Yang diharapkan sebagai ciri kedewasaan demokrasi adalah siapapun nantinya yang terpilih sebagai orang nomor satu, RI-1, harus diterima dengan ikhlas dan didukung selama lima tahun kedepan agar sukeses pekerjaannya untuk memimpin bangsa dan negara serta 260an juta rakyat Indonesia.
Kenyataan dan kejadian yang bisa disaksikan selama ini dan mungkin beberapa tahun atau decade kedepan, bukan seperti itu. Yaitu, kontestan, khsusunya pengikut, cenderung masih terus berhadap-hadapan dan saling cenderung masih "bermusuhan" bahkan dalam segala hal. Inilah yang sangat merisaukan dan tentu saja berbahaya bagi perkembangan dan kemajuan negeri ini untuk menjadi salah satu negara terbesar di jagad ini.
KPU menyelenggarakan kampanye damai bersama sesungguhnya merupakan pintu besar untuk mengantar kedua kelompok kontestan dalam Pilpres 2019 ini. Sebagai payung bagi siapa saja untuk mengawal proses Pemilu agar menjadi lebih baik, jauh dari kekacauan, saling menjatuhkan dan berbagai sikap penyimpangan lainnya yang harus dijauhkan selama proses Pemilu berjalan.
Bayangkan, ketika satu orang atau satu kelompok menjadi ngambek hanya karena merasa keinginannya tidak terpenuhi, maka itu telah menjadi sebuah benih dan bibit yang sangat potensial akan menjadi bertumbuh, berkembang dan besar serta mendapatkan tempat yang "merusak" proses demokrasi melalui pemilu ini.
Mimpinya yang harus diwujudkan adalah saling memahami, saling mengingatkan dan saling mensupport agar proses yang sudah dimulai ini betul-betul berhasil hingga akhir program. Kelemahan di sana-sini, bahkan berbagai kekurangan yang sangat mungkin akan terus muncul selama proses ini berjalan, hendaknya bukan untuk menjatuhkan orang lain, tetapi mengatisipasi agar berada selalu dalam koridor yang bisa dipertanggungjawabkan.
Agar hal ini bisa dicapai, syaratnya memang tak mudah, yaitu harus dewasa dalam berdemokrasi. Bukan seperti anak kecil yang cepat marah, emosi, ngambek dan menangis bila keinginanannya tidak dipenuhi dan diperhatikan. Maksudnya adalah agar demokrasi kita tidak dicap sebagai demokrasi ngambek
Salam demokrasi demi Indonesia yang hebat, maju dan berkembang !
Yupiter Gulo, 24 September 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H