Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Kenangan tentang Pendidikan Papua, di Bawah Sinar Lampu Petromaks

13 Juni 2018   15:47 Diperbarui: 16 Juni 2018   14:04 3053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu sebabnya, kehadiran Joko Widodo sebagai Presiden ke-7 Negeri ini membawa perubahan yang luar biasa bahkan sangat dahsyat. Apa yang dulu Jokow janjikan dalam masa-masa kampanyenya sebagai kandidat presiden dengan Nawacitanya, benar-benar diwujudkannya dengan luar biasa. Bahkan kehadiran Jokowi di tanah Papua yang sudah 8 kali, sungguh-sungguh menjadi sejarah penting bagi Papua.

Tidak ada Presiden sebelumnya yang mampu melakukan kunjungan kerja berturut-turut delapan kali itu. Semua media mencatat percajalan Presiden Jokowi di Papua, yaitu, pertama pada 27-29 Desember 2014, kedua pada 8-11 Mei 2015, ketiga pada 29 Desember 2015 hingga 1 Januari 2016, keempat pada 29-30 April 2016, kelima pada 17-18 Oktober 2016, keenam pada 9-10 Mei 2017, ketujuh pada 20-22 Desember 2017, dan kedelapan pada 11-12 April 2018.

Semua agenda kehadiran Jokowi di Papua sungguh-sungguh nyata dan berarti, tidak ada yang kosong. Untuk menyebutkan beberapa saja, antara lain, program menormalkan harga BBM sama dengan di seluruh Indonesia menjadi ikon yang nyaris orang tidak mampu memilkirkan, tetapi Jokowi sanggup. Urusan sertifikasi tanah sebagai salah satu hak dasar rakyat tentang kedaulatan hidup di Tanah Papua menjadi ketenangan bagi rakyat. 

Penataan fasilitas perbatasan Papua dengan Papua Nugini menjadi ikon luar biasa hubungan antara negara lain, hal yang sama juga di NTT, Kalimantan, dan Sangihe Talaud di Sulawesi Utara. Dan ikon dan maskot pembangunan era Jokowi adalah Infrastrktur ekonomi dan Sosial. Trans-Papua ribuan kilometer yang membuka isolasi dan ketertutupan wilayah komunitas menjadi jawaban atas kebutuhan dasar dan mendasar bagi masyarakat untuk maju dan berkembang.

Dengan program Tol Laut, Jokowi telah membuktikan sebuah pilihan strategi pembangunan wilayah yang sangat inovatif dan kreatif yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang sangat hebat. Indonesia yang yang terbentang dari Barat ke Timur dengan lautan yang tidak ramah dan iklim yang tidak selalu baik, mampu diringkas oleh seorang Jokowi dalam Program Tol Laut. Ini namanya berpikir benar-benar besar dan bertindak luar biasa besar sehingga tidak terjebak pada masalah-masalah kecil apalagi yang remeh temeh.

Menyaksikan capaian yang dialami oleh Papua, tidak ada alasan apapun untuk mengatakan bahwa Papua masih hidup di bawah sinar lampu petromaks. Tidak lagi, tetapi wilayah langit terang benderang sedang terkuat lebar buat masyarakat Papua untuk mengejar ketertinggalan dan keterbelakangan dalam segala hal.

Nawacitanya Jokowi dengan pembangunan infrastruktur ekonomi dan sosial menjadi sarana dasar bagi semua masyarakat Papua untuk bergegas dan berlari melakukan yang terbaik agar mimpi kemerdekaan di bidang pembangunan sama dengan daerah lain bisa diwujudnyatakan dengan baik. 

Mudahkah jalannya? Tentu tidak, karena tantangan selalu menyertai dalam setiap perubahan, namun bila semua stakeholders melihat dengan kacamata yang maka kesukitan apapun bisa diselesaikan dengan baik.

Bravo buat Papua, Bravo untuk Presiden ke-7 RI. Bravo untuk Jokowi dan bravo buat NKRI.

Yup. 13/062018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun