Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ketika Manusia Mencari Kebenaran

19 April 2018   10:44 Diperbarui: 19 April 2018   10:44 2393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi, apakah itu yang dimaksudkan oleh seorang Roky Gerung ?. Saya melihat dalam konteks metode yang keempat, yaitu method of science, yaitu kebenaraan yang didapatkan dengan cara-cara ilmiah, semacam hasil penelitian yang dilakukan. 

Kalau ini yang menjadi metodenya, maka kebenaran yang didapatkan melalui penelitian merupakan kebenaran yang relative  dan bukan kebenaran yang absolute. Artinya adalah bahwa kebenaran ilmiah itu hanya benar pada saat dan waktu tertentu saja, dan suatu saat bisa dipertanyakan kembali kebenarannya, yang sangat mungkin kebenarannya berubah menjadi tidak benar.

Kebenaran yang didapat melalui kegiatan ilmiahlah yang menghasilkan banyak perubahan dan perkembangan peradaban yang dialami oleh umat manusia. 

Hasil-hasil kreatifitas dan inovasi merupakan hasil-hasil kebenaran yang digali dengan metode ilmiah ini. Semakin digali akan semakin berkembang dan bertumbuh ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahkan perkembangan peradaban manusiapun digali didorong oleh pencarian kebenaran berdasarkan metode ilmiah. 

Penelitian-penelitian yang dilakukan diantero dunia, dikampus-kampus juga merupakan upaya upaya manusia mencari kebenaran untuk memajukan kehidupan diplanet ini.

Kalau Roky Gerung meyakini bahwa kita suci itu fiktif, saya melihat itu sebagai upayanya mencari kebanaran yang dalam menjalankan "iman percaya"nya kepada Tuhan yang diyakininya. Bila itu fiktif, maka dia harus terus membuktikan kefiktifan itu. Sejauh dia yakin sebagai kebanaran tentu itu sah-sah saja.

Bagaimana dengan orang lain ? Apakah Anda harus sama yakin dengan Roky Gerung ? Harusnya tidak perlu sama. Karena keyakainan "religi" itu sangat personal dan setiap orang memiliki pengalaman khusus untuk mengatakan itu sebagai kebenaran. Betul kan ? Sebab, anak kecil pun dia harus memulai membangun kebenaran yang dia yakini dari sejak kecil sampai dia dewasa dan meninggal. Kebenaran religi merupakan kebenaran persoalan antara pribadi dengan Tuhannya.

Semoga Anda juga memiliki kebenaran itu. Kalau sudah memiliki kebenaran, jagalah kebenaran itu. Kembangkankan terus kebenaran itu. Dan jalanilah hidup Anda dengan kebenaran itu.

Yupiter Gulo, The Mirah Hotel -- Bogor, Kamis 19 April 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun