Tentu upaya ini tak mudah. "Tak semudah mengupas pisang ambon". Tetapi, hukum persaingan tetap berlaku. Hanya yang sungguh-sungguh mempersiapkan diri mampu bersaing dengan baik. Dalam keadaan ini muncul bisnis Bimbel atau Bimbingan Belajar, mulai dari amatiran sampai pada yang sangat professional.
Tentu ini berkonsekuensi pada harga yang harus dibayar oleh orangtua siswa demi masa depan yang lebih baik bagi putra-putri mereka. Bahkan ada beberapa Lembaga Bimbel yang memberikan jaminan bisa lolos dari persaingan tentu dengan berbagai iming-iming tarif yang sangat menarik.
Nampaknya, situasi ini masih akan terus berlanjut. Sejauh pemerintah belum mampu memberikan fasilitas kemudahan belajar yang prima bagi masyarakat yang semakin bertumbuh. Yang penting setiap keluarga harus menyadari situasi ini. Dan mengambil langkah-langkah signfikan untuk mempersiapkan anak-anaknya memasuki "kerasnya persaingan masuk Universitas Negeri".
Selamat buat siswa yang lolos SNMPTN. Anda semua siswa terbaik tahun 2018 untuk menjadi mahasiswa di Perguruan Tinggi pilihan Anda. Tetap semangat belajar dan buktikan bahwa Anda memang yang terbaik. Tuhan memberkati Anda.
- Yupiter Gulo, Dosen Trisakti School of Management - Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H