Ada sebuah kisah legendaris, yang mungkin banyak orang sudah tahu, tentang bagaimana seorang tokoh yang karena mengambil sikap diam dan berdiam diri, dia selamat dari sebuah malapetaka atau kematian dalam sebuah kotak.
Nama tokoh ini adalah Henry Weiss yang telah mengubah namanya menjadi Houdini, seorang yang sangat terkenal dan dikenal sebagai ahli meloloskan diri dari berbagai perangkap. Apapun jebakan dia mampu melewatinya dengan mulus, walaupun penuh dengan ketegangan. Apakah jebakan tali, jebakan pintu sel, atau bahkan jebakan borgol sekalipun dia mampu lolos.
Kisahnya terkenalnya terjadi, suatu kali saat berada di penjara kecil bernama British Isles, ia kesulitan mengutak-ngatik kunci sel tersebut. Padahal seperti biasanya, hanya dalam waktu tiga puluh detik ia mampu membuka kunci selnya dan lolos dari dalamnya. Tapi kali ini sungguh lain dan berbeda, dia tidak bisa membuka pintu selnya. Apa yang terjadi pada Houdini?
Ternyata seorang tokoh inipun mulai merasa kelelahan, pikirananya mulai frustrasi, dan akhirnya dia sampai pada tahap hopeless, ya dia putus asa.
Dalam keputusasaannya, dia memutuskan untuk tidak lagi berbuat apa-apa, dan tidak ada lagi cara untuk membuka selnya. Houdini memutuskan untuk berdiam diri. Kemudian, Houdini menyandarkan diri ke pintu selnya. Tapi,anehnya, pintu itu segera terbuka! Karena ternyata, pintu selnya tidak terkunci!
Kisah terkenal ini memberikan pesan yang sangat kuat, mendasar, mendalam bahwa pada saat seseroang mampu berdiam diri, ia justru menemukan penyelesaian masalahnya. Sebab, sangat mungkin apabila Houdini panic, dan berteriak-teriak bahkan mungkin mulai menyesali segalanya, dan kalau bisa mencari kambing hitam, maka dia akan mati didalam sel itu.
Harus difahami bahwa hanya dalam situasi berdiam diri menemukan ketenangan, kedamaian dan pikiran serta hati dan semua psikis akan bekerja dengan maksimal untuk menemukan sesuatu yang dicari, bisa menemukan solusi dari masalah yang dihadapi.
Berdiam diri merupakan kemampuan seseorang untuk mengendalikan hati, pikiran bahkan jiwanya untuk memilih sesuatu yang ada manfaatnya bagi dirinya sendiri dan terlebih bagi orang lain dan lingkungan yang dihadapinya. Hasil berdiam diri selalu berefek luas bagi lingkungannya.
Berdiam diri menyangkut pengendalian sikap seseorang. Dan sikap akan mempengaruhi perilaku, dan perilaku akan sangat penting untuk menentukan hasil yang akan dicapai.
Dalam dunia pekerjaan, seseorang yang memiliki kemampuan mengendalikan diri akan sangat dibutuhkan untuk semua bidang pekerjaan, karena menjadi faktor penentu mendasar bagi pencapaian kinerja yang diinginkan oleh suatu peusahaan atau organisasi.
Ada banyak orang yang pinter dan menguasai dengan baik bidangnya, tetapi ketika tidak mampu mengendalikan diri, sikap dan perilakunya maka sangat mungkin kehebatannya tidak akan memberi kontribusi signifikan bagi kinerja perusahaan.