Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Paradigma Usang Pemimpin yang Gagal, Segeralah Pindah ke Paradigma Baru

9 Juli 2018   23:44 Diperbarui: 12 Juli 2018   09:42 4123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alih-alih menjadi pengendali, pemimpin adalah fasilitator yang membantu orang melakukan dan menjadi yang terbaik dengan menghilangkan rintangan untuk mencapai kinerja yang baik, membuat orang menyukai apa yang mereka butuhkan, memberikan kesempatan belajar, dan menawarkan dukungan dan umpan balik.

Ini berarti modal manusia menjadi lebih penting daripada modal finansial. "Ide atau gagasan jauh lebih penting daripada materi".  Bila semua organisasi membutuhkan pekerja menjalankan mesin delapan jam sehari, sistem komando dan kontrol tradisional umumnya bekerja cukup baik, tapi kesuksesan hari ini tergantung dari kapasitas intelektual semua karyawan. 

Salah satu tugas pemimpin yang paling menantang adalah yang memungkinkan setiap orang untuk merangkul dan menggunakan kekuatan mereka secara efektif bagi kemajuan perusahaan.

Ketiga, From Competitor to Collaborator

Dunia sekarang dikuasai oleh sosial media yang luar biasa. Sehingga media sosial telah menempatkan konektivitas pada steroid,"  yang tampil dalam bentuk samar-samar nan kabur kabur dan kadang-kadang melenyapkan batas-batas di dalam dan di antara organisasi. 

Dalam jaringan yang saling terkait usia, kolaborasi menjadi lebih penting daripada persaingan. Artinya, perkembangan teknologi media sosial menempatkan paradigma usang sebagai Pesaing/Competitor, sudah tidak lagi relevan.

Karena kecenderungan orang saat ini menjadi menyatu dalam sebuah kerjasama atau kolaborasi untuk menghadapi dan mengelola sesuatu. Keberhasilan seorang pemimpin memanfaatkan ide, talenta, dan sumber daya secara maksimal dari segala jenis  dan sumber. 

Pemimpin yang paling berhasil menekankan kerja tim, kompromi, dan kerja sama, tim self-directed dan bentuk kolaborasi horizontal lainnya menyebar pengetahuan dan informasi di seluruh organisasi.

Pemimpin yang efektif juga bekerja sama dengan pemasok, pelanggan, pemerintah, universitas, dan organisasi lainnya. Ada trend yang berkembang di dalam perusahaan yang menganggap diri mereka sebagai tim yang menciptakan nilai bersama bukan sebagai entitas otonomi dalam persaingan dengan yang lainnya. Kolaborasi menghadirkan tantangan kepemimpinan yang lebih besar daripada konsep lama kompetisi.

Pemimpin pertama harus mengembangkan pola pikir kolaboratif mereka sendiri dan kemudian menciptakan lingkungan kerja tim dan komunitas yang mendorong kolaborasi dan saling mendukung. Mereka belajar menjaga komunikasi tetap terbuka dan menggunakan pengaruh alih-alih menggunakan wewenang mereka untuk memadamkan bahaya politik, dan bergerak maju.

Keempat, From Diversity Avoider to Diversity Promoter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun