Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Dibutuhkan 20 Ribuan Orang Caleg, antara Cari Kerja atau demi Rakyat

22 Juli 2018   00:32 Diperbarui: 22 Juli 2018   08:37 1356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat persaingan yang sangat ketat untuk bisa lolos menjadi anggota legislatif maka menuntut setiap caleg berjuang mati-matian untuk menjadi pemenang. Akibatnya adalah biaya yang dibutuhkan untuk menjadi pemenang pasti tidak murah. Sebab, mulai sekarang akan menghitung dengan teliti berapa minimal jumlah suara rakyat yang harus dipenuhi. Dan akan menjaga dengan ketat suara itu, memelihara semua suara itu sampai hari - H pemilihan umum dilakukan.

Untuk menjaga suara rakyat, konstituen yang harus memberikan suaranya nanti, maka si caleg akan merawat dan memelihara mereka dengan biaya yang tidak sedikit. Dia harus hati-hati karena kontestan lainnya dari partai yang lain di daerah pemilihan yang sama juga akan melakukan hal yang sama. Sialnya lagi, jumlah parpolnya tidak hanya dua atau tiga saja, tetapi puluhan.

Dalam keadaan inilah situasi akan menjadi sangat rawan dan sensitif, tidak saja bagi para caleg, tetapi juga bagi masyarakat yang sangat mungkin akan terpecah-pecah, berkonflik dan berbagai ketegangan sosial akan hadir ditengah-tengah masyarakat.  Apabila tidak bisa dikelola dengan benar maka pesta demokrasi, pemilihan umum legislatif  bukan lagi membawa kesejukan dan kedamaian malah akan merusak ketenangan ditengah-tengah masyarakat.

Semoga tahun politik 2019 yang akan datang menjadikan tonggat penting bagi kedewasaan politik masyarakat Indonesia menuju bangsa yang lebih demokratis terbesar didunia. Mungkinkah ?

Yupiter Gulo, 22 Juli 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun