10 Tanda-tanda Perusahaan akan Bangkrut
Pada umumnya kebangkrutan sebuah perusahaan tidak mendadak terjadi dalam semalam saja ataupun dalam satu minggu atau satu bulan. Tetapi selalu didahului oleh banyak hal sebagai peringatan dan tanda-tanda bahwa perusahaan itu sedang sakit.
Apabila kalau perusahaannya besar seperti Perusahaan Teh Sariwangi ini, tidaklah mudah untuk mendadak pailit atau bangkrut. Karena sinyalnya cukup jelas dan selalu terulang dalam jangka waktu tertentu.
Ibarat orang yang sakit, selalu dimulai dari gejala-gejala sederhana, lama-lama akan menjadi berat kalau tidak ditangani gejala gejala sedehananya. Bahkan kalau penangannnya keliru juga akan semakin memperberat penyakitnya, hingga membawa kepada kematiannya.
Dalam bukunya Entrepreneuership, 7th edition 2017, Hisrich and Peters mengidentifikasi ada 10 tanda-tanda atau sinyal yang harus diwaspadai bahwa perusahaan akan dan sedang menuju kepada kebangkrutan, yaitu :
- Menajemen keuangan menjadi tidak ketat, sehingga tidak seorangpun dapat menjelaskan  penggunaan uangnya
- Para direktur tidak dapat mendokumentasikan atau menjelaskan transaksi-transaksi utama
- Para pelanggan diberikan diskon besar-besaran untuk meningkatkan pembayaran akibat arus kas yang buruk
- Berbagai kontrak diterima di bawah jumlah strandard untuk menghasilkan uang tunai
- Bank meminta penangguhan pinjaman-pinjamannya
- Personnel penting meninggalkan perusahaan
- Bahan-bahan untuk memenuhi pensanan kurang
- Pajak penghasilan tidak dibayar
- Para pemasok meminta pembayaran secara tunai
- Keluhan-keluhan pelanggan mengenai kualitas  pelayanan dan produk meningkat.
Kesepuluh tanda diatas lebih dari cukup untuk menyadarkan dan mengingatkan pimpinan atau CEO perusahaan untuk memberikan dan fokus pada gejala-gejala yang ada.
Secara umum, berbicara tentang perusahaan yang bangkrut dan pailit, selalu didominasi oleh masalah keuangan, khususnya cashflow yang tidak lagi sehat dan tidak mampu memenuhi kebutuhan operasi perusahaan.
Arus kas atau cashflow merupakan darah dari suatu perusahaan ataupun organisasi. Tanpa arus kas yang cukup saat dibutuhkan maka kegiatan perusahaan atau organisasi akan terhenti. Ibarat manusia, ketika darahnya terhenti mengalir ke otak dan jantung maka dalam hitungan detikpun akan menemui ajalnya.
Inti manajemen keuangan secara opersional terletak pada kemampuan manajemen arus kas oleh manajer keuangannya. Makanya harus dijaga dengans sangat ketat. Tetapi arus kas juga sekaligus memberikan informasi kepada manajemen perusahaan apakah perusahaan sakit atau sehat. Ketika uang tidak tersedia pada saat dibutuhkan maka perusahaan itu sesungguhnya sakit.
Harusnya tidak ada perusahaan yang bangkrut
Dari sisi manajerial, dan ilmu manajemen harusnya tidak ada perusahaan yang gagal atau bangkrut. Yang ada adalah perusahaan dihentikan karena tidak layak diteruskan. Sebab kalau bangkrut sebetulnya pimpinan perusahaannya yang tidak becus karena melakukan mis-management terhadap operasi perusahaan.