Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

5 Langkah Mengatasi Frustrasi

15 April 2018   21:50 Diperbarui: 16 April 2018   21:41 2640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada manusia yang tidak pernah mengalami rasa frustrasti. Walaupun kadar berat -- ringannya frustrasi berbeda-beda, tetapi yang membuat orang berbeda adalah cara mengatasi dan menghadapi rasa frustrasi itu sendiri.

Sangat mungkin rasa frustrasi yang dihadapi tidaklah terlalu berat, tetapi karena tidak memahami cara mengatasinya maka terasa menjadi begitu berat dan betul-betul bikin frustrasi. Sebaliknya, walaupun frustrasinya berat sekali, namun karena memahami cara mengatasinya, frustrasi menjadi ringan bahkan bisa diselesaikan dengan baik.

Mengapa rasa frustrasi harus diselesaikan?

Karena sangat mempengaruhi kegiatan sehari-harinya, bahkan pada akhirnya seseorang menjadi tidak produktif dalam bekerja. Kalaupun dia bisa bekerja, namun hasil yang dicapai sangat jauh dari yang diharapkan.

Sebab, rasa frustrasi berhubungan langsung dengan "kejiwaan atau psikis seseorang", dan kejiwaan seseorang pasti mempengaruhi cara berpikirnya, dan cara berpikir akan mempengaruhi perilakunya, dan pada akhirnya perilakunya juga akan mempengaruhi pekerjaannya yang berdampak pada capaian hasil kerjanya.

Jadi, bila mau tetap produktif dalam bekerja, sukses dalam bisnis, lancar dalam mengelola berbagai hubungan social kemasyarakatan maka "selesaikanlah rasa frustrasi" Anda dengan jitu. Tidak saja untuk berhasil tetapi hidup yang damai, tenteram, bahagia dan gembira selalu akan menjadi bagian hidup yang akan dinikmati.

Paling tidak ada lima langkah yang bisa dikerjakan agar rasa frustrasi bisa diatasi dengan efektif, yaitu:

clipartxtras.com
clipartxtras.com
Langakah  pertama. Tanyakan pada diri sendiri, "Apakah saya penyebabnya?".

Pertanyaan ini menjadi hal mendasar dalam menyelesaikan rasa frustrasi, yaitu fahami sumber penyebabnya. Masih inget ungkapan bijak popular yang  mengatakan, "Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya". Bahkan ungkapan yang lebih tegas lagi berkata, "siapa yang menabur angin akan menuai badai".

Jadi, sesungguhnya banyak orang  menjadi frustrasi dan bersikap putus asa oleh banyak hal dalam hidupnya karena dia sendirilah yang menyebabkannya pada diri kita sendiri, dan bukan dari luar atau dari orang lain.

Langkah kedua.Tanyakan pada diri sendiri, "Apa yang bisa saya pelajari dari situ?"

Nasehat bijak Sang Khalik berkata, "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." Harus difahami dan diakui bahwa sesungguhnya, ada banyak hal buruk di dunia ini yang terjadi, namun semua perkara bekerja untuk mendatangkan kebaikan. 

Tuhan sendiri telah menjanjikan bahwa, Tuhan dapat mengambil yang negatif dan mengubahnya menjadi positif apabila kita mengizinkannya. Ya, Anda harus menguizinkan Tuhan bekerja dalam hal kondisi buruk yang dihadapi. Anda harus meminta, memohon dengan sungguh-sungguh dan tekun kepada Tuhan agar DIA bekerja dalam kondisi terjelek Anda.

Artinya pula bahwa Anda bisa mengguunakan keadaan kekacauan sebagai kesempatan untuk menjadi lebih baik seturut kehendak Sang Khalik Nan Pemilik Hidup ini.

Langkah ketiga. "Bersyukur kepada Tuhan di dalam situasi tersebut."

Sang Guru Bijak mengatakan, "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kamu." Ini sikap yang sangat mendasar dan penting dan mampu mengubah dan memberikan perbedaan yang sangat dahsyat dalam hidup ini, yaitu "mengucap syukur".

Makasunya adalah Anda tidak perlu bersyukur atas situasi buruk, namun Anda dapat bersyukur di dalam situasi buruk.  Sehingga dengan demikian maka rasa frustrasi yang dialami sangat mungkin akan bisa menjadi berkat tersembunyi.

Langkah keempat."Ubah rasa frustrasi menjadi peristiwa yang lucu dan menghibur."

Ya, sebuah kata-kata bijak berkata, "Hati yang gembira adalah obat yang manjur.". Jangan menunggu orang lain datang menghubur Anda. Andalah yang harus menghibur diri sendiri dengan berbagai cara yang membuat Anda senang dan gembira menjalani hidup hari demi hari.

Asalkan, jangan ketawa sendirian ye, hehehe... Rasa humor adalah obat yang Tuhan berikan untuk mengusir kemarahan dan kekesalan kita.

Langkah kelima. "Minta Tuhan untuk memenuhi Anda dengan kasih-Nya."

Anda faham mengapa harus meminta Tuhan ? Karena sesungguhnya sumber segala hidup ada didalam Tuhan. Tuhan itu adalah Kasih, dan Andalah bukti kasih Tuhan. Tuhan membutuhkan Anda sebagai manusia yang harus dikasihi oleh Sang Tuhan.  "Karena kasih itu tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. 

Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain."  Kasih Illahi itu pusatnya bukan pada diriNYA sendiri, tetapi pusatnya ada pada "orang lain".

Bila Anda mengasihi bukan untuk diri sendiri tetapi untuk orang lain. Kasih yang demikian adalah kasih yang membangun hubungan yang indah dan damai dengan orang lain. Sebab sesungguhnya, kasih itu melayani, tidak egois.

Dengan melakukan kelima langkah diatas, maka rasa frustrasi bukan lagi menjadi masalah dalam kehidupan ini. Ingat bahwa begitu sibuknya Anda dengan urusan diri sendiri sehingga sering lupa bahwa orang lain itu merupakan prioritas sesungguhnya dalam hidup ini.

Tak ada frustrasi yang tidak bisa diatasi, Teruslah belajar mengelolanya !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun