Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jangan Menjadi Pemimpin Bila Tak Mampu Mengelola Pengaruh dan Kekuasaan

3 Agustus 2018   21:14 Diperbarui: 3 Agustus 2018   21:47 4270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://thinkplanlaunch.com/

Beberapa langkah agar coalitional leadership dapat menjadi efektif: (i). Coalitional leader melakukan banyak interview (ii). Coalitional leader mengunjungi pelanggan dan stakeholder lainnya (iii). Coalitional leader mengembangkan "map of stakeholder buy-in" dan  (iv). Coalitional leader melakukan perincian rintangan-rintangan dan mempromosikan cross-silo cooperation.

Machiavellian-Style Leadership

Jenis pengaruh ketika yang bisa dilakukan oleh seorang pemimpin adalah Machiavelli, dan pemimpin yang bisa menggunakan jenis pengaruh ini sering disebut sebagai Machiavellian Style Leadership.

Istilah Machiavellian sering dikaitkan dengan perilaku yang tidak bermoral dan bahkan kejam yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan seseorang dari keuntungan pribadi.  Dengan Gaya Machivellian, pemimpin bersedia menggunakan berbagai cara apapun yang diperlukan untuk mempertahankan kesejahteraan organisasi yang dipimpinnya, ya..menghalalkan segala cara.

Untuk memahami dengan baik jenis pengaruh ini, maka perlu mengenal ciri-ciri gaya Machiavellian ini yang pada dasarnya meliputi hal-hal :

  • (i). They are always on guard for risks and threats to their power: pemimpin bergaya machiavellian berasumsi bahwa orang pada dasarnya berubah-ubah, serakah, dan penipu, sehingga pemimpin waspada terhadap kesetiaan yang bergeser dan tidak menggunakan manipulasi untuk mencapai tujuan.
  • (ii). They don't mind being feared: pemimpin bergaya machiavellian mengingatkan bahwa berusaha menjadi pemimpin yang paling disukai bisa menjadi bumerang saat masa sulit yang menuntut tindakan keras.
  • (iii). They will use deception if necessary: pemimpin bergaya machiavillian tidak memiliki masalah dalam mempertahankan atau menggunakan kekuasaan dengan cara menipu untuk menjamin keamanan organisasi.
  • (iv). They use rewards and punishments to shape behavior: pemimpin bergaya machiavellian tidak keberatan mengeksploitasi ketakutan dan keinginan orang agar bisa mengikuti aturan dan melakukan apa yang diperlukan untuk kebaikan secara keseluruhan.

Tipe Kekuasaan

Seorang pemimpin yang efektif harus mengenal kekuasaan atau power apa saja yang tersedia untuk dikelolannya sepanjang menjadi seorang pemimpin.

Power didefinisikan sebagai potensi seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk melakukan perintah atau melakukan sesuatu demimencapai tujuan atau hasil yang diinginkan. Sedangkan influence itu merupakan efek tindakan seseorang terhadap sikap, nilai, kepercayaan, dan tindakan dari orang lain.

Ada beda antara hard-power versus soft-power. Hard power merupakan kekuatan yang sebagian besar berasal dari posisi  atau jabatan otoritas seseorang, sedangkan soft-power merupakan kekuatan yang didasarkan pada karakteristik pribadi serta hubungan inter-personal.

Daft merumuskan ada 5 jenis kekuasaan yang tersedia bagi seorang pemimpin, yaitu :

  1. Legitimate Power, merupakan otoritas yang berasal dari posisi formal dalam sebuah organisasi.
  2. Reward Power,  merupakan kekuasaan yang berasal dari kewenangan atau otoritas untuk memberikan imbalan pada orang lain.
  3. Coercive Power,  merupakan kekuasaan yang berasal dari kewenangan atau otoritas untuk memberikan hukuman atau merekomendasikan hukuman.
  4. Expert Power merupakan kekuasaan yang berasal dari pengetahuan atau keahlian khusus seorang leader.
  5. Referent Power, merupakan kekuasaan yang timbul dari karakteristik personal seorang leader yang dapat membangkitkan kekaguman dan rasa hormat followers sehingga mereka ingin meniru pemimpinnya.

Penggunaan kekuasaan oleh seseorang pemimpin, dapat menimbulkan reaksiatau tanggapan dari pengikut secara berbeda-beda. Secara umum, terdapat 3 hasil yang berbeda yang mungkin timbul dari penggunaan kekuasaan, dari sisi pengikut, yaitu :

  1. Compliance: Ketika pemimpin menggunakan hard power, respon yang akan timbul adalah berupa kepatuhan atau compliance.Compliance berarti bahwa orang-orang mengikuti arahan dari orang yang memiliki kekuasaan, meskipun mereka setuju atau tidak setuju dengan arahan tersebut.
  2. Resistance: Perlawanan  atau resistance, berarti para pekerja akan mencoba untuk menghindari melaksanakan instruksi/perintah atau akan berusaha untuk tidak mematuhi perintah.
  3. Commitment: Respon pengikut yang paling sering dihasilkan oleh soft-power adalah komitmen. Komitmen berarti bahwa pengikut mengadopsi sudut pandang pemimpin dan antusias melaksanakan instruksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun