Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada 4 Kekuatan Manfaat yang Didapatkan Ketika Anda Memberi

16 Oktober 2018   10:41 Diperbarui: 26 November 2018   04:24 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada 4 Manfaat Yang Didapatkan Ketika Anda Memberi

Apa yang akan terjadi ketika semua orang hanya meminta saja dan tidak pernah memberi? Sulit membayangkan kehidupan masyarakat atau bangsa yang tidak lagi dibangun karena semangat untuk memberi dan membagi serta membantu sesama atau orang lain.

Bayangkan ketika bencana alam terjadi, di Lombok dan di Palu -- Donggala -- Sigi karena bencana gempa dan tsunami, kemudian masyarakat yang menderita tidak ada yang mamu membantu dan memberi. Masyarakat yang tertimpa bencana alam sangatlah menderita, bahkan hidup antara mati dan hidup saja.

Yang menjadi korban yang masih hidup, dipastikan hidup terasa tidak ada lagi arti dan gunanya. Terlebih ketika harta miliknya ditelah oleh bencana, orang-orang yang dikasihi ditelan bumi atau tsunami. Mereka sangat sulit untuk bisa melihat kehidupan ini menjadi baik atau kuat lagi. Tanpa orang yang bersedia memberi dan membantu, mereka akan semakin terpuruk dan menderita.

Memberi menjadi kata kunci menolong orang yang sedang menderita karena bencana atau karena kemiskinan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Memberi menjadi jawaban kunci untuk memberdayakan orang yang tersisih menjadi lebih kuat dan mandiri hidupnya, dan pada suatu waktu akan menjadi pemberi-pemberi ulung bagi orang lain yang membutuhkan.

Dalam kenyataannya dapat disaksikan dengan mudah bahwa aktifitas memberi itu akan menjadi sarana untuk mempersatukan orang dari berbagai latar belakang yang berbeda, namun tujuannya sama yaitu memberi untuk menolong dan membantu sesame.

Bisa disaksikan, sebuah negara dari Eropa, secara spontanitas menggalang bantuan dana dari untuk korban bencana alam gempa dan tsunami di Palu, dan dalam waktu singkat dana terkumpul, sekitar Rp. 500 Miliard, atau setengah triliun rupiah.

Ini sebuah bukti dari kekuatan memberi itu sangat universal bagi kelompok masayarakat yang sedang menderita. Fahamilah bahwa saat seseorang mampu dan rela menyisihkan untuk memberi, maka pada saat itu, dimansi kemanusiaan itu sama tataran bagi seluruh manusia diseluruh muka bumi ini, walaupun beda latar belakang, budaya, bahasa, keyakinan, dan sebagainya.

Memberi akan menyatukan umat manusia untuk menolong mereka yang membutuhkan. Secara personal, berikut ini adalah 4 manfaat yang sangat kuat merubah dan mempengaruhi kehidupan seseorang, bila sungguh-sungguh dilakukan dengan tulus dan ikhlas dan damai senantiasa.

1. Memberi itu menyehatkan. 
Seseorang yang memiliki kebiasaan memberi atau membagikan sesuatu yang dibutuhkan oleh orang lain akan menyehatkan jiwa, pikiran, emosi dan seluruh kepribadian yang dimilikinya. 

Seseorang yang memberi selalu dilakukan dalam keadaan sukacita, gembira, damai dan dipenuhi oleh senyum, ketawa, muka berseri, tangan memelek, mengelus dan membelai dengan tulus.

Seseorang yang memberikan dengan tulus, dari hati yang terdalam dan bahkan seluruh keberadaannya, merasakan sensasi yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Karena pada saat melakukannya, ada empati yang sangat tinggi dan dalam sehingga saat memberikan sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh orang lain, maka ikut merasakan nikmatnya pemberian itu.

Ketika Anda memberi kepada orang lain yang membutuhkan bantuan Anda, maka sesungguhnya jiwa, psikis, emosi dan pikiran Anda sedang mengalami penyaringan, penyucian dan pembersihan dari berbagai sifat negatif yang ada di dalam diri sendiri, seperti sifat egois, ketakutan, menyendiri, tidak peduli, dan sebagainya.

2. Memberi akan memperkuat kekebalan tubuh
Ada sebuah hasil penelitian tentang dampak dari memberi atau membantu orang lain yang sedang susah atau membutuhkan bantuan. Penelitian ini melibatkan sekitar 3000 orang sukarelawan dan kesimpulan yang didapatkan adalah  bahwa "Memberi atau menolong orang lain itu dapat mengurangi rasa sakit, stres, mampu meningkatkan endorfin dan kesehatan secara menyeluruh".

Hasil penelitian lain mengatakan bahwa "melakukan sesuatu yang positif terhadap orang lain yang membutuhkan akan dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dan sebaliknya orang kikir cenderung terserang penyakit"

Mengapa orang yang kikir cenderung mudah terserang penyakit?. Kikir itu salah satu indikator dari sifat egoism yang dimiliki seseorang. Egois artinya hanya mementingkan diri sendiri, dan kepentingannya sendiri dan bukan orang lain. 

Orang yang egois orientasi, pikiran, hatinya dan semua kepribadiannya hanya terfokus kedalam diri sendiri, dan sama sekali tidak melihat orang lain yang membutuhkan perhatian dan pertolongan.

Infografis: kompasiana
Infografis: kompasiana
Pada umumnya, orang yang memiliki sifat egois, biasanya cenderung sangat materialistis. Artinya perhatiannya pada dirinya sendiri selalu ditakar atau diukur secara materi. Dan materi itu biasanya adalah uang dan barang. 

Orang yang egois sangat "tamak" terhadap uang, dan dia akan melakukan apa saja demi mendapatkan uang itu. Mereka gampang tertekan, stress bahkan depresi ketika uangnya tidak ada ada, atau berkurang. Dan karena mudah sekali stress maka daya tahan tubuh, kekebalan tubuh sangat kurang, dan dengan demikian akan mudah diserang oleh penyakit.

Jadi, orang yang kikir nan egois itu karena biasanya cinta uang, bila uangnya sedikit berkurang maka dia akan stress dan tubuhnya akan mengeluarkan hormon kortisol yang mengurangi kekebalan tubuh.

3. Memberi akan memperpanjang usia
Hasil-hasil penelitian lainnya juga memperlihatkan bahwa dengan kebiasaan dan kesukaan memberi kepada sesame dapat memperpanjang usia seseorang. Dengan kegiatan sosial dalam rangka menolong secara sukarela akan dapat meningkatkan kebugaran tubuh dan fisik, yang pada akhirnya tidak gampang sakit dan angka harapan hidup akan semakin panjang.

Kisah klasik tentang usia hidup yang semakin panjang karena kebiasaan memberi dan membantu sesame adalah Mr. Rockeffeler, terkenal sebagai seorang kaya raya, namun kehidupannnya sama sekali jauh dari rasa bahagia, bahkan dia mengalami masa-masa panjang yang tidak nyaman karena sulit tidur. Kemudian, pada akhirnya dokter yang merawatnya memvonis hidupnya tidak akan bertahan lama lagi.

Bagaimana sikap dan apa yang dilakukan oleh seorang miliarder Rockeffeler mendengar vonis dari dokternya? Dia membuat keputusan yang kontroversial dan sesuatu yang baru yang selama ini tidak pernah dilakukannnya.

Rockeffeler memutuskan mengubah hidupnya, dan berusaha untuk membantu dan menolong orang lain, khususnya yang kaum papa, susah, dan orang-orang miskin secara terus menerus, sehingga terjadi perubahan yang nyata dalam kehidupannya.

Kesehatan Rockeffler berubah semakin membaik, dan malah berlawanan dengan apa yang diperkirakan oleh dokter yang merawatnya. Dan kebiasaannya memberi dan menolong orang lain, menjadi jalan utama sehingga dia bisa hidup sampai usia ke 98 tahun. Dia meninggal dengan status yang sangat menginspirasi dunia hingga kini, yaitu Rockeffeler sebagai ahli filantropi dan darmawan yang terkenal.

4. Memberi mendatangkan kebahagiaan
Tanyakan apa yang dirasakan oleh orang-orang yang memiliki kebiasaan membantu dan memberi kepada sesama yang miskin, papa dan tersisih nan terpinggirkan. Mereka akan menjawab Anda bahwa memberi itu mampu mendatangkan kebahagiaan yangg luar biasa, yang sensasional, yang sulit dilukiskan dengan kata atau kalimat apapun.

Bayangkan sebuah situasi dan suasana kebatinan, ketika mengulurkan tangan untuk menolong  dan  berbagi maka Anda akan merasakan kebahagiaan yang mendalam. Bukan pada apa dan berapa besar dan benilai yang diberikan kepada sesame, tetapi ketulusan hati, tatapan mata yang damai, dan suasana hati yang damai nan syahdu, maka hidup jauh lebih berarti.

Sangat mungkin ketika Anda memberi kepada yang betul-betul membutuhkan, emosi Anda akan terkuras habis. Tidak cukup kata berucap, tetapi perasaan Anda akan tercurah melalui air mata, tatapan tulus dan belaian halus serta pelukan lembut kepada mereka yang dibantu, akan menjadi indikator sah dan kuat bahwa memberi itu mempunyai kekuatan yang sangat besar untuk merubah apa saja.

 Berilah maka Anda akan menerimanya, dan ingat sungguh-sungguh bahwa setiap orang yang suka memberi tidak akan pernah kekurangan, dan orang yang tidak memberi juga tidak pernah akan berkelimpahan

Yupiter Gulo, 16 Oktober 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun