Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jangan Menjadi Pemimpin Bila Tak Mampu Mengelola Pengaruh dan Kekuasaan

3 Agustus 2018   21:14 Diperbarui: 3 Agustus 2018   21:47 4270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meningkatkan Kekuasaan Melalui Akitifitas Politik

Pemimpin harus mampu mengelola power dan pengaruh yang dimiliki agar tujuan yang ingin dicapai dapat diwujudkan secara efektif dan efisien. Sebab kalau tidak maka pemimpin akan mengalami kegagalan dalam mengemban tugas dan fungsi yang dipercayakan kepadanya.

Salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan terus kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin adalah melalui kegiatan politik dalam organisasi. Politik melibatkan aktifitas untuk memperoleh, mengembangkan, dan menggunakan kekuasaan dan sumber lainnya untuk mendapatkan hasil masa depan yang diinginkan ketika terdapat ketidakpastian atau ketidaksepakatan dalam pilihan.

Untuk kepentingan itu, maka tersedia 4 referensi sebagai kerangka seorang pemimpin untuk meningkatkan pengaruhnya dan kekuasaan yang dimilikinya, yaitu

  1. Struktural Frame: Kerangka struktural menekankan pada rencana-rencana, penetapan tujuan, dan mengklarifikasi ekspektasi sebagai cara untuk memberikan perintah, efisiensi dan stabilitas.
  2. Human Resouce Frame: Terkait dengan kerangka sumber daya manusia dimana orang-orang dalam organisasi merupakan sumber daya yang paling bernilai.     
  3. Political Frame: Kerangka politik melihat organisasi sebagai arena berlangsungnya konflik atau ketegangan atas kelangkaan sumber daya manusia.
  4. Symbolic Frame:Dalam kerangka simbolik, seorang pemimpin mempersepsikan sebuah organisasi sebagai sebuah sistem berbagi makna dan nilai-nilai.

Walaupun tersedia empat kerangka referensi pemimpin, maka harus diperlengkapi dengan beberapa prinsip dasar yang melandasi semua kerangka yang dibangun. Keenam prinsip ini menunjuk pada ketegasan pengaruh seorang pemimpin dalam praktek, yaitu :

Satu.Daya tarik terhadap sebuah visi atau tujuan yang lebih tinggi. Cara untuk menarik orang agar memiliki perilaku yang baru atau membuat perubahan adalah dengan menyusun permintaan dimana menekankan pada visi atau tujuan yang lebih tinggi dari perubahan. Hal ini berarti bahwa upaya melakukan apa yang ditugaskan adalah tindakan yang berharga.

Dua.Menggunakan persuasi yang rasional.Taktik dalam mempengaruhi harus menggunakan persuasi yang rasional, yaitu menggunakan fakta, data, argumen logis, dan membujuk orang lain bahwa permintaan yang diajukan adalah cara terbaik untuk menyelesaikan tugas atau mencapai tujuan yang diinginkan.

Tiga.Membantu orang-orang untuk menyukai Anda. Ketika pemimpin membuat pengikutnya merasa nyaman dengan diri mereka, seperti mendengarkan, menunjukan kepedulian, menemukan kesamaan, menghargai, berlaku adil maka mereka akan mendukung pemimpin dengan melakukan apa yang diminta.

Empat.Bergantung pada aturan reciprocity  atau timbal balik. Cara untuk mengubah kekuatan menjadi pengaruh adalah dengan berbagi apa yang dimilki (waktu, sumber daya, atau pelayanan). Banyak penilitian yang mengindikasi bahwa sebagian besar orang merasa memiliki kewajiban untuk membalas apa yang orang lain sudah berikan kepada dirnya.

Lima. Mengembangkan komunitas. Pemimpin dapat memperluas jaringan sekutunya dengan menjalin kontak dengan orang-orang tertentu melalui proses perekrutan, transfer, dan promosi. Pemimpin dapat mempengaruhi orang lain dengan berbicara dengan follower dan pemimpin lainnya untuk memahami kebutuhan mereka.

Enam.Meminta apa yang Anda inginkan. Mengkomunikasikan secara jelas mengenai apa yang Anda inginkan dan secara terbuka meminta apa yang Anda inginkan. Pemimpin harus bersedia untuk berdebat untuk membujuk orang lain agar memahami sudut pandang mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun