Pertama, jangan hanya pasrah pada nasib. Sikap yang dinamakan fatalisme ini, bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah kehendak Tuhan akan membuat Anda merasa kasihan pada diri sendiri.Â
Fatalisme membuat Anda menyalahkan Tuhan atas segala sesuatu yang buruk dalam hidup Anda, ketimbang harus bertanggung jawab atas masalah yang Anda buat sendiri. Dan, fatalisme mengarah pada kepasifan. Itu membuat Anda berpikir begini,
"Aku sedang menunggu Tuhan memberikanku jodoh yang hebat" atau
"Aku sedang menunggu Tuhan memberikanku pekerjaan itu"
Tapi ingat baik-baik, Tuhan berkata kepadamu, "Aku memberimu otak! Aku memberimu dua kaki! Pergi dan berusahalah!"
Kedua, jangan frustasi. Jika Anda mencoba untuk mencari tahu segala sesuatu dalam hidup Anda, akibatnya adalah Anda akan menjadi amat frustasi. Kadang mungkin Anda melakukan apa yang Anda pikir adalah kehendak Tuhan, tapi kemudian itu gagal. "Saya pikir Tuhan sedang memimpin saya untuk memulai bisnis ini, tapi ternyata ini malah gagal" Dan Anda merasa jauh dengan Sang Tuhan-mu.Â
Lalu pertanyaannya adalah "Apa yang Anda lakukan saat tidak ada jawaban dari Tuhan?" Yang Anda burtuhkan adalah "Tetap percaya pada Allah, dan ketahuilah bahwa Dia sedang membangun karakter Anda melalui semua masalah Anda, dan bahwa Dia punya rancangan-rancangan yang baik untuk Anda"
Ketiga, jangan takut. Apa yang ada di balik ketakutan pada kehendak Allah? Akar permasalahan yang akan muncul adalah Anda akan meragukan kasih dari Tuhan Allah itu. Dan ini tidak boleh terjadi sama sekali. Meragukan kasih Allah sama saja Anda meragukan kuasa Sang Allah itu dalam hidup Anda. Ingat ada ada seorang Nabi berkata,
"Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan. Anda akan selalu terlibat dalam masalah ketika Anda meragukan kasih Allah, sebab ketika Anda tidak percaya pada-Nya, berarti Anda tidak taat pada-Nya"
"TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada Tuhan;
apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan akan menopang tangannya."