daerah Propinsi NTB, dalam sambutannya, Sekda Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan bahwa sesungguhnya Lombok sangatlah aman saat ini dan tidak perlu ada kekuatiran bagi masyarakat dan juga bagi para akademisi yang akan berpartisipasi dalam Konferensi Nasional ke 4 PKM-CSR ini.

Dijelaskan bahwa gempa yang dialami oleh Lombok pada bulan Agustus 2018 telah membawa trauma ditengah-tengah masyarakat, bahkan hingga sekarang masih ada yang tinggal di tenda-tenda dan belum berani masuk kerumah, khususnya di Lombok Utara yang menjadi pusat terjadinya gempa. Gempa mulai terjadi tgl 4 Agustus sebsar 6,4 SR, 5 Agustus sebesar 7 SR, 9 Agustus sebesar 6,2 SR, dan masih terjadi lagi tgl 19 Agutsus sebesar 6,9 SR. Dan oleh BMKG mencatat lebih dari 2000 kali gempa terus terjadi susul menyusul.

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan gempa yang melepaskan energinya, menyebabkan Lombok menjadi relative aman saat ini dan diharapkan dimasa yang akan datang.

Menyaksikan kota Lombok, masih bisa dilihat sejumlah bangunan yang rusak, retak disana sini dan bahkan ada yang rubuh dan belum diperbaiki akibat dari gempa bumi tersebut. Penanganan korban dari situasi darurat juga masih terus berlanjut untuk mengembalikan mereka kedalam keadaan normal.

Kehadiran KONAS-4 PkM dan CSR menjadi bukti bagi public, khususnya wisatawan bahwa Lombok sudah relative aman dan bisa dikunjungi lagi untuk berwisata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun