Dia pun menyebutkan namanya, sayangnya aku lupa. Hehe. Dia dari negara Tunia. Â mukanya masih terbayang di pelupuk mata dan hati sampai tulisan ini di buat.Â
Bahagianya dia ketika melihat hasil jepretanku bahkan aku melihat dan menyaksikan sendiri jarinya mengalihkan, menggeser dan mencari letak foto itu tersimpan. Kami berdua berdeketan dengan posisi berdiri. Saling bertatapan dan tersenyum sebagai tanda senangnya hati kami.
Saling cipika cipiki, berpelukan & mendoakan semoga bisa dipertemukan lagi  di sini dengan bahasa masing-masing. Aamiin
Sangking bahagianya aku sampe lupa minta foto bareng dia, lagian pinselku di tas tak aku bawa dititipkan ke temen. Mikirnya ngapain dibawa orang cuman mau ngambil air zam-zam saja sebentar.
Ah dasar aku tapi dengan pertemuan ini saja aku bahagia, merasa Allah membayar rasa rinduku tuk bertemu muslimah Palestina.
Tidak ada pertemuan yang terjadi kalau tidak atas kehendak Allah, do'aku kurang yakin padahal jika Allah menghendaki bisa terjadi pertemuan itu.
Bisa buat renungan aku pribadi, berdo'alah dengan yakin bahwa do'a yang kita minta pasti Allah kabulkan.
Semoga ini juga kode dari Allah kalau aku harus belajar lagi, lagi dan lagi bahasa Arab dan bahasa  inggris.Â
Ya Allah do'aku satukan umat Islam, kirimkan para tentara umat Islam untuk membebaskan dan mengembalikan saudara kami Palestina agar merdeka.
Hancurkan para zinonis laknatullah dari muka bumi ini. Aamiin
Â