Ketakutan merupakan situasi perasaan yang dialami ketika seserorang menghadapi keterputusan relasi atau hubungan dengan yang diyakini sebagai sumber kehidupannya sehingga hidupnya menjadi hampa nan kosong tiada bermakna tak berarti dan tidak berguna. Keterputusan hubungan dengan Sang Illahi menjadikan hidup seperti sampah yang mendorong seseorang harus menghindarinya karena hidup akan menjadi stagnan dan tidak bertumbuh dan berkembang  dengan sehat.
Ketakutan seperti ini sangat tidak diinginkan oleh setiap orang, dan menjelaskan bahwa makna dan arti serta kegunaan hidup ini hanya mungkin dapat dilihat dalam relasi dengan Tuhan  pemberi kehidupan. Di luar arena Sang Illahi maka hidup menjadi terputus dan sangat mungkin akan menjadi binasa. Tetapi apabila seseorang selalu eksis dalam ruangnya Tuhan maka hidupnya tidak binasa tetapi memperoleh kebahagiaan dan damai dan damai senantiasa yang selalu dicari dan dikejar oleh setiap manusia.
Pada tingkat kesadaran yang tinggi seseorang akan berusaha mengatasi rasa ketakutan ini agar makna dan fungsi kehidupannya kembali ke jalan yang normal dan jalan benar.
Dikisahkan dalam KItab Perjanjian Lama, ada seorang Nabi yang mengalami situasi yang sangat buruk dari ketakutan itu, yaitu Nabi Ayub yang memang diizinkan oleh Tuhan untuk dicobai oleh Sang Setan dan Iblis jahat, menguji iman dan kesetiaan Ayub kepada Sang Tuhannya. Dan ditengah-tengah pergumulan itulah Ayub mampu mengatasi rasa takut dan keputus-asaannya dengan mengatakan:
Jikalau engkau ini menyediakan hatimu, dan menadahkan tanganmu kepada-Nya;
jikalau engkau menjauhkan kejahatan dalam tanganmu, dan tidak membiarkan kecurangan ada dalam kemahmu, maka sesungguhnya, engkau dapat mengangkat mukamu tanpa cela, dan engkau akan berdiri teguh dan tidak akan takut, bahkan engkau akan melupakan kesusahanmu, hanya teringat kepadanya seperti kepada air yang telah mengalir lalu.
Kehidupanmu akan menjadi lebih cemerlang dari pada siang hari, kegelapan akan menjadi terang seperti pagi hari.
Engkau akan merasa aman, sebab ada harapan, dan sesudah memeriksa kiri kanan, engkau akan pergi tidur dengan tenteram
Secara subtansial, pesan yang disampaikan Nabi Ayub adalah belajarlah menjalani kehidupan hanya dalam Kasih Tuhan senantiasa. Ketika berada dalam kasih Tuhan maka sesungguhnya tidak ada lagi ketakutan. Karena sesungguhnya, segala sesutu Tuhan yang akan mengerjakannya dengan caranya. Menjalani hidup dalam kasih Tuhan berarti berserah penuh secara total hanya kepada Tuhan saja,
Caranya sungguh sederhana saja yaitu setiap hari harus menyerahkan hati Anda kepada Tuhan. Ketika Anda bangun setiap pagi, sebelum kaki Anda menyentuh lantai, berserulah kepada Tuhan dan katakan dengantegas:
Tuhan, sebelum aku memulai hari ini, aku menyerahkan semua perasaanku kepada-Mu.
Aku ingin Engkau menjadi Tuhan atas segala perasaanku.
Aku mau Engkau mengendalikan pikiran dan emosiku.
Aku menyerahkan hatiku kepada-Mu.
Penuhi aku dengan kasih-Mu.
Apabila diringkaskan pesan kunci Ayub untuk mengatasi rasa takut, yaitu 3 perintah dengan 8 manfaatnya, yaitu :
Dia memberi Anda 3 perintah:
- Serahkan hati Anda kepada Tuhan setiap hari.
- Datanglah kepada-Nya di dalam doa.
- Serahkan dosa-dosa Anda atau akuilah dosa Anda kepada Tuhan.
Kemudian, nikmati 8 manfaatnya:
- Anda tidak akan malu,
- Anda akan jadi percaya diri,
- Anda tidak akan takut,
- Permasalahan Anda akan menjadi ringan,
- Malam-malam gelap yang Anda lalui akan menjadi lebih cerah dibanding siang hari,
- Anda akan bisa tidur nyenyak sebab Anda aman dan selamat,
- Anda akan dipenuhi dengan pengharapan, dan
- Kekhawatiran Anda akan dibebaskan.
Kedelapan manfaat ini menjadi kebutuhan dasar setiap orang untuk keluar dari perasaan ketakutan terputusnya hubungan dengan Tuhan Allah. Tulislah pesan hari ini di kertas kecil dan tempelkanlah di suatu tempat yang bisa Anda lihat sepanjang minggu. Untuk mengingatkan agar tetap berada dalam kasihNya. Cobalah lakukan dalam satu minggu, kemudian lihat bagaimana Allah memenuhi janji-Nya seraya Dia memenuhi Anda dengan kasih-Nya.